Pukul 6.50 pagi Wiza sudah memarkirkan sepedanya di tempat khusus sepeda, mengunci sepedanya dan menaruh helmnya sebelum melangkah pergi.
Wiza membuka jaketnya lalu ia taruh di bahu sebelah kanan, kemudian merapihkan rambutnya.
Sibuk dengan kegiatannya Wiza sampai tidak sadar terdapat keramaian di depannya.
"Gue lewat mana nih?" gumam Wiza pada dirinya sendiri sambil mencari celah untuk dirinya lewat
"Kalian kenapa pada ngumpul disini? sana masuk kelas!" sebuah seruan di sampingnya berhasil membuat Wiza terlonjak.
"Sumpah Kak Jul" ucap Wiza dengan tangan kanannya di dada merasakan detak jantungnya yang terpacu.
"Hehehe sorry Za" balas Julia yang tak lain dan tak bukan adalah ketua OSIS nya SMA Nusantara
"JANGAN NORAK PLEASE NTAR KEENAN PINDAH LAGI, KARNA GAK NYAMAN SAMA KELAKUAN KALIAN MAMPUS" dan yang barusan teriak itu Kak Giselle ketua ekskul padus.
Wiza menoleh ke kanan dan mendapati dua kakak kelasnya berdiri di sampingnya.
"Tau sih masih pagi loh ini" ucap Mika yang berdiri di sebelah kiri Wiza sambil makan roti.
Setelah semua orang bubar, Julia dan teman - temannya menghampiri Keenan dan Wiza terpaksa ikut karena dengan santai Mika merangkul bahunya.
Secara teknis Wiza kenal dengan tiga kakak kelasnya ini bisa di bilang juga ia akrab dengan mereka.
Saat MOS ia di bimbing oleh Mika dan Giselle sementara Julia, Wiza sendiri suka berbincang perihal ekskul pada kakak kelasnya itu ditambah mereka bertiga satu kelas dan berteman dengan Jamie membuat ia akrab dengan mereka.
"Hai, maaf ya buat yang tadi dan bikin kamu gak nyaman" ujar Lia.
"It's okay and i'm sorry if i made the other students uncomfortable"
"No, you don't have to say sorry. Glad you choose Nusantara than other school. i'm Julia by the way" Lia menjulurkan tangannya yang di balas oleh Keenan.
"Keenan, nice to meet you" balas Keenan dengan senyumnya.
"Nusan berubah jadi sekolah inter kah?" tanya Mika yang langsung mendapat tatapan tajam dari Giselle dan Lia.
"Ancur Mik momennya" ucap Giselle.
"Please don't mind her, she just stupid to understand what we talking about. i'm Giselle just call me gi" ujar Giselle pada Keenan.
"Gue ngerti ya mba Gigi, tadi tuh gue cuma bercanda" ucap Mika.
"Gue Mika, gak papa kok kalo mau ngomong pake bahasa Inggris gue ngerti, tolong abaikan mamanya Rafathar itu"
Pernyataan terkahir Mika mendapatkan pukulan di punggungnya, "Gue belum punya anak ya Mik"
Keenan mengangguk dan tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya.
"Lo gak mau kenalan juga Za?" tanya Mika menyenggol bahu Wiza, membuat Wiza mengangkat kepalanya.
Wiza mengangkat kepalanya sambil menyisir rambutnya ke belakang, dalam hati berpikir sepertinya ia harus memotong rambutnya yang mulai panjang.
"Wiza" ucap Wiza dengan senyum kecilnya
"Keenan, nice to meet you" dan Wiza hanya tersenyum mengangguk sementara Keenan salah fokus dengan luka di alis sebelah kiri milik Wiza.
"Jadi kita satu kelas, tadinya di suruh jemput di ruang kepala sekolah tapi pas nyampe sana kamunya gak ada" ujar Lia membuat Keenan mengalihkan atensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her
Fiksi PenggemarYang satu terkenal akan sifat cuek dan dinginnya, satunya lagi berhasil membuat Nusantara gempar akan kehadirannya. homophobic, dni!