(15)

1.5K 113 7
                                    

Happy reading......
Maaf kalau banyak typo 🙏🙏

New melihat Tay yang datang ke arahnya, pun melambaikan tangan. Tanpa tau kalau Tay saat itu sedang dilanda kecemburuan.

"Tay. Kamu gak kerja" Tanya New saat Tay sampai di depannya. Tay tidak menjawab, dia justru memandang marah pada Off. Sedangkan Off hanya mengangkat kedua bahunya merasa tidak bersalah.

"Aku tadi mau liat kamu dulu sebelum berangkat ke kantor. Tapi aku gak tau kalau udah ada yang duluan nyamperin kamu" Ucap Tay sembari duduk di tengah - tengah antara New dan Off.

"Aku? Kamu? Kamu udah pakai Aku-kamu sama Tay, New?" Tanya Off.

"Iya. Tay yang mau, nanti kalau aku pakai Lo-gue ke dia. Katanya gak bakal mau ketemu lagi, ya udah nurut aja" New

"Udah tidur bareng sampai having sex. Panggilan Lo-Gue udah gak cocok buat kita New"

"Tapi dari dulu juga New sama Gue udah manggil Aku-Kamu. Jadi, kami boleh dong having sex" Ucap Off memancing amarah Tay.

"Lo!" Benar. Tay marah, Tay sudah melayangkan satu tonjokan di pipi Off jika saja tidak ditahan oleh New.

"Off! Kamu gak boleh gitu dong. Kamu sama Tay itu beda, dulu aku pakai panggilan Lo-Gue ke Tay karna kami Udah dekat dari kecil. Sedangkan kamu, aku baru kenal kamu waktu SMP, trus kamu lebih tua dari aku, jadi aku gak bisa terlalu santai sama kamu" Jelas New sembari naik ke pangkuan Tay dan memeluk Tay untuk menenangkannya.

"Aduh, aduh..... emang susah ya punya Phi Primadona. Di rebutin sana sini, Untung aku gak kayak kakak" Win tiba-tiba datang. Dibelakang Win ada Gun yang berjalan perlahan sembari menunduk.

Gun sama sekali tidak berani menatap Off. Karna Gun Tau saat ini Off tidak ingin melihatnya. Namun, Gun tidak bisa jika tidak mendatangi Off.

"Diam! Anak kecil bau kencur gak tau apa-apa. Sana, sana masuk rumah" New mengusir Win. Yang di usir pun jadi kesal dan malah duduk di samping Tay.

"Aku juga mau dong ikut piknik. Suntuk nih" Ucap Win. Sembari menyomot cemilan didepannya.

Gun tidak duduk di samping Win. Dia lebih memilih duduk di samping Off. Biarpun Gun tau Off tidak mau, tapi Gun yakin Off tidak bisa mengusirnya karna ada New.

"Oke. Kita piknik rame-rame" Ucap New sembari membenarkan duduk nya. Yang tadinya dia duduk menghadap ke arah Tay. Kini New duduk di pangkuan Tay menghadap ke arah depan, dimana ada beberapa cemilan dan minuman yang disiapkan oleh pelayan rumah nya.

Tay mengambilkan New buah anggur dan menyuapkannya. Sedangkan New hanya menerima saja apa yang Tay berikan padanya.

Tentu saja Tay sengaja melakukan itu, karna ingin membuat Off sadar. Bahwa New saat ini sudah menjadi milik Tay Tawan Vihokratana sepenuhnya.

Win membiarkan kebucinan Phi-nya. Pagi tadi dia sudah melihat kebucinan papa dan Daddy nya. Sekarang Phi tertuanya, hal itu membuat Win memikirkan tentang Bright. Pacarnya itu baru-baru ini juga sedang ngebut skripsi. Jadi tidak bisa menemuinya sama sekali. Hanya bisa mengabari lewat chat WhatsApp saja. Tapi, pandangan Win berubah sedih saat melihat Gun yang di abaikan oleh Off.

Phi Gun......Win membatin. Hampir saja air mata jatuh dari pelupuk mata New.

"Phi New. Phi Bright belum selesai ya buat skripsi nya?" Tanya Win.

"Oh Bright tinggal sedikit lagi. Kris juga, pembimbing mereka bukan dosen killer kayak pembimbing phi sih" Jawab New.

"Kalau phi, phi Bright, sama Phi Kris udah selesai wawancara skripsi. Gimana kalau kita liburan ke pantai?"

