"apa yang paling menyakitkan di dunia ini selain tertusuk duri? Melihat orang yang kita cintai ternyata sudah menjadi milik orang lain itu yang paling menyakitkan."
~afmBeberapa bulan kemudian...
**
Tepat hari ini adalah hari yang membuat Aisyah cemburu, dimana para dosen membawa para pasangannya dikarenakan akan menghadiri acara pernikahan sesama dosen yang 'katanya pengen bareng-bareng buat yang tidak membawa pasangan itu sudah nasib.
(Ini murni halu ygy wkwk)
*Gazebo
Hari ini Aisyah dibuat cemburu karena perlakuan Rey kepada Livia yang sangat romantis. Terlihat jelas di mata Aisyah, Livia yang bergelayut manja di lengan Rey, dan jangan lupa senyuman yang jarang sekali di perlihatkan oleh Rey.
Banyak sekali desas desus yang membicarakan Rey dan Livia.
"Eh itu istrinya pak Rey? Cantik banget."
"Potek hati Eneng bang."
"Cocok banget sih, berdamage."
"Senyuman pak Rey Maasyaallah, biasanya datar-datar aja tuh muka."
"Kirain tipe pak Rey yang berhijab gitu."
Aisyah yang mendengar ucapan itu merasa panas dan untungnya Zahra bisa membuat suasana hati Aisyah menjadi stabil.
"Sabar Syah, La tahzan innallaha maana." Aisyah lantas memejamkan matanya dan menarik nafasnya panjang.
"Aku gak papa kok zah, aku ke toilet dulu. Assalamu'alaikum." Ujar Aisyah berlalu begitu saja.
Setelah selesai dari toilet Aisyah memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, tempat yang menjadi favoritnya, sunyi dan menenangkan.
Tiba-tiba saat akan melangkahkan kakinya Aisyah berpapasan dengan suaminya__Rey dan Livia, Aisyah pun menghentikan langkahnya sedangkan Rey berlalu begitu saja tanpa melirik Aisyah.
Deg
'entah ini untuk ke berapa kalinya kamu menghindari aku mas." Ucapnya dan menghapus air matanya.
"Ayok sayang, kita sudah di tunggu sama yang lain." Ujar Livia melewati Aisyah.
"Aisyah!" Panggil seseorang, Aisyah menolehkan kepalanya.
"Ada apa kak?" Ya yang memanggil Aisyah adalah fabyan, sudah sebulan lebih fabyan menjadi dosen di kampus Aisyah.
"Tidak. Hanya ingin bertanya, pak Rey bersama istrinya?"
"Ya, itu istrinya." Ujar Aisyah singkat.
"Tapi.. bukankah istrinya yang berhijab dan bercadar kenapa ini berbeda?"
"Saya tidak tau, kalau begitu saya permisi assalamu'alaikum." Ujar Aisyah dan berlalu pergi.
"Waalaikumussalam."
Ais, bahkan saat kita bertemu kamu terus saja menghindari kakak, dan sekarang kamu sangat berubah...Ais yang dulu selalu ceria dan lembut dalam berkata, tapi seakan itu semua sirna dan kakak tidak tau pasti penyebabnya.
**
Jam 12 malam tepatnya Aisyah yang akan mengisi air minum di kejutkan oleh Rey yang sedang membuka kulkas.
"Nyari apa mas?" Rey di kejutkan dengan Aisyah yang berdiri di sampingnya.
"Tidak ada." Ucapnya datar.
"Ya sudah, toh ini juga udah malem aku capek mau istirahat." Ujar Aisyah.
Saat Aisyah akan meninggal Rey, tiba-tiba Rey bersuara. "Tunggu, tolong buatkan saya spaghetti."
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Подростковая литература"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...