Shoe

3.1K 127 31
                                    


Minggu yang cerah, semua diawali dengan perbukitan luas, padang golf hijau dimana para konglomerat tua menghabiskan uang mereka untuk memukul bola kecil yang melayang hilang tak tahu berakhir dimana dan juga sekaligus memukul beberapa pantat pantat sexy cady cantik yang tampak sok aktraktif dengan rok cheerleaders hitam putih.


Seseorang berjas dokter tampak sedang menikmati angin dan pemandangan indah di depanya. Bukaan.. bukan pemandangan pantat sexy para cady di padang golf. Tentu saja mereka hanya terlihat sebagai titik titik kecil saking luasnya. Sementara ia hanya duduk di bangku taman sebuah panti rehabilitasi & psikiatri yang berada cukup tinggi diatas bukit menghadap padang golf dibawahnya. Dokter itu menikmati pemandangan padang golf itu.


Matanya terasa relax melihat sesuatu yang begitu hijau dan seperti tanpa batas itu. Angin semilir dan kelopak bunga berguguran menambah dramatis suasana hatinya. Wanita bertubuh langsing mungil dengan kulit bening tanpa cela memakan potongan sandwich pengganjal perutnya dengan wajah yang bahagia.


"Nona Kim, tuan besar sudah datang.." kata seorang berbaju perawat berwarna pink di belakang bangku tempat dokter mungil itu duduk.


Perempuan yang dipanggil nona kim langsung berdiri tanpa banyak berkomentar, membenahi remahan roti sandwich yang berjatuhan di bajunya, kemudian berjalan sambil menyeruput cup kopi starduck nya.


"Grandpaaa..!! Selamat datang di panti rehab sederhana ini.." Kata si dokter begitu tiba di lahan parkir luas. Disitu sudah menunggu 3 mobil hitam mewah. Dua dinaiki bodyguard dan pengawal kakeknya, satu ditengah sudah dikelikingi oleh pengawal yang sudah turun dari mobil mereka.


"Taeyeon.. Cucuku yang paling membanggakan.. hohoho rupanya benar kau yang membangun tempat ini.. hahahaha.. tadi grandpa lihat sambil main golf disana itu.. hahahaha grandpa sampai menyombongkan diri karena gedung ini sudah terlihat megah dari kejauhan.. hohohoho.. "


Laki laki tua yang tampak sangat makmur dituntun oleh dua orang berbadan kekar untuk turun dari mobil. Tapi ketika sudah menginjak tanah, jalanya tegap mantap, tampak masih sangat sehat di usianya yang kira kira sudah 70 atau 80 tahunan itu.


Si wanita berjas dokter tertawa basa basi menanggapi kakeknya.

"Aaah ini belum apa apa Grandpa.. Setahun lagi Granpa mainlah golf lagi, nanti taeyeon sudah bikin gedung yang lebih luas lagi supaya grandpa lebih bangga.. "


"Ahahahahaha bisa bisa cucu grandpa memang hebat. Ah.. itu juga kalau lapangan golf itu masih ada.. hahahaha.. Bagaimana kalau taeyeon lebarkan gedungmu ini sampai lapangan golf itu.. hahahaha betapa hebatnya.."


Taeyeon kini hanya tertawa getir. Baiklah. Lapangan golf itu setidaknya minimal 400 hektar. Ia tahu jika ia menuruti candaan kakeknya, bisa bisa bukanya ia memimpin panti rehabilitasi dan psikiatri itu, tapi malah dia yang menjadi pasienya.. bisa gila.


Taeyeon menuntun laki laki tua yang dipanggil grandpa nya itu memasuki dalam gedung. Bangunan itu tinggi megah 16 lantai, tampak sangat bersih, modern dan sangat tersistem. Di beberapa pintu bahkan terpasang kunci biometric & retina lock, kunci yang dibuka dengan memindai retina mata.


Terlihat dari satu dua petugas berbaju perawat pink yang sedang melototkan mata sipitnya dengan canggung di depan pintu.

H.W.A.N.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang