(12)

1.2K 101 6
                                    

Tay mengerjakan matanya saat matahari pagi menerangi kamar. dia meraba bagian kasur disampingnya, mencari keberadaan New yang menghabiskan malam dengannya. namun, sejauh manapun Tay meraba kasur. New tidak tergapainya. karna heran, Tay membuka matanya dan melihat ke sisi dimana seharusnya New tidur.

"Huh, padahal aku sudah menghajarnya semalaman. tapi dia masih memiliki tenaga untuk bangun lebih pagi" Batin Tay sedikit kecewa. ada rasa takut Tay rasakan. takut kalau New marah dan tak ingin lagi bertemu dengannya.

karna merasa putus asa. Tay kembali tidur. berharap masalah akan selesai saat dia terbangun. mengejar New dan meminta maaf saat ini adalah hal yang tidak mungin. Karna New biasanya kalau sudah marah tidak akan pernah mendengar penjelasan apa pun dan menerima alasan apapun. sekali salah, tetap salah.

###

buk! buk! buk!

Arm memberikan tinjuan beberapa kali di wajah Off. Yang di tinju hanya diam menerima dengan pasrah. Dari New, Tay dan sekarang Arm. mereka bahkan tidak membiarkan lebam di pipi Off menghilang terlebih dahulu.

hanya karna bocah itu, gue kena tonjok hampir tiap minggu Batin Off. Murkanya terhadap Gun semakin besar dari hari ke hari.

"hah.....hah....Lo emang gak punya hati ya Off....Hah....Gun sampai mau sejauh itu juga karna lo Bajingan!!" Arm mengakhiri tinjunya sembari mengumpat pada Off. setelahnya Arm duduk disofa Apartement Off dengan nafas tersengal.

Off berdiri. kemudian berjalan ke arah kulkas, mengambil botol air mineral. memberikan air minum itu pada Arm. dia bahkan tidak minum dulu dan duduk di sofa. mengambil kotak P3K di meja depan sofanya dan mengobati lebam dipipinya.

"Lo emang pantas di tonjok Off. kalau gak lo gak bakal sadar" Ucap Arm setelah menghabiskan sengah isi dari minumannya.

Off tidak menjawab perkataan Arm. dia hanya fokus untuk mengobati pipi dan bibirnya yang berdarah karna pukulan Arm.

"Lo kenapa sih benci banget sama Gun? Perasaan dia gak pernah cari masalah sama lo, dari sejak ketemu lo. baru-baru ini aja kan dia ngungkapin perasaannya. sebelumnya dia gak ada ngusik lo" Ucap Arm sedikit heran.

Setelahnya pun Arm tampak mengingat-ingat kali pertama Tay mengenalkan mereka pada New dan juga Gun. Saat itu, New memang langsung dekat dengan mereka. Tapi Gun justru sebaliknya. kebanyakan diam dan menyendiri. disaat itu juga Arm jatuh cinta pada pandangan pertama pada Gun. Namun, disaat yang bersamaa Gun jatuh cinta pada pandangan pertama pada Off.

"Salah dia adalah dia terlahir ke dunia ini" Jawab Off santai.

"OFF!!"

"DIAM!! lO GAK TAU APA-APA! LEBIH BAIK LO DIAM!"

"huh....Jadi, itu karna dia adalah mate lo?" Ucap Arm. Sukses membuat Off terdiam kaku tidak bisa mengatakan apa pun.

Mate adalah pasangan Alpha dan Omega yang sudah terhubung sejak lahir. Cara Omega dan Alpha mengetahui Mate mereka adalah dari Feromon mereka. Biasanya Alpha akan mengetahui Mate mereka dari aroma Feromon pasangannya.

Ceklek!
Pintu Apartemen Off terbuka. Menampilkan Tay dengan tampang lemas tidak bersemangat.

"Lihatlah teman kita satu ini yang sudah Mating. Lo jadi kelihatan lebih segar Tay" Ucap Arm, tidak ditanggapi oleh Tay karna kenyataannya adalah kebalikan dari apa yang dikatakan oleh Arm.

"Lemes amat Lo. Jangan-jangan Lo gak bisa nandingin stamina New. Aduh! Tay Lo jangan malu-maluin para Alpha deh" Arm menepuk dahinya.

Tay memelototi Arm. Off hanya menyembunyikan senyumnya saat melihat Arm ketakutan dipelototi oleh Tay.

"Lo mending cari cara deh buat dapatin Gun. Daripada ngusilin orang" Ucap Tay sinis.

"Ni anak emang bagusnya di Amerika aja. Pulang kesini cari masalah aja kerjaannya" Off menimpali.

Ketiga nya kini diam. Mereka terlalu asik dengan pikiran mereka masih-masing. Tay masih memikirkan bagaimana reaksi New. Karna sedari tadi New tidak ada mengabarinya sama sekali. Sedangkan Off masih mengobati Pipi lebamnya.

"Oh iya. Gue baru sadar kalau pipi Lo tambah para Off" Ucap Tay tiba-tiba.

Arm dan Off menghela nafas bersamaan. Tay memang tidak memerhatikan saat tadi dia masuk ke Apartemen. Arm dan Off sudah tidak heran.

Off memberikan tanda menunjuk ke arah Arm. "Ahahah.....bagus.bagus emang harus dipukulin tiap saat ni Anak biar tobat" Tay tertawa. Off memasang wajah kecewa. Dia kira Tay akan membelanya ternyata hanya menertawai nya saja.

Arm ikut menertawai Off. "Huh, Lo juga siap-siap di kebiri sama New" Arm menakuti Tay.

"Ai Sat. Lo jangan nakut-nakutin gue gitu bego! Gue jadi kepikiran!" Tay menendang Arm yang ada di sampingnya. Kini giliran Arm dan Off yang menertawai Tay.

Tay benar-benar merinding. Dia tidak bisa membayangkan kalau New benar-benar mengebirinya.

Drett....Drett.....Drett.....
Hp Tay berdering. Saat Tay melihat nama di layar panggil HP-nya. Dia semakin merinding, karna itu adalah New. Tangan Tay bergetar untuk mengangkat panggilan dari New itu.

"Tay Tawan! Kamu benar-benar mau ku kebiri ya! Jemput aku dalam 20 menit. Kalau telat. Kamu tau sendiri akibat".....BIP
Tay bahkan tidak mengucapkan satu kalimat pun. New sudah memutuskan panggilan mereka.

"Aku harus jemput New" Ucap Tay setelahnya dia berlari keluar dari Apartemen Off.

Arm dan Off menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan teman mereka satu itu.

"Lo juga cepat pulang! Gue mau istirahat" Off menendang Arm hingga terjatuh ke lantai.

"Kok gue merasa di usir ya," Ucap Arm

"Emang di usir bego!" Off membalas ucapan Arm sembari naik ke lantai 2 menuju ke arah kamarnya.

TBC💙

Vote dan Comen nya Readers 😄

I'm OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang