Sudah dua hari Keenan tak masuk sekolah karena sakit, namun Wiza belum sempat menjenguk pacarnya itu, karena pekerjaannya.
Dan baru sempat Minggu pagi ini ia bisa menjenguk Keenan sebelum shif nya di kafe mulai.
Setelah menyapa satpam rumah keluarga William ia pun menjalankan motornya di sebelah mobil Mika, sepertinya ketiga teman Keenan juga menjenguk gadis itu.
Dengan membawa kantung kresek berisi buah dan pesanan milik Keenan ia pun berjalan menuju pintu utama.
Menekan bel rumah satu kali dan menunggu, ia pun mengangkat kepalanya begitu pintu terbuka.
"Lama" ucap Keenan dengan wajah sebalnya sementara Wiza langsung mengecek suhu tubuh gadis itu.
"Iya maaf ya, sekarang hari minggu kalau kamu lupa" ucapnya sambil mengecek suhu tubuh Keenan dan di lihat dari wajahnya sepertinya gadis itu sudah jauh lebih baik.
"Aku udah sembuh baru kamu jenguk" kesal Keenan dengan gemas ia pun mengecup pipi kanan Keenan berkali - kali.
"Udah di maafin?" tanya Wiza.
"Kurang, yang ini juga mau" balas Keenan sambil menunjuk pipi kirinya.
"Dia yang mau atau kamu yang mau?"
"Dua - duanya, cepet atau gak aku maafin" Wiza tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sebelum mengecup pipi kiri Keenan.
"Aku gak di suruh masuk?" tanya Wiza membuat Keenan tersadar dan menyuruhnya masuk.
"Ada papah kamu?" tanya Wiza.
"Ada, di taman belakang"
"Kamu ke atas aja, aku mau naro ini dulu terus ke papahmu dulu" ujar Wiza.
"Ini titipan kamu" tambahnya sambil memberikan titipan Keenan.
"Aku ikut, terakhir kamu gitu malah main catur berdua sampe lupa sama aku" balas Keenan dan Wiza hanya mengangguk.
Mereka pun menaruh barang bawaan Wiza sebelum pergi ke taman belakang.
"Pagi Om" sapa Wiza pada David yang sibuk membaca koran sambil minum teh.
"Oh Wiza, kesini juga kamu. Ken bawel banget tuh nanyain kamu kapan kesini kapan kesini" ujar David membuat Keenan memukul bahu papahnya.
"Hehehe baru sempet, kemarin sibuk part time" balas Wiza.
"Oh gitu, yaudah kita main catur lagi aja mumpung kamu di sini" ucap David yang sudah melipat kembali korannya.
"Engga, Nara hari ini sama aku" ucap Keenan yang langsung melingkarkan tangannya pada lengan kanan Wiza.
"Besok kamu juga ketemu sama Wiza, Papah kan gak setiap hari ketemu" balas David, sengaja menggoda anaknya.
"Bodo ah, aku ke kamar aja" dengan perasaan kesal Keenan pun kembali ke kamarnya.
"Ngambek tuh anaknya, saya tinggal dulu ya ada meeting" ucap David sebelum beranjak dari sana.
Wiza tak langsung menyusul Keenan ke kamarnya, ia terlebih dahulu mencuci buah - buah yang telah ia beli, lalu mengupasnya dan memotongnya sebelum menaruhnya di piring. Setelah selesai ia baru pergi ke kamar Keenan.
Wiza pun mengetuk pintu kamar Keenan namun bukan si empunya kamar yang buka melainkan Giselle.
"Lo apain Keenan? mau nangis tuh anaknya" ucap Giselle membuat Wiza terkejut.
"Misi Kak" ucap Wiza dan Giselle pun menyingkir memberi Wiza jalan sebelum kembali menutup pintu kamar Keenan.
Wiza menuju Keenan yang tidur tengkurap dan kepala yang ia tutup dengan bantal, Wiza menaruh piring berisi buah - buahan di atas nakas sebelum menarik bantal namun dengan terpaksa ia menariknya keras karena Keenan menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
FanficYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!