(16)

1.5K 111 9
                                    

Happy reading.....
Maaf kalau ada sedikit Typo 🙏🙏

"Kamu memang licik Gun. Kamu tau aku tidak bisa menolak jika di depan New, jadi kamu memanfaatkannya" Ucap Off sadis.

Off menatap lurus ke arah rumah mewah milik keluarga Techaapaikhun. Dia tidak Sudi sedikit pun untuk melihat ke arah Gun yang sedang duduk disampingnya.

"Apapun yang Kakak katakan. Gun akan terima, kata-kata seperti itu sudah sering Gun dapat dari Kakek. Jadi Gun tidak masalah kalau kakak juga berfikir seperti itu tentang Gun" Ucap Gun. Perkataannya berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan.

Meskipun Gun sudah berkali-kali mendapatkan cacian dari Kakeknya. Tidak menjadikan Gun kebal dengan cacian itu. Tapi saat ini, Gun tidak ingin menyerah. Karna itu meskipun hatinya terluka dengan perkataan Off. Dia tidak akan pernah menjauh.

Sedangkan mata Off tertuju pada kamar di lantai 2 yang berhadapan dengan taman. Off bertanya-tanya, apakah itu kamar New? Karna selama ini, meskipun sudah sering ke rumah keluarga Techaapaikhun. Off tidak pernah naik ke lantai 2. Dia selalu menunggu New di ruang tamu atau kalau tidak hanya ikut makan bersama saja.

Gun menyadari pandangan Off. "Itu bukan kamar Kak New. Itu kamarku Kak" Ucap Gun.

Off berdehem dan mengalihkan pandangannya. Kemana pun selain ke arah Gun atau arah kamar yang tadi dipandanginya.

"Kamar Kak New ada di arah berlawanan. Tepat berhadapan dengan kolam renang di rumah" Jelas Gun. Hatinya sakit untuk menjelaskan itu. Tapi biarlah, demi Off. Gun mampu menahan rasa sakit hatinya.

Off diam. Dia tidak ingin menjawab satu pun perkataan Gun. Berapa kalipun Gun mencoba untuk membuka pembicaraan, reaksi Off hanya diam saja. Dia hanya beberapa kali melihat jam ditangannya.

"Ku katakan sekali lagi Gun. Jangan berbicara dengan ku lagi, atau mencari kesempatan untuk bertemu dengan ku. Kalau bisa coba untuk tidak terlihat dari pandangannya mataku" Ucap Off. Dia sudah bangun dari duduknya hendak pergi meninggalkan Gun. Tapi, Gun tidak membiarkannya pergi, dan justru memegang tangan nya.

"Lepas!!" Off menghempaskan tangannya dengan keras kebelakang hingga membuat Gun terhempas ke pohon besar itu. Pergelangan Tangan Gun keseleo karna salah ketika ingin bertumpu pada tanah.

Gun memegangi pergelangan tangan kirinya yang terasa sangat sakit. Sedangkan dari kepala Gun mengalir darah segar.

"Akh.! Sakit Kak! Sakit!" Rintih Gun saat merasakan sakit di tangannya. Gun sama sekali tidak menyadari kalau kepala nya berdarah.

Karna emosi. Off memang sedikit kuat saat ia menghempaskan tangannya tadi. Tapi Off tidak mengira kalau Gun selemah itu. Karna Off pikir selama ini Gun didik keras oleh Pompam. Bagaimana mungkin dia bisa sangat lemah.

"Gun. Jangan bercanda, meskipun kamu pura-pura kesakitan seperti itu. Aku tidak akan pernah mengasihani mu" Ucap Off, masih tidak mendekat ke arah Gun.

Gun tidak bisa berkata apapun lagi untuk membuat Off percaya. Tangannya sangat sakit, penglihatannya perlahan semakin kabur. Yang bisa dilakukannya saat ini hanyalah trus merintih kesakitan, berharap Off Sudi untuk menolongnya.

"Gun!" Suara seseorang terdengar dari kejauhan. Gun menoleh ke arah suara itu, tapi dia tidak bisa melihat apapun. Pandangannya benar-benar kabur. Gun hanya bisa mendengar Suara itu semakin mendekat ke arahnya. Lalu kemudian, pandangan Gun gelap.

"Off! Lo apain Gun!?" Tanya Arm. Orang yang memanggil Gun tadi. Tubuh Gun yang jatuh karna pingsan ditangkap dengan cepat oleh Arm.

Off masih tidak bergerak di tempat. Dia masih mengira Gun berpura-pura dan mencari perhatian saat Arm datang. "Dia bohong Arm! Tadi dia gak pingsan kok. Lo datang aja dia langsung pingsan" Jawab Off Santai.

