CH. 14

4.1K 264 36
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Tidak layak anakku mempunyai sosok ayah sepertimu. Anakku sudah mempunyai sosok ayah yang baik untuknya. Anggap saja darah dagingmu telah mati bersama Kim Jungkook yang selalu ingin kau hancurkan." Jungkook menutup kalimatnya dengan bantingan pintu yang keras.

Taehyung merasa tertampar dengan perkataan Jungkook. Dia ingin protes namun ia merasa tidak mempunyai hak melakukan nya, semua ini terjadi karena ulahnya yang bodoh. Dengan lunglai ia pergi dari rumah Jungkook, air matanya kembali menggenangi pelupuknya karena ia merasa sangat bodoh telah menghancurkan semuanya.

Ia duduk di dalam mobilnya menatap rumah Jungkook dengan seksama, terlihat hangat jika ia bisa menempati rumah itu bersama Jungkook dan anak mereka. Taehyung terkekeh miris menertawai kehidupan nya yang sudah hancur, namun dia tertampar kenyataan jika hidup Jungkook lebih hancur darinya.

"BRENGSEK KAU BRENGSEK KIM TAEHYUNG!" Taehyung berteriak dengan emosi yang menggebu.

BUGH! BUGH! BUGH!

Ia memukuli kaca mobilnya dengan kuat melampiaskan amarahnya kepada dirinya sendiri. Dadanya naik turun dengan napas yang terdengar kasar, kedua matanya terlihat merah karena luapan emosinya.

"Nikmati penyesalanmu sialan." Taehyung mengatai dirinya sendiri.

Dia benar-benar ingin menenggelamkan dirinya kedalam rawa-rawa untuk menyadarkan semua kesalahan nya yang telah ia lakukan kepada Jungkook. Ia tahu dengan benar jika kata maafnya dan penyesalan nya tak berarti bagi Jungkook, tak akan merubah segalanya menjadi seperti semula.

Saat ini Jungkook sudah bahagia bersama orang lain, kehadiran nya bagai malapetaka bagi pria manis itu.

Taehyung berpikir dengan keras, jujur sudah sejak lama dia menyadari kesalahan nya. Menyadari semua perilaku brengseknya, namun harga diri dan keegoisan nya yang begitu kuat hingga tetap berperilaku buruk dan berkata kasar kepada Jungkook. Dia merasa malu dengan dirinya sendiri karena merasa kalah telah jatuh cinta dengan pria yang seharusnya ia hancurkan. Lebih singkatnya Taehyung sangat bodoh.

"Aku akan pergi setelah kau memaafkanku." Taehyung berusaha tetap pada jalur keinginan lubuk hatinya bukan keras kepalanya.

Sudah cukup ia merasa menderita karena ulahnya sendiri, dia ingin hidup dengan tenang dan melihat Jungkook berserta anaknya bahagia dengan orang lain.

"Apa ini terlalu terlambat aku meminta maaf kepada kalian?" Gumam Taehyung perang batin dengan dirinya sendiri.

Pada dasarnya Taehyung adalah manusia biasa yang bisa dikuasai oleh amarah dan rasa dendam. Dia terlalu berambisi untuk memberi rasa sakit kepada Jungkook  berharap Somi bisa melihat itu semua dan merasa ikut sengsara melihat anak semata wayangnya ia hancurkan dengan begitu apiknya.

Taehyung bukan hanya brengsek, namun dia juga bodoh dan pembohong. Berulang kali ia berusaha membodohi dan membohongi dirinya sendiri jika ia telah jatuh cinta dalam pesona Jungkook. Dia tetap mengutamakan keegoisan dan harga dirinya yang merasa terluka jika harus bersikap baik kepada Jungkook.

Terlalu rumit untuk menjelaskan perasaan seseorang yang dipenuhi dendam dan amarah. Dia akan membuktikan semuanya dengan perlakuan bukan dengan kata-kata. Ia ingin menebus semuanya dengan cara yang menurut Jungkook baik dan mampu menebus kesalahan nya selama ini. Terdengar lucu namun Taehyung akan mencobanya.

Dia terlihat seperti remaja yang baru saja mengalami pubertas nya hingga sulit memutuskan sesuatu yang benar. Dia lebih mementingkan harga diri dan keegoisan yang sangat sialan.

EX (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang