Happy reading...
Saat Aisyah dan Zahra duduk muncul seseorang dari pintu kelas.
"Assalamualaikum all"
Ya, itu pak Rey.
"Wa'alaikumsalam pak" ucap seluruh siswa/i.
"Okee, bisa saya bicara sekarang?"
"Bisa pak"
"Khem, jadi hari ini kalian akan mendapatkan teman baru kalian di kelas ini" ucap Rey
" Rifki silahkan masuk"
"Wah siapa tuh ganteng banget" ucap siswi
"Cool banget lagi"
"Ekhem-ekhem penampilan gue harus bagus ni"
"Sok cantik lu"
"Biarin terserah gue dong, iri bilang bos wlee"
"Iri kok sama bos huh"
"BISA DIAM?" Ucap pak Rey tegas
Kelas pun menjadi hening seketika.
"Oke, silahkan Rifki perkenalkan nama kamu"
"Iya pak"
"Hallo assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh semuanya..." Salam nya
"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wa barakatuh" ucap semua siswa/i
"Perkenalkan nama saya Muhammad Rifki Sahputra saya pindahan dari UIN sunan Kalijaga Yogyakarta"
"Umur nya berapa"
"Alamat rumahnya di mana?"
"Udah punya pacar belum?" Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh siswi-siswi.
" Umur saya 23 tahun, dan saya belum punya pacar atau lebihnya saya tidak mau pacaran karena saya tidak mau melanggar perintah Allah"
"Maa syaa allah" kagum aisyah pelan sedangkan yang lainnya hanya mengangguk saja
"Sadar Syah udah punya suami" goda Zahra
"Iihhh apaan sihh kamu zah, siapa juga coba"
"Halahh ngeles kaya bajaj"
Sedangkan di sisi lain ada sepasang mata menatap mereka, ya dia Rey.
"Yang di belakang kalau mau ngobrol silahkan keluar" ucapnya datar
"Tuh kan gara-gara kamu sih zah"
"Iya deh iya"
"Ekhem silahkan Rifki kamu bisa duduk di kursi yang kosong"
Sedangkan kursi yang kosong dekat dengan kursi Aisyah dan Zahra.
"Iya pak"
Saat Aisyah dan Zahra sama-sama diam tiba-tiba Rifki menyapa mereka.
"Hai boleh kita kenalan?"
"Iya boleh" ucap Aisyah sedangkan Zahra hanya mungut-mungut saja
"Boleh tau nama kalian siapa?"
"Nama aku Aisyah Putri" ucap Aisyah sambil menangkup kan tangannya di depan dada.
"Nama gue Zahratul Arumi Nusaibah" ucap Zahra terkesan jutek
"Hmmm, okee sebelumnya apa kalian mau jadi temen saya? Soalnya saya gak kenal selain kalian"
"Ya kenalan lah" sahut Zahra
"Ihh zah, Gak boleh gitu"
Zahra hanya diam saja.
"Boleh kok bahkan kita bisa jadi sahabat" ucap Aisyah lantang
"Syah" sahut Zahra
"Serius syah?" Tanya rifki
"Iya serius, tapi maaf aku bakal membatasi tentang pertemanan kita soalnya kalau terlalu dekat takut menimbulkan fitnah"
"Oke jadi sekarang kita sahabat"
"Ngikut aja dah" ucap Zahra malas
"Berarti kita jadi AZR dong"
"Apaan AZR?" Tanya Zahra.
"Aisyah, Zahra dan Rifki hahahaha"
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, tidak melihat kondisi bahwa mereka masih di dalam kelas.
Rey yang melihat itu menatap Aisyah dingin.
Sedangkan Aisyah yang di tatap dingin oleh Rey langsung terdiam beda halnya Zahra dan Rifki mereka masih asik mengobrol.
Jam menunjukkan waktu pulang, Aisyah dan sahabatnya masih berada di kampus, mereka sedang membicarakan tugas dari pak Rey.
"Emmm, zah, Rif aku pulang duluan ya"
"Yahh kok pulang sih" sahut Rifki sedangkan Zahra dia hanya diam karena tau Aisyah takut di marahi oleh suaminya
"Iya nih takut umi khawatir, nanti kita bahas lagi di grup ya" bohong Aisyah berbohong
Maafkan aku ya Allah.
"Oke deh"
Aisyah pun segera pergi dari kampus kerumah, ia takut nanti Rey akan marah karena pulang terlambat.
Sesampainya di rumah Aisyah di suguhi pemandangan yang menyayat hati.
Kuatkan hati semangat Syah.
Aisyah melihat Rey dan Livia sedang bermesraan di ruang tv.
"Assalamualaikum" salam Aisyah
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka
"Eh, Syah pulang terlambat?" Tanya Livia.
"Iya, mba tadi lagi ngebahas pelajaran sama temen"
"Ohh" Livia hanya ber oh ria sedangkan Rey dia masih fokus memainkan hp.
Kamu pasti panas kan hati kamu karena liat aku sama mas Rey sedang bermesraan. Batin livia
"Yaudah mba, kalau gitu aku ke kamar dulu"
"Hemm"
Aisyah rasa ada yang tidak beres dengan Rey.
apa ia melakukan hal yang fatal sehingga Rey marah seperti ini?.
Entahlah aku tidak mengerti dengan sifat pak Rey yang ber- ubah.
Next?
Tinggalkan jejak!
Livia bermuka dua banget kan??
Maapkeun gaje>_<
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Teen Fiction"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...