Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
."MEJA NOMOR 34!" teriak Jungkook.
Seorang pria menghampirinya dan mengambil pesanan nya. Saat ini Jungkook sedang melakukan part time di kedai kopi di sekitar tempat tinggal nya.
"Aku makan siang sebentar." ijin Jungkook kepada teman kerjanya.
Ia pun menuju ke bagian loker dan mengambil tasnya. Ia berjalan menuju belakang tempat ia bekerja, dia memang selalu makan siang di sana dengan tujuan tidak ingin mengganggu teman-teman nya yang lain saat ia sedang makan siang. Dia mengeluarkan tepak makannya dan tersenyum kecil melihat bekal makan siangnya.
Hanya sesendok nasi dan juga sayuran yang telah direbus. Makanan seperti ini sudah sangat nikmat baginya, terkadang dia juga mengambil sisa bahan makanan dari sebuah restoran untuk ia masak kembali. Penghasilan dari kerja part time nya tidak akan cukup untuk memberinya makanan yang enak, dia punya banyak kebutuhan yang lebih penting dari pada makan. Tentu saja ia harus membayar pajak pemakaman keluarganya, membayar uang sewa rumah, membayar listrik dan air, serta membayar hutang-hutangnya.
"Selamat makan." ujar Jungkook kepada dirinya sendiri.
Alasan dia selalu makan di belakang dan bersebelahan dengan tempat sampah adalah karena—dia enggan teman-teman nya melihat apa yang dia makan dan merasa iba kepadanya. Dia tidak suka dengan hal itu. Dengan cepat ia selesai makan, karena hanya membutuhkan 8 kali sendok untuk menghabiskan semuanya.
"Terima kasih Tuhan–telah memberiku makanan yang nikmat." puji syukur Jungkook.
Dia segera memasukkan kotak bekalnya yang kosong lalu kembali masuk untuk bekerja. Dan untung nya tidak terlalu banyak pelanggan.
"Antar ke meja nomor 5." perintah teman nya kepada Jungkook.
Jungkook mengangguk, dia segera membawanya ke meja nomor lima–
Bruk! Pyar!
Tanpa sengaja Jungkook tersandung kakinya sendiri hingga makanan yang ia bawa mengenai pelanggan nya.
"APA-APA'AN KAU SIALAN!" bentak pelanggan tersebut.
"M-maaf Tuan." gagap Jungkook segera mengambil pecahan gelas di lantai.
"Dasar tidak becus!" pria tersebut menendang tubuh Jungkook hingga serpihan gelas yang sudah dikumpulkan nya kembali terhambur.
Jungkook hanya bisa menunduk, dia memang salah di sini, dia kurang hati-hati. Semua orang di sana hanya bisa melihat, para pegawai pun tidak bisa berbuat apapun karena pria tersebut adalah anak pemilik kafe tempat mereka bekerja.
"Maaf Tuan Muda." cicit Jungkook semakin menundukkan kepalanya.
"Aku akan menyuruh appa memecatmu!" kesal pemuda tersebut menendang tubuh Jungkook sekali lagi.
"Akh!" ringis Jungkook saat sebelah tangan nya meniduri serpihan gelas.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" teriak seorang wanita yang baru saja masuk.
Dia dengan terburu membantu Jungkook berdiri lalu hendak membawanya keluar namun Jungkook menahan nya.
"Ini kesalahan saya Nyonya." ujar Jungkook lalu kembali membersihkan kekacauan yang ia buat.
Darah sudah bercucuran di lantai, sedangkan pemuda tersebut sudah pergi begitu saja sembari memaki Jungkook untuk terakhir kalinya. Jungkook membawa semua kekacauan yang ia perbuat ke belakang, dan tiba-tiba saja terdapat salah satu teman nya yang menghadang jalan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8
Fanfiction⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Jeon Jungkook jatuh cinta dengan mantan ayah tirinya yang sangat membencinya. Namun dia harus kembali bertemu dengannya setelah berusaha melupakannya, hidup seatap dan kembali menjalani hidup bersama. top! T...