31 : Pesan.

6.6K 758 85
                                    

6 tahun kemudian.

Enam tahun sudah Wiza jauh dari orang - orang terdekatnya. Walau Jamie sering mengunjunginya terkadang bersama Bagas dan Prima. Sedangkan Keenan kembali ke dunia model yang sempat ia tinggalkan maka dari itu mereka sudah tidak bertemu hampir tiga tahun terakhir karena jadwal yang sama - sama sibuk.

Wiza yang kini di sibukkan dengan thesis dan pekerjaannya.

"Za jangan lupa nanti siang ada meeting" ucap Nichole sekretaris yang notabenenya adalah sepupu Jamie.

"Hm" tanya Wiza yang sibuk dengan lembaran - lembaran kertas di mejanya.

Mereka bertemu saat Om Johnathan memperkenalkan mereka dan membuat Nichole menjadi satu - satunya teman Wiza karena semasa kuliah Wiza benar - benar fokus pada studinya.

"Lo jangan terlalu maksain diri deh Za, kasian gue liatnya" ucap Nichole yang duduk di sofa begitu melihat wajah lelah Wiza yang tampak jelas di sana. 

"Tanggung jawab, Om Jo nempatin gue di posisi ini bukan pengen perusahaannya bangkrut" balas Wiza.

"Nah itu, lagian lo diminta jadi CEO mau aja" ucap Nichole, karena Wiza kini resmi menjabat sebagai CEO dari J Corp cabang London setelah menjadi sekretaris Om Jo selama kurang lebih 4 tahun.

"Mending lo kerja daripada gangguin gue" balas Wiza yang akhirnya menatap Nichole terlihat jelas lingkar hitam di bawah matanya hasil dari kurangnya jam tidur.

"Jangan lupa makan, lo makin kurus. Kalau Jamie main kesini takutnya lo kena tabok lagi" ujar Nichole sebelum pergi dan Wiza hanya menggelengkan kepalanya dan kembali tenggelam dalam pekerjaannya.

Cabang perusahaan yang ia pegang dapat di bilang hanya memiliki progres yang baik namun belum setara dengan cabang perusahaan J Corp yang lain, maka dari itu Wiza sangat berkerja keras.

Di samping masalah perusahaan, ia juga ada thesis yang harus ia selesaikan. Maka bisa di bilang ia tidak punya waktu untuk beristirahat karena banyak yang harus ia kerjakan.

Kurang lebih selama satu bulan terakhir jam tidur dan makannya jauh lebih berantakan di banding sebelumnya karena ada projek besar. Dan Wiza belum tidur selama dua hari terakhir dan makanan yang terakhir ia makan adalah apel yang ia dapat dari meja Nichole kemarin.

Dan kali ini badannya menyerah, Wiza tak sadarkan diri di meja kerjanya hingga Nichole yang kembali untuk memanggilnya karena rapat akan segera di mulai.

"Wiza!" serunya begitu melihat wajah pucat Wiza yang tergeletak di atas meja. Tanpa pikir panjang ia langsung menelpon ambulan dan security untuk menggotong tubuh Wiza ke bawah.

###

Sementara di bagian dunia yang lain, Keenan baru saja selesai melakukan photoshoot. Setelah menghapus make up dan mengganti bajunya ia pun pamit pada crew yang ada di lokasi.

Sibuk dengan ponselnya, ia menggulir ruang pesan antara dirinya dan Wiza. Dan tak ada pesan baru dari gadis itu, entahlah Keenan merasa Wiza semakin susah untuk di hubungi.

"Hey Ken, mau pulang bareng?" tanya Alex, seorang model dan rekan kerjanya yang satu tahun terakhir gencar sekali mendekatinya.

"Ken, ayo!" seru Mika dari mobilnya yang berada di belakang mobil milik Alex.

"Sorry, aku udah ada janji sama temen" Alex mengangguk mengerti.

"Kalau gitu, Sabtu ini kosong gak?" tanyanya dan Keenan mengangguk.

"Oke, nanti Sabtu aku jemput ya. See you Ken" ucapnya sebelum menutup kaca mobilnya dan pergi dari sana.

To Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang