Sacrifices

347 53 38
                                    

Tiffany sampai kembali ke markasnya dengan terburu buru. Taeyeon ia acuhkan sepanjang jalan sampai wanita itu merengut sebal saat tiffany berpamitan turun dari mobilnya.


Untung saja tiffany sudah tahu caranya menghandle taeyeon. Dikecup lagi pipi kirinya sekali dengan tiba tiba. Maka hilang manyun taeyeon.


Sudah, tidak ada waktu berlovidovi terlalu lama. Sooyoung mengabari ada yang urgen. Dengan sekelebat mata tiffany sudah hilang ditelan pintu rahasia.


"Eonni.. gawat.. sepertinya kegagalan tadi benar benar fatal.." joy menunjuk layar besar. Layar itu menampilkan loading countdown menit dan detik yang bergerak cepat dengan latar belakang hitam kosong.


"Inyeop memberi pesan sebuah link. Kubuka dan ini isinya. Entah apa.. tunggu saja. Dia bilang akan dimulai dalam setengah jam.."


Sisa waktu tinggal 8 menit sekian detik. Semua orang diruangan tampak gelisah.


Tiffany mondar mandir melototi pesan inyeop. Tidak ada hal lain selain link dan informasi waktu. Ada apa gerangan? Apa yang inyeop kirimkan?


"Lokasinya gimana soo?" Tanya tiffany diantara kegelisahanya.


"Aman. Dia tidak bergerak dari villa taeyeon.."


Semua diam lagi. Menunggu detik berubah di layar seperti sedang menunggu jalanya operasi antara hidup dan mati.


Semoga ini sebuah informasi yang baik, tapi semua orang terlihat sama sama gelisah, karena kegagalan penggerebekan tadi membuat posisi mereka benar benar dalam bahaya.


Detik perdetik akhirnya berlalu. Layar hitam tiba tiba hilang menampilkan seorang yang diikat di kursi, tepat di depan kamera.


"Astaga..!!! Itu in yeop..!!"


Sebelum sempat berekasi lebih jauh, sebuah tubuh kekar berkaos hitam muncul menampakan wajah dengan masker pesta menutupi mata, duduk di sebelah si sandera.


"Taec-yeon..!! Soo!! Kau yakin lokasinya masih di villa taeyeon??"


"Entahlah.. tapi ponselnya masih ditempat yang sama..!!"


Pria yang diduga taec-yeon itu memainkan dagu Inyeop, agar bergerak melihat kearah kamera.


 Mulut inyeop tersumpal, keringatnya membanjiri wajah, bercampur dengan air mata. Inyeop merengek memandang kamera.

Kemudian si pria merogoh saku inyeop, mengeluarkan ponsel lipat kecil yang diberikan tiffany. Pria taecyeon memggeleng geleng sabil membuka buka ponsel itu.


"Noo.. sayang sekali.. kenapa kau mengirim semua informasi ini? Padahal kau sudah aman disini.. ckckckckck..." Berkata taecyeon dengan santai pada inyeop.


Suaranya jelas terdengar di tempat markas tiffany. Begitupun suara rengekan inyeop.


H.W.A.N.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang