Apakah tiffany benar benar menerima taeyeon karena mencintainya, atau sekedar sekalian saja, supaya misinya lancar?.
Entahlah. Tiffany adalah manusia yang terlalu logis untuk berbicara soal perasaan.
Sejak kecil ditinggalkan orang tuanya di panti asuhan, tumbuh besar dengan segala perhitungan duniawi yang menuntut akal dan nalar yang kuat, membuang sedikit agak jauh perasaan empati dan melankoli yang memang sudah tipis kadarnya karena kepergian orang tuanya.
Orang tua yang sama sekali tidak dia ingat. Yang dia ingat adalah harus bangun 20 menit lebih pagi untuk bersiap mandi dan standby mengantri sarapan lebih awal sebelum anak anak yang lebih besar mengganggunya karena dia paling kecil dan paling cengeng.
Ia ingat harus menghapal sikap dan kata kata manis setiap kali ada orang tua datang untuk mencari anak adopsi. Ia benar benar menghapalnya kata perkata karena ia tak mau terus berada di panti asuhan yang penuh anak besar yang jahil.
Saat agak besar dan tak kunjung mendapat orang tua, tiffany sudah bisa berhenti menjadi cengeng ketika dijahili. Karena logikanya mulai jalan, jika ia menangis, anak anak jahil itu semakin senang.
Lalu ia diadopsi oleh satu keluarga yang berkecukupan, cukup, bukan berlebihan. Ia sadar diri harus banyak belajar untuk mencari beasiswa. Kemudian saat lebih dewasa lagi, ia disibukan oleh pekerjaan paruh waktu disela ujian tes masuk akademi.
Setelah diterima, selain sibuk bekerja paruh waktu, ia mengorbankan banyak sekali tenaganya untuk berlatih fisik karena sebuah keharusan.
Apalagi saat mulai bekerja di NIS, tidak ada ruang untuk ber-drama dengan emosi. Emosi adalah pangkal kemalasan.
Baginya, Semua harus tepat, jelas, rinci, dan logis. Cinta bukanlah sesuatu yang logis. Baginya kehidupan yang harus dijalani dan emosi yang dirasakan seperti dua kutub yang berbda. Dua pulau yang berbeda, perbedaanya hanya dimana ia memutuskan untuk tinggal.
Perasaanya pada taeyeon? Ia anggap sebagai sedikit rekreasi di pulau emosi beberapa waktu lalu.
Perasaan yang menyenangkan dan membuat ketagihan. Tapi tidak ingin hidup selamanya disana, karena pulau itu tidak memberinya makan, hanya menghabiskan waktu saja. Seperti liburan-liburan lainya. Tidak memberi penghasilan, hanya membuang uang.
Lalu perkara ia menerima ajakan taeyeon untuk menjalin hubungan asmara? Tiffany tidak ingin memikirkanya. Karena setiap kali memikirkanya, ia merasa menjadi orang jahat. Ia merasa bersalah pada taeyeon.
Yang ia yakin, taeyeon akan siap memberikan apapun padanya, sementara dirinya siap memanfaatkan taeyeon kapan saja.
Tidak tidak.. diantara lamunan panjangnya yang tidak biasa kali ini, tiffany tidak mau menyetujui kesimpulanya sendiri.Tidak. Ia tidak akan sejahat itu. Ia dengan segenap hatinya merasakan ketulusan taeyeon, dan berjanji akan berusaha memberikan porsi ketulusan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.W.A.N.G
FanfictionKetika Seorang secret agent yang Hot bertemu dengan Psikolog yang Cool.