Happy reading...
Hari terus berganti yang dimana sekarang aku berada di kediaman calon istri kedua ku.
Disini aku sedang menunggu calon istriku yang sedang bersiap-siap, sebelumnya umi dan abiku sudah membicarakan tentang aku yang sudah beristri kepada sahabat umi.
Tiba-tiba netraku melihat seorang wanita yang berjalan menuju kami sambil jalan menunduk.
Saat dia duduk dan umi membuka suara dan dia menatapku
Deg
Pak Rey. Gumamnya
Aisyah. Batinku
Ternyata dunia begitu sempit baru beberapa kali aku bertemu dengannya tapi sekarang malah akan menjadi istriku.
Tak berpikir lama aku menyampaikan niatku dan dia menerimanya.
Dia menatapku tapi aku memasang wajah datar ku.
================================
Hari pernikahan ku dan Aisyah berjalan dengan lancar, kami hanya mengundang Teman dan kerabat-kerabat dekat saja tapi ada sebagian tidak bisa menghadiri acara pernikahanku karena terhalang oleh kesibukan
Aisyah, ya dia sekarang telah resmi menjadi istri keduaku, dia begitu terlihat sangat cantik hanya dengan menggunakan dres panjang berwarna putih yang senada denganku serta kerudung yang menutup dadanya.
Aku kagum melihatnya dia begitu anggun dengan pakaiannya, aku harap Livia seperti Aisyah yang bisa menutup auratnya.
Omong-omong tentang Livia aku tidak melihatnya, apa mungkin dia tidak datang atau sudah pulang, aku harap dia tidak marah padaku karena pernikahan keduaku.
Nanti aku harus meminta maaf pada Livia. Batinku
=================================
Siang ini Aisyah aku bawa menuju rumahku tidak mungkin kan aku harus di rumah mertuaku?
Saat sampai di rumah aku begitu merindukan istriku, dan aku meninggalkan Aisyah di ruang tamu sendiri, karena aku masih di luar sedang berpelukan dengan istriku
Lalu aku menyadari bahwa disini bukan hanya ada aku dan Livia tapi juga ada Aisyah.
Aku menunjukan kamar kepada Aisyah yang berada dekat dengan dapur, bukan karena apa-apa kamar dirumahku hanya ada 2 satu di atas dan satu di bawah.
Setalah itu kamipun masuk ke kamar masing-masing, aku istirahat sebentar tapi Livia mengajak untuk pergi keluar.
"Mas kita makan keluar, aku bosen" ujarnya sembari mengerucutkan bibirnya
"Gemess bangett sii istri mas" ucapku sambil mencubit pipinya
"Iihhh mas sakit tau"
"Iya udah deh maafin mas ya"
"Emang mau pergi makan kemana? Kita ajak Aisyah sekalian""Aku pengen makan emmm" ucapnya sambil memikir
"Aku pengen makan steak sama kentang"
"Oh ya aku nggak mau kalau sama Aisyah, kita pergi berdua saja kamu inget kan kamu nikah sama Aisyah karena apa? ""Jadi jangan coba-coba Deket ataupun ngobrol sama dia, ngobrol hanya perlu saja"
"Loh kok gitu, kan Aisyah sekarang tanggung jawab mas juga"
"Yasudah nggak jadi keluar"
Ngambek kan jadinya. Batinku
"Yaudah-yaudah mas nggak akan ngajak aisyah"
KAMU SEDANG MEMBACA
~SEBUAH PENYESALAN ( ON GOING)
Ficção Adolescente"Saya sama kamu itu tidak ada unsur cinta, saya menikahi kamu karena terpaksa!." Jawab Rey ketus Air mata yang akan mendarat di pipi Aisyah tidak bisa di tahan lagi, dan seluruh badan Aisyah ambruk ke bawah. "Sebegitu nya kamu benci aku mas. Apa aku...