New sedikit berfikir "gak bisa Nong. Phi janji sama P'Muk mau liburan bareng setelah phi wawancara skripsi" Jawab New.

Jawaban New membuat Tay sedikit murung. Itu artinya Tay masih tidak bisa menghilangkan perasaan New pada P'Muk. Meskipun mereka berdua sudah terikat.

"Hah!? Phi masih ngejar P'Muk? Bukannya sekarang phi udah terikat sama Phi Tay?" Win keheranan.

Disisi lain, Off merasa lega. Karna itu artinya New masih menganggap Tay sama seperti dulu. Hanya orang yang spesial yang tumbuh dengannya dari kecil. Bukan pasangan.

"Apa hubungannya? Phi cuma liburan sama P'Muk. Meskipun sekarang phi sudah dengan Tay, tapi phi sudah janji lebih dulu dengan P'Muk" Jawab New santai sembari memakan buah apel di tangannya.

Diam-diam Gun tersenyum kecut. Phi bisa berbicara seperti itu karna phi Tay sangat menyukai Phi. Bahkan Phi tidak tau rasanya berjuang untuk mendapatkan hati seseorang Batin Gun. Hatinya sakit. Dia tidak suka takdirnya yang menyedihkan. Takdir yang membuat Off membencinya selama ini. Takdir sebagai Omega Resesif.

Tay menurunkan New dari pangkuannya. "New, aku lupa kalau ada meeting sebentar lagi. Aku pergi dulu ya" Pamit Tay. Setelahnya laki-laki itu berjalan pergi.

Win menatap kepergian Tay dengan pandangan kasihan. Selama ini Win selalu melihat Tay yang perhatian dan selalu merawat New. Bahkan saat New sakit pun Tay tidak akan pergi kemana pun dari sisi New. Menjaga dan merawat New. Tapi Phi-nya itu justru tidak peka dan malah mengejar P'Muk, kakak Tay sendiri.

"Phi benar-benar tidak berperasaan!" Ucap Win sebelum akhirnya dia juga ikut pergi. Tinggallah New, Off dan Gun.

New menjadi murung. Tangannya mengepal Apel yang Tay berikan tadi saat sebelum pergi. Pikiran New gundah. Bukan maksud New untuk menyakiti perasaan Tay. Tapi mau bagaimana pun, dia sudah berjanji dengan P'Muk.

"New"/"Kak" Ucap Off dan Gun bersamaan.

"Kenapa Gun?" Tanya New. Gun diam sebentar, mengumpulkan keberanian.

"Bisa Kakak biarkan Gun berbicara berdua dengan Kak Off? disini" Ucap Gun.

Off kaget. Dia tidak ingin bersama Gun, tapi dia juga tidak bisa tiba-tiba menolak Gun karna ada New.

New diam sebentar. Memerhatikan gerak gerik Gun, yang sepertinya gelisah. Kemudian New melihat ke arah Off, yang sepertinya tidak suka dengan permintaan Gun.

"Bisa. Kalau gitu Kakak masuk ke dalam dulu ya" Ucap New kemudian dia berdiri dan pergi, membiarkan Gun dan Off berdua.

Ceklek
New membuka pintu kaca yang langsung menampilkan ruang tamu rumah. Disana, New melihat Tay sedang duduk santai sambil berbicara dengan kakeknya.

"Tay? Kamu gak ke kantor? Katanya ada meeting" Tanya New.

"Enggak. Kakek bilang mau bicara sama aku, makanya aku gak jadi ke kantor. Lagian sebenarnya gak ada meeting kok" Jawab Tay pada New yang saat ini sudah duduk di sampingnya.

"Kakek ada perlu apa sama Tay? New pikir kakek mau bicara dengan Gun. Karna biasanya Gun pulang hanya saat kakek panggil"

"Tadinya Kakek memang mau berbicara dengan Gun. Tapi sepertinya anak itu ada urusan lain, karna itu kakek berakhir bersama Tay" Jawab Pompam.

New menganggukkan kepalanya tanda mengerti. New menyandarkan kepalanya dibahu Tay. Dengan otomatis Tay memang pinggang New. Mereka berdua seperti melupakan Pompam yang juga masih duduk di ruang tamu itu.

Kalau kalian bersama. Kakek bisa tenang, dan dia tidak perlu menanggung beban terlalu berat Batin Pompam. Pandangannya melihat teduh ke arah Tay dan New.

TBC💙

Jangan lupa buat Vote dan Comennya. Readers 😁😁

I'm OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang