Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
.Taehyung menyesap wine berkadar alkohol tinggi, dia memikirkan dengan siapa Jungkook mengandung waktu itu. Apa dia ayahnya? Atau bukan? Taehyung penasaran siapa ayah dari bocah yang waktu itu ia temui bahkan sempat ia gendong.
Dia ingin bertanya kepada Jungkook sendiri namun ia masih ragu untuk menemui mantan istrinya tersebut. Sebenarnya dia sudah tidak menganggap Jungkook sebagai istrinya, lagi pula Jungkook juga sudah mempunyai pria lain. Dia akan terlihat bodoh dan menggelikan jika masih menganggap Jungkook sebagai istrinya.
"Kenapa rasanya sakit?" Taehyung meremas kemeja di bagian dadanya.
Memikirkan kehidupan nya yang terasa sangat hampa dan kesepian beberapa tahun belakangan ini, dia berjalan sempoyongan naik ke lantai atas menuju kamar yang dulu dipakai oleh Jungkook.
Taehyung menatap sendu kamar Jungkook yang terlihat rapi dan bersih. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang lalu memeluk erat bantal Jungkook.
"Jika saja kau tidak pergi waktu itu——" ucapan Taehyung terputus karena ia sudah memejamkan matanya.
Namun beberapa saat kemudian Taehyung kembali membuka matanya. Ia menuju lemari pakaian Jungkook, ia mengambil sesuatu di bawah tumpukan pakaian Jungkook.
"Semuanya terlambat." Taehyung memandang sendu sepasang cincin berlian yang terlihat indah.
Taehyung menghela napasnya panjang, ia kembali menyimpan cincin tersebut lalu ia memutuskan untuk keluar rumah menyegarkan pikiran nya yang dipenuhi oleh Jungkook.
Ia menjalankan mobilnya dalam keadaan mabuk menuju luar kota lebih tepatnya menuju rumah makan milik Jungkook. Dengan gilanya ia berdiam diri didalam mobil sembari menatap rumah makan tersebut yang sudah tutup.
"Seharusnya kau tidak pergi Jungkook-ah. Sekarang semuanya sudah terlambat." Taehyung menumpukan dahinya di setir mobilnya.
Hatinya berdenyut sakit mengingat bagaimana kehidupan nya sejak perginya Jungkook dari hidupnya. Ditambah lagi ia harus kehilangan Taehi beberapa bulan kemudian setelah itu. Taehyung hancur, sepenuhnya hancur.
Sudah lama rasanya Taehyung berusaha menyembunyikan perasaan nya kepada Jungkook, bahkan ia berusaha menyangkalnya ribuan kali hanya karena rasa bencinya kepada Somi. Ia berusaha menipu dirinya sendiri.
Taehyung malu mengakui itu semua, dia berharap bisa menghilangkan rasa sesak di dadanya ketika ia mengingat Jungkook.
"Aku tidak mencintaimu." Gumam Taehyung sebelum ia kehilangan kesadarannya.
.
.
."Hati-hati di jalan. Kabari aku jika sudah sampai." Jungkook mencium kedua pipi Mingyu lalu melambaikan tangan nya.
Kekasih tampan nya itu hendak ke kampung halaman nya karena kedua orang tuanya sedang sakit. Jungkook tidak bisa ikut karena Jaewon pun sedang tidak enak badan karena mulai tumbuh gigi dan dia juga harus memantau bisnisnya.
Dia kembali ke rumah mengambil Jaewon yang sedang tertidur lalu membawanya ke kedai miliknya. Jaewon sangat rewel dan tidak mau ditinggal olehnya barang sedetik pun.
Mobil Jungkook sampai di depan kedainya, ia mengernyit saat melihat mobil mewah di depan kedainya hingga menghalangi para pengunjung. Ia pun menghampiri pegawainya yang terlihat mengetuk kaca mobil orang tersebut.
"Siapa?" Tanya Jungkook sembari menepuk pantat Jaewon agar berhenti menangis.
Pegawainya menggelengkan kepalanya tidak tahu, Jungkook menyuruhnya untuk masuk kedalam biar dia yang mengurus orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8
Fanfiction⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Jeon Jungkook jatuh cinta dengan mantan ayah tirinya yang sangat membencinya. Namun dia harus kembali bertemu dengannya setelah berusaha melupakannya, hidup seatap dan kembali menjalani hidup bersama. top! T...