This chapter kinda 18+, so warning.
"Lo kenapa sih? dari kemarin - kemarin badmood terus" tanya Lia karena melihat wajah wanita yang duduk di sofa kamar apartemen milik Mika.
"Abis balik honeymoon juga" sahut Giselle yang duduk di sebelah Keenan.
"Justru itu" kesal Keenan.
"Lah jangan bilang lo belum diapa - apain sama Wiza?" tanya Mika yang duduk di karpet yang langsung dihadiahi pukulan di kepalanya oleh Giselle.
"Sayang kok dipukul? aku nanya doang" ucap Mika sambil mengusap kepalanya.
"Berisik" balasan tersebut membuat Mika diam.
"Serius Ken?" Tanya Lia tanpa menghiraukan pasangan Tom and Jerry itu dan Keenan mengangguk.
"Dia gak berani" ucap Keenan pelan.
"Serang aja udah" balas Mika kali ini mendapatkan pukulan bantal sofa di wajahnya.
"Kalian ngapain aja emangnya?" tanya Giselle sambil mengusap wajah Mika yang bersandar pada lututnya.
"Jalan - jalan, belanja, dinner but mostly dia masak buat aku terus liat city light naik mobil, kadang dia angkat telepon soal kerjaan yang emang harus banget dia yang jawab. Sisanya we kissed and cuddle after that nothing more" jelas Keenan dan ketiga sahabatnya mengangguk.
"Tipikal Wiza" ujar Mika yang disetujui oleh Lia dan Giselle.
Sementara itu di kantor miliknya, Wiza memijit batang hidungnya pelan mencoba menghilangkan pening akibat ocehan kedua sahabatnya.
"Lo jauh - jauh ke Swiss ngapain aja anjing!, main monopoli?" kesal Prima begitu mendengar cerita Wiza mengenai keinginan Keenan.
"Punya istri cantik bagai bidadari gitu lo anggurin si bego" tambah Bagas.
"Ya gue gak biasa" bela Wiza kemudian menghembuskan napasnya pelan.
"Di penggal Kevan kalau udah biasa" sambar Bagas.
"Makanya jangan kebanyakan dengerin apa kata otak lo" ucap Prima.
"Terus gue harus gimana?" tanya Wiza bingung.
"Ya kaya biasa lo memperlakukan Keenan, tapi kali ini harus ekstra plus plus plus spesial" balas Bagas.
"Just throw your rational thought through out the window when the tension getting hot" tambah Prima.
"Nih buat bahan referensi" ucap Bagas sambil meletakkan sebuah flashdisk di depan Wiza.
Prima dan Bagas hanya memainkan alis mereka dan tersenyum begitu Wiza menatap mereka.
Wiza kembali menghembuskan napasnya sebelum mengambil flashdisk tersebut dan menaruhnya di saku jas miliknya.
###
Pukul 8 malam mobil Wiza memasuki halaman rumahnya, setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Wiza memasuki rumah yang ia bangun sesuai keinginan Keenan.
Wiza tersenyum begitu melihat Keenan yang menyambutnya, alasan utama Wiza mengapa ia selalu pulang ke rumah sekalipun pulang larut atau pagi karena ada Keenan yang menunggunya di rumah.
"Hai love, udah makan?" sapa Wiza sambil memeluk pinggang Keenan dan mengecup pipi wanita yang kini resmi menjadi istrinya.
"Hai baby, nunggu kamu lah" balas Keenan lalu mengambil tas kerja Wiza juga jas milik istrinya itu sebelum menggandengnya menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
FanfictionYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!