Pagi yang biasa tapi tidak biasa.
Pagi biasa, tiffany sudah rapi turun dari taksi di depan butik. Sebuah mobil putih mewah sudah terparkir disana. Sudah beberapa hari selalu begitu, tapi tetap tidak biasa bagi tiffany.
Kaca mobil hitam diturunkan dan muncullah wajah cantik wanita mungil dengan senyum cerahnya, melambai kearah tiffany.
Tidak banyak kata kata, tiffany menyapa sekilas, taeyeon turun membawa bungkusan kue dan es kopi, lalu tiffany membungkuk pamit masuk kedalam butik, kemudian taeyeon melanjutkan perjalananya ke kantor.
Dan seperti biasa. Manusia manusia pengintai di dalam butik yang merupakan markas inteligen itu sudah heboh, begitu tiffany masuk melalui pintu rahasianya.
"Cuiit cuuit.. ada yg lagi panas panasnya nih tapi bukan ubi bakar.."
"Berkat kalian berdua, aku tidak perlu repot minta bekal sarapan, nuna.."
Tiffany menanggapi godaan rekan rekanya dengan cibiran mulut. Bungkusan kue dari taeyeon selalu dilemparkan begitu saja ke meja, dan langsung lenyap. Seperti melempar ayam ke aquarium penuh piranha.
Dengan hanya ice americano gula setengah itu, tiffany serius meneliti pekerjaanya.
Dalam waktu dua hari, sooyoung sudah bisa mendapat akses dengan meretas komputer taeyeon dan menemukan denah bangunan panti rehabilitasi itu, plus beberapa kode akses pengamanan dengan sistem terlemah dari bangunan itu.
Tiffany berhasil mencari hwang in youp, tapi masih sulit membujuk anak ingusan itu.
Selain waktunya sangat singkat, anak itu juga keras kepala seperti batu.
"Soo, aku tidak tahu si bocah SMA itu memihak siapa. Tapi aku bisa menduga, kalau kuungkap identitasku dia akan buka mulut.. dia tahu kalau banyak orang yang terlibat sudah mati atau hilang"
"Maksudmu? Dia masuk panti rehabilitasi bukan untuk menyembunyikan sesuatu, tapi untuk mencari perlindungan, begitu?"
"Kurasa.. amankah?"
"Kalau kau yakin fany.. kau tahu resikonya.. kau juga tidak bisa membungkam anak itu di tempat itu. jika saja asumsimu itu salah dan ternyata dia masih berkomplot Itu bisa membahayakan seluruh operasi.."
Tiffany mengangguk setuju. Memikirkan dengan cara apa lagi dia bisa menyelinap berkeliaran di panti rehabilitasi taeyeon.
Satu hari ia pura pura ketiduran di ruang tarapi. Ia tahu taeyeon tidak mungkin membangunkanya, dan saat taeyeon pergi untuk bekerja di ruangan lain, tiffany berhasil menyelinap.
Kedua kali ia berhasil masuk sendiri saat taeyeon tidak ada disana, tiffany memaksa untuk menunggu taeyeon di ruanganya karena hujan lebat, dan taeyeon mengijinkan. Padahal ia gunakan untuk berkeliaran mencari mangsanya.
"Tidak bisakah kau masukan saja obat tidur ke minumanya?" Sooyoung yang tidak sabar mendumel dengan mulut penuh roti.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.W.A.N.G
FanfictionKetika Seorang secret agent yang Hot bertemu dengan Psikolog yang Cool.