Seperti yang sudah di janjikan sebelumnya, pukul 7 malam Wiza kini berada di ruang tamu kediaman William, di depannya duduk David William yang tak lain dan tak bukan adalah Papahnya Keenan.
Wiza duduk dengan tegak dan juga tatapannya lurus menatap kepala keluarga William dengan tenang atau lebih tepatnya berusaha untuk tenang.
Dan Wiza mengetahui keturunan William bukanlah sembarangan keturunan, Wiza juga tahu orang yang duduk di depannya saat ini adalah David William, seorang pengusaha papan atas yang memiliki aset di segala bidang di berbagai negara.
gue tau Keenan sama Kevan tajir, tapi gak nyangka setajir ini. Batin Wiza.
"Nama kamu siapa?" tanya David, duduknya santai namun tatapannya mengintimidasi lawan bicaranya.
"Wiza Om" balas Wiza.
"Kamu mau deketin anak saya?" tanya David to the point.
"Jika anda mengizinkan" balas Wiza.
"Kalau saya gak ngizinin?"
"Saya akan berusaha buat dapetin izin anda"
"Emang kamu punya apa sampai berani deketin anak saya?"
"Tekad dan semangat hidup om" David cukup terkejut mendengar jawaban yang sangat berbeda itu.
Sementara David dan Wiza berbincang, disana ada Kevan yang menguping dan hanya ingin memastikan Wiza baik - baik saja.
Dengan langkah pelan ia pun pergi ke ruang tengah setelahnya ia langsung berlari ke kamar Keenan.
Dengan brutal Kevan mengetuk pintu kamar Keenan, "Ken bukain cepet!"
"Ada apa sih Kev?" tanya Keenan yang sudah siap dengan setelannya.
"Wiza lagi ngomong sama Papah di ruang tamu" mendengar itu Keenan pun langsung pergi menuju ruang tamu, ia sudah pernah bilang kan bahwa Kevan dan Papahnya sangat protektif jika itu menyangkut satu - satunya perempuan di rumah mereka.
Namun saat Keenan sampai di ruang tamu di lihatnya Wiza dan sang Papah tengah bermain catur diselingi obrolan yang serius.
"Hai Pah" ucap Keenan yang langsung mencium pipi sang Papah yang membuat perhatiannya teralih.
"Pah aku mau pergi jalan sama Wiza, boleh?" tanya Keenan.
"Iya boleh, asal jangan pulang kemalaman" balas David.
"Kalau begitu saya permisi ya om, Keenan pasti udah pulang sebelum jam 10" ucap Wiza sambil bangkit dari duduknya.
"Ingat apa yang saya sampaikan" ucap David begitu Wiza menyalami tangan kanannya.
"Pasti Om" balas Wiza setelah itu lengannya langsung di tarik oleh Keenan.
Wiza langsung menghembuskan napas lega begitu keluar dari pintu rumah keluarga William.
"Papah tadi ngomong apa?" tanya Keenan ketika Wiza memakaikan helm pada dirinya seperti biasanya.
"Engga ada, beliau cuma ngajakin aku main catur kalau main kesini lagi" balas Wiza kemudian menatap Keenan lalu beralih menatap penampilan Keenan.
Dengan celana jeans, crop top yang dibalut kemeja flanel kebesaran juga sneakers dan rambutnya yang ia tata, sudah dapat dipastikan Keenan sangat cantik malam ini. Kalau di pikir - pikir juga Keenan kapan jeleknya, itu pendapat Wiza.
"Kamu kalau kayak gini aku susah jagain kamu Kak" ucap Wiza kembali menatap Keenan.
"You look perfect Al, dari atas sampe ujung kaki sempurna" lanjut Wiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
FanfictionYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!