Chapter 7

333 52 36
                                    


Sakura menghentikan kasar mobilnya di halaman parkir NJE. Dengan cepat ia turun dan menutup pintu mobinya keras. Ia tampak sangat kesal sambil melangkah dengan menghentakkan kakinya. Wajahnya yang cemberut dan auranya yang suram, membuat orang-orang yang berpapasan dengannya, mengurungkan niat untuk menyapanya atau hanya sekedar bertanya tentang keberadaannya selama tiga hari terakhir. Naruto yang mengikutinya dari belakang hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sampai saat ia bertemu dengan seorang gadis yang sedang berjalan dengan dua orang lain disisinya. Seorang gadis yang juga tak kalah terkejut dengan yang lain. Seorang gadis yang menjadi orang pertama yang berani menegurnya..

"Sakura?!"

Ino melambaikan tangannya sumringah sebelum berlari mendekati Sakura, di ikuti oleh seorang wanita muda di belakangnya. Seorang wanita lainnya yang bersama mereka tetap diam namun tersenyum.

"Darimana saja kau jidat? Kau tahu semua orang di sini mengkhawatirkanmu?"

Gadis cantik berambut pirang itupun memeluk Sakura yang disambutnya dengan helaan napas malas.

"Ceritanya panjang Pig. Lepaskan aku. Aku harus bertemu dengan CEO."

Ino mendengus kemudian menjitak kepala sahabatnya itu yang membuat gadis itu mendelik tidak terima.

"Kau ini! Tidak tahu apa kalau aku mengkhawatirkanmu! Kau hilang tanpa kabar setelah insiden itu. Siapa yang tidak khawatir! Kau tidak mengirim berita sama sekali. Dan kau tiba-tiba datang dan berkata seperti itu! Kau jahat sekali jidat!"

Ino mengomel membabi buta. Kristal bening mangambang di matanya, membuat Sakura hanya memejamkan mata sambil kembali menghela nafas.

"Maaf Ino."

Sakura berusaha melembutkan suaranya. Untuk sahabatnya yang cerewet ini, ia berusaha untuk menekan emosinya. Akan panjang urusannya berurusan dengan Tuan Putri yang ngambek.

"Aku mengalami sesuatu yang panjang dua hari ini. Aku berjanji akan bercerita padamu. Tapi tidak sekarang oke? Ada yang harus aku bicarakan dengan CEO segera. Setelah itu aku akan bercerita padamu.
Ino mendengus mendengar ucapan gadis merah muda itu namun kemudian menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kumaafkan. Tapi kau harus traktir aku."

Kini giliran Sakura yang mendengus geram saat melihat cengiran penuh muslihat tu. Dasar penipu. Kemana air mata buayanya tadi? Sakura sudah akan membantah sebelum sebuah tangan membekap mulutnya.

"Tenang saja Ino. Sakura akan mentraktir sepuas yang kau mau."

Naruto berkata santai mengabaikan Sakura yang hanya mampu mendelik tidak terima padanya yang mengungkung tubuh gadis itu yang mulai memberontak.

"Ssstt Sakura. kalau kau tak ingin berurusan lebih lama dengannya, diamlah"

Bisikan itulah yang  pada akhirnya membuat Sakura berhenti berontak. Ia hanya bisa menatap Naruto marah namun akhirnya pasrah membuat Ino tersenyum senang pada akhirnya.

"Dan kau harus menemaniku menonton konser EXO minggu depan dan kau yang harus membayar tiketnya. Aku tidak mau yang biasa. Aku mau yang VIP."

Ino kembali menyambung perkataannya sambil menyeringai. Mendengar hal itu, Sakura melotot lantas memberontak dalam bekapan Naruto. Yang benar saja. ia baru saja mengalami musibah yang membuatnya harus menguras tabungannya karena ulah seorang pirang bodoh, sekarang pirang bodoh lainnya menyuruhnya untuk mengeluarkan uang lagi untuk makan dan tiket Boyband konyol kesukaannya. Oh hell, uangnya bisa-bisa habis terkuras karena kedua pirang itu. Tapi kekuatan Naruto lebih besar darinya, ia tetap membekap Sakura sambil menyeretnya pergi.

MONSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang