Innallaha maa'ashobirin: sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar
Pagi hari Aisyah terbangun dari tidurnya untuk melakukan sholat subuh, dia tidak merasakan sakit kepala lagi, lalu dia menoleh ke arah samping tempat tidur disana, ya dia adalah Rey yang sedang tidur, semalam dia tidur sangat larut karena Aisyah belum juga turun demamnya.
"Pak Rey pasti lelah dan kurang tidur" batinnya
Karena Aisyah terus bergerak di lain sisi ada yang terusik dengan tidurnya, Rey merasa tidak nyaman dan membuka matanya, yang dia lihat adalah Aisyah sedang melihat ke arahnya.
"Ekhem" deheman Aisyah
"E-eh pak Rey, ke ganggu ya? Maaf pak""Kenapa bangun? Kamu harus banyak istirahat agar tidak merepotkan" desisnya ketus
Aisyah yang mendengarnya hanya tersenyum tipis sangat tipis.
"Saya mau sholat subuh"
"Terimakasih dan maaf telah merepotkan" Aisyah berlalu begitu sajaBiarlah orang bilang Asiyah tidak sopan kepada suaminya, tapi jika dia terus diam itu akan menyakitkan.
Karena hari ini dia tidak masuk kuliah jadi Aisyah hanya berdiam di rumah dan melakukan pekerjaan rumah, beda hal dengan Rey dia pagi ini akan berangkat ke kantor karena ada meeting mendadak.
Aisyah sedang membuat sarapan untuk mereka bertiga, tapi Aisyah heran kemana istri pertamanya pak Rey.
"Apa dia sudah bangun?" Batinnya
Tanpa berlama-lama masakan Aisyah sudah selesai dan segera menaruhnya di meja makan.
Tak lama datang lah sepasang suami istri yang sangat serasi menuju meja makan.
Aisyah yang melihat itu merasa bersalah dan ada sedikit iri.
"Astaghfirullah" batinnya
Saat tiba di meja makan istri pertama pak Rey menyapa Aisyah.
"Morning" sembari tersenyum
"Pagi mba" jawab Aisyah balas tersenyum"Ekhem" Rey memecah keheningan
"Aisyah kamu boleh pergi kemana saja terserah saya tidak akan melarang kamu" ujarnya"Dan saya setiap bulannya akan memberikan kamu uang sama seperti Livia"
"E-mm tidak perlu pak Aisyah masih punya kok" jawabnya grogi
"Tidak masalah agap saja itu nafkah saya buat kamu dan Livia"
"E-emm yasudah terimakasih pak"
"Hemm"
Aisyah melanjutkan makannya.
"Oh iya, Aisyah kalau kamu mau berpergian tidak usah mengabari saya"
Aisyah yang nama nya di panggil pun menoleh.
"E-emm saya tidak akan pergi ke mana-mana kok pak, saya akan di rumah dan membantu pekerjaan rumah"
Aisyah mengerti apa yang dibicarakan oleh Rey, Aisyah tidak perlu mengabarinya apapun yang Aisyah lakukan.
'aku memang tidak diharapkan' batin Aisyah tersenyum kecut.
Acara sarapan pagi sudah selesai, Rey segera pergi ke kantor dengan diantar oleh Livia ke depan pintu sambil merapikan pakaian Rey
" Kamu jangan terlalu capek, kan sekarang sudah ada yang bantu kamu"
"Iya mas, kamu juga jangan lupa nanti makan siang"
"Dan cepet pulang, jangan lama-lama aku kangen" ucapnya manja
"Kamu ini baru mau berangkat" kekeh rey
"Ya udah kalau gitu mas pergi dulu" ucap Rey sambil mengecup kening Livia dan livia mengangguk dan menyalami tangan Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Teen Fiction"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...