"Tetesan air matamu, membuat hatiku layu. Maafkan aku, karena aku sudah mengecewakanmu."Fyi, nggak ada kaitan sama laguu yaa^^.
'sesuatu yang pergi, tidak akan pernah bisa kembali lagi.'
Rey terus terngiang-ngiang oleh ucap Aisyah, dia bingung kemana perginya Aisyah.
Kemana kamu syah.
Rey pun bergegas pergi dari kamar Aisyah dan mengambil kunci mobil untuk mencari Aisyah.
"Mau kemana mas?" Tanya Livia.
"Aku mau cari Aisyah, dia pergi."
"Biarkan saja mas, nanti juga pulang."
"Tidak bisa sayang, aku harus mencarinya karena Aisyah sudah jadi tanggung jawab mas." Ucap Rey antara kesal dan khawatir.
"Ck. Segala pake acara kabur-kaburan segala caper." desis Livia.
"Ya sudah kalau gitu mas pergi dulu."
Tanpa menjawab jawaban Livia Rey pergi begitu saja.
Saat di perjalanan Rey menengok kanan kiri, sambil bergumam pelan.
'dimana kamu Syah!'
'jangan buat saya khawatir."
Saat di lampu merah Rey melihat kerumunan dan menyebabkan jalanan macet. (Mon maap sayangarang).
Entah ide dari mana Rey turun dari mobil dan menghampiri mereka, ada yang masih berkerumun dan ada yang sudah pergi. (Bayangin aja kayak gimana wkwk)
Sayup-sayup terdengar suara yang sedang membicarakan seseorang.
'kasian banget'
'iya, mana masih muda cantik lagi'
'tapi dia mau kemana, kok bawa-bawa koper'Rey yang mendengar itupun menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.
"Ekhem, permisi."
"Eh, iya mas ada apa?"
"Sebelumnya saya ingin bertanya, itu ramai-ramai ada apa ya?" Tanya Rey.
"Oh, itu mas ada kecelakaan seorang perempuan." Jawab orang itu.
"Ciri-cirinya apakah dia berhijab?" Entah kenapa Rey menanyakan itu.
"Iya mas, dia berhijab sepertinya masih muda."
Deg. Perasaan Rey semakin bertambah tidak enak.
"Apakah dia membawa sebuah koper?"
"Ah, iya dia membawa koper sampai-sampai kopernya tak berbentuk lagi."
'tidak-tidak'
"Terimakasih" ucap Rey tanpa menunggu jawaban , Rey langsung pergi untuk mendatangi kerumunan.
"Permisi, permisi" ucap Rey membelah jalanan.
Deg.
Rey menghampiri seseorang yang tergeletak di jalan sambil berlari kecil dan langsung memangku kepala seseorang ke dalam pangkuan nya.
"Syah, bangun ini nggak mungkin kamu kan?"
Ya, yang mengalami kecelakaan itu Aisyah. Aisyah yang tadinya akan pergi untuk menenangkan diri malah berakhir seperti ini. Tidak ada yang tau dengan takdir maupun tidak ada yang tau bakal ada kecelakaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Teen Fiction"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...