Darah Arm mendidih. Sudah jelas darah segar mengalir deras dari kepala Gun, tapi Off masih mengira kalau itu pura-pura?

Meskipun marah, Arm tidak meladeni Off. Laki-laki yang sangat mencintai Gun itu lebih mementingkan keselamatan Gun dari pada menuntaskan emosinya. Arm menggendong Gun bridal style. Kemudian dengan langkah cepat membawa Gun pergi.

Benarkah? Separah itu? Batin Off heran. Karna Masih tidak percaya, Off berjalan mendekati pohon besar itu. Dia melihat ke arah kepala Gun yang terbentur tadi.

Ternyata ditempat Gun terbentur tadi ada paku yang sedikit menonjol. Dipaku itu juga ada bekas darah Gun. Setelah melihat itu, barulah Off sadar dan langsung berlari menyusul Arm.

Ceklek! Buak!
Off terpental ke lantai saat wajahnya tiba-tiba saja di pukul dengan sangat kuat. Orang yang memukul Off itu ternyata Pompam.

"Apa yang kamu lakukan pada Gun!!" Buak! Pompam kembali melayangkan pukulan saat Off baru saja berdiri.

New yang juga sudah tau situasinya langsung menendang kaki Off, membuat Off jatuh ke lantai keramik dengan sangat keras. Off merintih sakit saat lutut nya bertumpu dengan keras di lantai keramik itu.

New memegang kerah baju Off. Membuat Off terangkat sedikit. "Sudah kukatakan jangan sakiti adik ku Off! Tapi kamu justru membuat dia seperti itu? Mulai detik ini, jangan pernah menginjakkan kaki mu di rumah ini! Dan lebih baik jangan pernah menunjukkan wajahmu padaku lagi!!" Ucap New. Setelahnya New melemparkan tubuh Off ke lantai.

Pompam ingin maju untuk memberikan pukulan lagi pada Off. Tapi Tay menghalanginya.

"Aku bukanlah orang yang sangat tega, sampai bisa melakukan itu dengan sengaja New" Jawab Off. Dia berusaha bangkit walaupun seluruh tubuhnya sudah sangat sakit. Tenaga New memang tidak lemah, walaupun dia seorang Omega.

New yang tadinya ingin pergi meninggalkan Off untuk menyusul Arm. Menghentikan langkahnya, dia berbalik dan berjalan ke arah Off dengan langkah cepat.

"Katakan. Katakan apa yang membuat kamu sangat susah untuk menerima adik ku!? Karna dia Omega Resesif!?" Ucap New kembali memegangi kerah baju Off.

"Bukan"
"Karna dia dianggap aib keluarga Techaapaikhun!?"
"Bukan"
"Karna kamu mencintaiku!?"
Off terdiam lama. "Bukan"
"Lalu! Katakan karna apa Off!!?" New mengguncang tubuh Off  karna kesal.

"Hanya dua orang yang bisa menjawab pertanyaan kamu itu New. Papaku, atau Kakekmu" Jawab Off, melirik Pompam pada kalimat terakhirnya.

Pompam tau apa yang dimaksud oleh Off pun amarahnya hilang. Dia sudah ingin pergi. Namun New tidak membiarkan Pompam lolos. Dia memegang tangan Pompam "katakan. Katakan Kek, apa yang di maksud oleh Off. Katakan!!" New Emosi.

Baru saja Pompam ingin membuka mulutnya untuk menjawab. Sebelum tiba-tiba New.....
"Arh! Sakit....." New kesakitan sembari memegangi bagian bawah perutnya.

Tay khawatir dan mendekat ke arah New. "New? Kamu kenapa? Apanya yang sakit?" Tanya Tay panik.

"Perut aku Tay. Perut aku sakit banget" Jawab New sembari trus memegangi bagian bawah perutnya.

Tanpa pikir panjang Tay menggendong New menuju ke arah parkiran. Off dan Pompam yang ikut panik pun mengikuti langkah Tay.

"Pakai mobil aku aja Tay" Ucap Off. Berjalan ke arah mobilnya dan membukakan pintu untuk Tay dan New. Sedangkan Pompam langsung menuju kursi penumpang di samping pengemudi mobil Off.

TBC💙

Hai Readers.....
Balik lagi dengan cerita abal-abal Ala Author pemula😁😁

Untuk chapter ini memang banyak scane OffGun. karna kayaknya banyak juga yang salfok sama cerita mereka disini.
Tapi sebenarnya Author juga gregetan sih pengen buat cerita OffGun🤭
Karna Author juga banyak baca WP OffGun jadi rasanya Author juga pengen buat cerita tentang mereka.
Mungkin book berikutnya Author mau buat WP OffGun. Ada saran Judul gak nih😁😁

Jangan lupa buat Vote dan Comennya 👍👍

I'm OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang