(22)

2.3K 101 0
                                    

Happy reading.......
Maaf kalau ada banyak typo dan penulisan kata yang tidak nyambung 🙏🙏

Saat ini, Tay dan Pompam sedang berada di ruang kerja Pompam.
"Apa yang akan kamu lakukan dengan kehamilan New?" Tanya Pompam.

"Saya akan menikahi New sebelum perutnya membesar kek, karna saya ingin anak saya lahir dengan orang tua lengkap" Jawab Tay tanpa ragu.

"Lalu, bagaimana dengan keluarga mu? Mungkin dulu mereka mau menerima New, tapi saat ini keadaannya berbeda. New sedang hamil, kakek takut keluarga Vihokratana tidak mau menerima dia. New adalah cucuku yang berharga, aku tidak ingin kamu dan keluarga mu merendahkan nya" Ucap Pompam memperingati Tay.

Tay sedikit gugup. Meskipun Pompam bersikap baik padanya, tentu saja Tay tidak lupa kalau dia sudah menghamili anak Sulung kesayangan keluarga Techaapaikhun. Tay bahkan tidak bisa membayangkan kalau orang yang di depannya ini Joss, ayah dari New.

Tay yang tadinya duduk di sofa, turun ke lantai sambil tertunduk. "Soal kehamilan New, Tay minta maaf kek. Tay akui Tay memang salah. Tapi, tentang keluarga. Tay akan pastikan mereka mau menerima New apapun keadaannya" ucap Tay, tangan dan kakinya gemetar.

"Maaf? Jadi, kamu menyesal tentang kehamilan New? Apa kamu akan menyalahkan anak atau calon cucu ku karna itu!?" Joss tiba-tiba datang.

Saat ini selain gemetar, Tay juga mengeluarkan keringat dingin. Dia bahkan tidak bisa mengangkat kepalanya menatap Pompam dan Joss. Tay sangat ingin menjelaskan bukan itu yang dia maksud, tapi dia bahkan kesusahan untuk membuka mulutnya. Tay takut kalau dia salah berbicara dan malah akhirnya menyulut emosi Joss.

"Joss!? Siapa yang menyuruh kamu untuk ikut campur!?" Ucap Pompam dengan sedikit membentak.

"New juga anak ku pa. Kenapa papa yang mengintrogasi nya, padahal aku ayah New" Protes Joss.

"Kamu.......!"
"Bu-bukan itu, yang, saya, ma-maksud pa" ucap Tay dengan tergagap, memotong perkataan Pompam yang ingin membentak Joss.

"Pa. Pa. Saya ini ayah nya New, papanya ada tuh di bawah lagi nonton tv sama ketiga anaknya. Termasuk New yang sudah kamu hamili." Ucap Joss, semakin membuat Tay tidak bisa berkata-kata.

Pompam memijit kepalanya. Inilah yang membuat Pompam tidak membiarkan Joss untuk mengintrogasi Tay. Yang ada Tay hanya di buat takut oleh Joss.

"Joss, kamu mau anak ini tidak bertanggung jawab dengan anakmu. Karna takut dengan calon ayah mertuanya?" Ucap Pompam pada Joss sembari membawa Joss untuk duduk di sampingnya.

"Kalau dia melakukan itu, keluarga Vihokratana akan hilang dalam semalam" Jawab Joss sembari menatap Tay dengan tatapan maut.

"Sudah, sudah. Tay, kamu turun saja ke bawah temani New. Soal Joss, biar kakek yang tangani" Ucap Pompam sembari membawa Tay untuk berdiri dan mendorongnya keluar dari ruang kerja. Tay yang ingin menolak dan mau membujuk Joss pun tidak bisa melawan Pompam.

Tay masih terdiam menatap pintu kerja Pompam yang tertutup. Tay merasa seharusnya dia bisa meyakinkan Joss. Tapi,
Pompam tidak membiarkannya untuk melakukan itu.

Tay menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna frustasi. Pada akhirnya Tay memutuskan untuk menghampiri New di lantai bawah.

"Tay? Kamu kenapa?" Tanya New, saat melihat Tay yang menghampirinya dengan langkah lesu.

Tapi Tay tidak menjawab pertanyaan New. Tay hanya trus berjalan ke arah New, setelahnya Tay duduk di samping New langsung memeluknya.

New tidak bertanya lagi. Dia juga melihat saat Pompam dan Tay ke lantai 2, Joss menyusul mereka tidak lama setelahnya. New mengerti itu pasti berat untuk Tay.

I'm OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang