Beberapa tahun kemudian.
"Mommy mommy! Nana keeps annoying me!" teriak si bungsu Naratama mengadu pada Mommy nya yang sedang sibuk bikin sarapan.
"Kenapa sayang? Nana jail lagi?" tanya Keenan sambil menggendong putri bungsunya yang kini berusia empat tahun.
"Iya, aku gak suka" jawab Kenzi kesal dengan tangan yang ia silang di depan dadanya, gestur yang selalu ia lakukan ketika sedang ngambek.
Tak lama Wiza pun datang dengan tas milik putri bungsunya, juga tawa kecil yang keluar dari mulutnya begitu melihat wajah kesal Kenzi.
"Nara, anaknya jangan dikerjain mulu ih" ucap Keenan sambil memukul lengan atas Wiza pelan, dan Wiza hanya mengecup pipi kiri Keenan sebagai balasan.
"Marah nih sama Nana?" goda Wiza sambil mencolek dagu putrinya.
"Oh marah, yah padahal Nana udah mau beliin es krim buat adek" mendengar itu sontak Kenzi menoleh yang tadinya membuang muka.
"Karena adek gak mau, jadi es krimnya buat Abang sama Kakak aja!" ucap Wiza dengan nada ceria sambil menatap anak kembar itu.
"Asik, dapat es krim. Aku mau yang rasa stroberi" ucap Kenza si nomor pertama, lengkapnya Kenza Putri William Naratama, ia baru menginjak umur 6 tahun dan hari ini resmi jadi murid sekolah dasar. Meskipun perempuan, sulung satu ini dapat diandalkan.
"Thank you mama, aku mau yang rasa coklat" sahut Kenzo si nomor dua, lengkapnya Kenzo Putra William Naratama, satu - satunya laki - laki di keluarga Naratama ini dari sifat sampai kelakuannya copy-paste dari sang Mama.
Kedua anak kembar itu kompak mengikuti Mamanya menggoda adik bungsunya hingga menangis, namun ketiganya malah terkekeh begitu melihat Kenzi menangis.
"aaaaaa Mommy, Nana nyebelin huaaaa" adu Kenzi di sela tangisan membuat Wiza berhenti dan menggendong putri bungsunya.
"Kalian kalau mama jahilin adiknya jangan ikut - ikutan dong" ucap Keenan pada si kembar dan mereka berdua hanya tersenyum lebar.
"Tenangin adiknya, Mommy mau lanjut bikin sarapan" ucap Keenan sebelum kembali membuat sarapan.
"Udah dong nangisnya, nanti kakak kasih boneka punya Kakak deh" ucap Kenza membujuk sang adik yang kini sudah duduk di bangkunya.
"Nanti Abang beliin kamu coklat" tambah Kenzo.
Mendengar itu tangis Kenzi mereda lalu menatap Kakak dan Abangnya.
"Bohong" ucap Kenzi dengan sisa tangisnya. Bungsu Naratama yang bernama lengkap Kenzi Putri William Naratama ini yang paling manja diantara ketiganya, sering berantem sama Mamanya tapi kalau Wiza tinggal kerja ke luar negeri pasti gak mau ditinggal.
"Serius" jawab si kembar kompak membuat si bungsu tersenyum.
"Nah gitu dong senyum, cantiknya berkurang kalau kamu nangis" ucap Wiza.
"Jadi maksud Nana aku jelek gitu?" Kenzi kembali dengan gestur kesalnya dan membuang muka.
"It's Mama not Nana, Kenzi" ucap sang Abang membuat Kenzi tambah kesal karena Kenzo yang hampir setiap hari mengingatkannya tentang hal itu.
"Ih terserah aku dong! Abang nih komen terus" balas Kenzi kesal.
"Time to breakfast!" seru Keenan membuat si kembar dan si bungsu tersenyum senang karena Keenan membuat French toast kesukaan mereka untuk sarapan.
"Bilang apa sama mommy?" tanya Wiza sambil menatap putra putrinya dengan senyum lembut yang tak pernah luntur.
"Thank you Mommy!" seru ketiganya semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
FanfictionYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!