Fear

380 54 17
                                    


"Eonni paboyaaaaaaa...!!!"


Perempuan berambut pendek sebahu berpakaian kemeja satin formal berujar dengan cukup keras pada perempuan lainya, cukup keras, hampir berteriak, membuat suasana caffe ramai itu lenggang sejenak.


"Wendiya, kau..!!" Perempuan satunya mendelik memperingatkan. Tampaknya sekretarisnya lupa kalau mereka sedang di tempat umum.. untung saja jarak antar meja berjauhan.


"Whae?? Biar saja.. kau keterlaluan tahu tidak?? Pokoknya aku memihak tiffany..!!" Ujar wendy lagi, membuat taeyeon mendesis sebal.


"Kau harusnya memeluknya, menyemangatinya, aah jinjja kau tidak peka sekali. Aku ragu apa benar kau dokter jiwa?? "


"Kau sok dewasa sekali.. hya.. don't tell me what to do.. anak ingusan.."


"Kalo benar bagaimana? Betapa sakit hatinya? Ha? Dia juga pasti tidak mau hal itu terjadi. Tapi kalian kan berbuat bersama? Kalau kau menunjukan ketidak sukaan, lalu bagaimana dia?" Gerutu wendy berlanjut.


Taeyeon menunduk. Menghela nafas, memejamkan mata, berusaha tidak mendengar gerutuan sekretarisnya yang cerewet itu.


"Hya hentikan. Aku tidak bilang bahwa aku tidak suka.."


"Tidak bilang, tapi menunjukan, kau sungguh beruntung wanita itu murah hati masih memaafkanmu. Kalau aku jadi dia, aku sudah pasti akan melemparkanmu ke laut.. "Taeyeon jadi ikut bersungut sungut.


"Hya kubilang hentikan. Kalau kau lempar ketengah laut, siapa yang akan menggajimu? Lagipula dengan siapa kau bicara? Berani beraninya.. " ancam taeyeon, tapi tidak juga membuat wendy surut.


Memang seperti itu hubungan mereka. Sekretaris sepertinya hanya formalitas yang kadang ditunjukan. Sisanya saling mengumpat saat berbeda pendapat, itu hal biasa.


"Ah molla. Jangan menambah pusing wendiya. Bagaimana kemarin inyeop? Semua tersampaikan?"


Wendy tidak menjawab, hanya menggerutu bersungut sungut tidak jelas. Tampaknya sang skertaris benar benar kesal.


"Hyaaa..!! Kau itu emaknya tiffany atau bagaimana? Hentikan keberpihakanmu..!! Kau tahu sendiri situasinya sekarang bagaimana?"


"Ya.. tapi tetap saja.. hufff.. inyeop beres. Semua sedang bergerak memburu polisi tawon itu.. tapi sepertinya dia bisa merasakan pergerakan mencurigakan, dan itu diluar kendaliku. Jadi begitulah.. "


"Hem... Kalau begitu, suruh orangmu itu lebih waspada.."


"Ya eonni.. tapi eonni.. kau pastikan aku aman kan?"


Taeyeon berpaling dari nasi gorengnya. Menatap keluar dengan pandangan kosong.


"Wendiya.. saat ini aku merasa seperti peter parker yang baru menjahit baju spidermanya. Aku tidak tahu harus bagaimana, tapi Aku ingin kau aman.. jadi aku yakin. Tapi tidak terlalu yakin.. tapi aku berusaha.. aku akan--"

H.W.A.N.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang