"Ummi nggak mau kalau kamu terpaksa Syah"
"Enggak kok mi, Insyaallah Asiyah terima."_______________________________
Happy reading...
Hari telah berganti hari dan dimana sekarang pertemuan Aisyah dengan calon suaminya
Beberapa menit kemudian Aisyah sedang merutuki kehidupan nya di depan meja rias, dia sedang memikirkan bagaimana kehidupannya nanti, akankah ada kebahagiaan atau tidak
Astagfirullah.
Aisyah beristighfarTak lama kemudian keluarga yang akan melamar Aisyah datang, dan ummi segera memanggil Aisyah untuk ke turun ke bawah.
"Assalamualaikum Syah, udah siap belum? Ayo calon kamu sudah menunggu"
"Waalaikumsalam ummi, tunggu sebentar"
Tak lama kemudian Aisyah menemui sang ummi, dan mereka berdua turun berbarengan, ummi yang memegang tangan Aisyah dan Aisyah hanya menunduk.
Dan saat Aisyah sudah sampai, Aisyah menyalami ibu dari calonnya dan menangkup kan tangannya di bawah dada kepada pria paruh baya dan calonnya.
Dan saat Aisyah menatap laki-laki itu
"Pak Rey" gumam AisyahDEG
Laki-laki itu menatap Aisyah dengan dingin dan datar.
HENING
12
3
"Ekhem..." Abi Rey mencairkan suasana"Jadi tujuan kami kesini, kami mau menyampaikan niat kami bahwa anak kami bernama Muhammad reyyandza malik, meminta nak Aisyah untuk menjadi istri Rey dan menjadi menantu kami, apakah nak Aisyah bersedia?" Ucapnya panjang lebar
"Tapi sebelumnya saya minta maaf, karena anak kami sudah terlebih dahulu mempunyai istri, dan tujuan kami di sini agar nak Aisyah menerima kekurangan anak kami, yaitu untuk menjadi istri keduanya"
Aisyah tidak punya pilihan lain, Dengan segenap hati Aisyah menerima lamaran ini, yaa meskipun ada campur tangan perjodohan, Aisyah akan menerimanya agar kedua orang tua nya bahagia.
"Bismillahirrahmanirrahim atas ijin Allah, dan restu ummi Abi, saya Aisyah menerima lamaran pak
Rey"Aisyah sedang mencari seseorang ke setiap ruangan, yaa dia mencari kemana istri nya pak Rey. Apakah tidak ikut? Pikir Aisyah
"Alhamdulillah" senyum bahagia
Tapi tidak dengan Rey , dia hanya menatap Aisyah datar dan Aisyah yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis."Jadi bagaimana, kapan tanggal yang akan ditentukan?" Tanya Abi Fahri__abi pak Rey
"Lebih cepat lebih baik bukan, hahaha" kekeh ummi Aminah
"Bagaimana kalau 3 bulan lagi?" Ucap Abi Aisyah
Yang lainnya menyetujui sedangkan Aisyah sedang berkutat dengan pikirannya.
Beberapa jam kemudian setelah acara perkumpulan keluarga, keluarga Rey sudah pulang dan sekarang Aisyah sedang di kamarnya.
"Ya Allah kenapa harus pak rey? Kenapa tidak yang lain saja" batin Aisyah
"Apakah aku bisa menjalani hari-harinya dengan orang yang bahkan tidak aku cintai"
Meskipun cinta akan datang dengan sendirinya.
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21)
"Ya Allah maaf kan hamba karena sudah mengambil suami orang, hamba tidak bermaksud merusak rumah tangga pak Rey" tetesan air mata Aisyah turun mengenai wajah Aisyah
"Kalau boleh memilih lebih baik hamba batalkan saja, tapi bagaimana dengan ummi dan Abi?, Hamba tidak mau mengecewakan dan mempermalukan nya"
"Ya Allah, jika ini memang yang terbaik bagi hamba maka sabar kan lah hati hamba, beri hamba kekuatan untuk menjalani kehidupan kedepannya"
Tak terasa sudah ke berapa kali tetesan air mata jatuh di pelupuk mata Aisyah, begitu mirisnya hidup ku. Batin Aisyah
Aisyah beranjak dari tempat tidur menuju balkon yang dengan menampakkan pemandangan awan hitam dengan bulan dan bintang.
Dengan sesekali ia merutupi hidupnya kembali, miris.
Ya Allah...
Jika ini jalan terbaik untukku
Aku ikhlas, aku ridho
Meskipun aku tidak mencintai nya
Aku akan berusaha untuk mencintai nya
Dengan setulus hatiku.
Aku ikhlas....Berkali kali Aisyah mengatakan 'aku ikhlas', ikhlas dengan keadaannya sekarang.
Tinggalkan jejakk
☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Novela Juvenil"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...