Yeosang menghela nafasnya panjang. Dilihatnya jam yang masih menunjukkan pukul 17.00, satu jam lagi ayah dan ibu nya pulang bekerja.
Yeosang masih dilemma, dirinya ingin memberi tahu apa yang terjadi beberapa hari ke belakang, atau tidak. Orang tuanya pun tidak mencari saat dirinya ditahan di kantor polisi. Yeosang yakin, pasti ada salah satu dari temannya yang menelpon ibu nya untuk memberi alasan kalau Yeosang sedang menginap di rumah teman. Namun, Yeosang pikir sekarang bukan waktu yang tepat untuk mencari tahu siapa orang itu.
"Argh!" Rambutnya dijambak frustasi, kepalanya menunduk. Pikirnya, jika mandi terlebih dahulu untuk mendinginkan kepala, maka ia akan mengambil keputusan yang baik. Tapi sebelum itu, kembali berputar dalam otaknya kejadian cek cok dengan Yunho tadi siang. Mengesampingkan gengsi, Yeosang membuka room chat 'Bro Yunho' dan meminta maaf.
Yunho
Gue minta maaf
Gue tadi ga bisa nahan emosi, terlalu banyak sesuatu di pikiran gue, mulai dari kepergian Mingi, gue yang jadi tersangka sementara, pikiran gue tentang orang tua gue, sampe pikiran masa depan gue buat kuliah. Demi Tuhan, gue ga pernah nyalahin Mingi. Mingi berharga buat gue. Gue mohon, jangan salah paham. Gue ga mau pertemanan kita hancur karna masalah ini.
Mudah-mudahan lo ngerti maksud gue, Yun. Sekali lagi, gue minta maaf.
Notifikasi pop up muncul saat tampilan masih dalam room chat Yunho. Ada pesan dari E-mail yang pengirimnya tidak diketahui.Beauty and The Beast
from : unknown"Ck, gue kira univ berubah pikiran mau nerima gue!" Tanpa melihat isi dari E-mail yang berjudul 'Beauty and the Beast' itu, handphonenya dilempar asal ke kasur, Yeosang melengos pergi ke kamar mandi.
Krrkkk
Pergerakan membasuh badannya terhenti saat dirinya mendengar sesuatu dari luar kamar mandi, seperti engsel yang bergerak. Atau barangkali angin yang meniup jendela kamarnya. Dirinya kembali membasuh badannya.
Brug!
Yeosang buru-buru menyelesaikan mandinya agar segera mengecek ke dalam kamarnya. Pintu kamar mandi dibuka tanpa ragu. Dalam posisi badan yang mematung, matanya melirik-lirik menyapu tiap sudut kamarnya. Positifnya, itu hanya binatang. Namun jika itu kemungkinan paling buruk, maka itu adalah orang yang masuk ke dalam kamarnya.
Di sudut sisi kiri kamarnya, di belakang lemari pajang yang berisi koleksi miniatur super hero Marvel, terlihat sedikit bayangan yang keluar dari zona lemari.
Perlahan, bayangan itu makin nampak, memunculkan sedikit fitur kepala yang mengenakan topi hitam serta masker hitam di wajahnya. Mulut Yeosang bahkan kelu, kemungkinan terburuk adalah benar adanya. Tubuhnya dingin, sulit digerakkan. Perlahan, kaki Yeosang bergerak mundur ke dalam kamar mandi, berencana mengunci diri di kamar mandi sampai kedua orang tuanya datang. Namun hal tersebut tak terindahkan karena yang bersembunyi menerjangnya. Kaki Yeosang terpeleset oleh sisa-sisa busa sabun mandi yang berceceran di lantai karena mandinya yang terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
tinkerbell [ateez]
Mystery / ThrillerJika kamu mendapat E-mail itu, maka bersiaplah kamu yang selanjutnya. cw // thriller, psychopath, violence, mystery, friendship, murder, blood Terinspirasi dari drama 'Mouse' dan penulis-penulis ff/au hebat yang pernah aku baca. Disclaimer! Cerita t...