Souvenir

1.2K 85 23
                                    


Wangi yang tidak biasa menyambut pagi hari taeyeon. Wanita berambut blonde sebahu itu perlahan mendapatkan kesadaranya dari tidur nyenyak yang sangat amat nyaman.


Ia menarik nafas panjang mengambil sebanyak banyaknya wangi yang ia sukai sambil mengerjapkan matanya hingga terbuka. Senyum merekah cerah langsung tersungging kala ia mendapati dirinya tidur memeluk tubuh seseorang. Sumber wangi yang menyambutnya sepagi ini berasal dari tubuh itu. Sekali lagi ia hirup dalam dalam. Matanya terpejam, mulutnya masih tersenyum tanpa alasan. Hanya bahagia.


Hanya bahagia.

Ia bahahia dengan Cahaya matahari hangat pagi ini.

Ia bahahia dengan selimut tebal yang terasa sangat sejuk pagi ini,

Ia bahagia dengan suasana sunyi hotel mewah tempatnya menginap.

Ia bahagia dengan udara sejuk di ruangan itu.

Ia bahagia walaupun lantai dan sofa berantakan oleh baju yang secara asal asalan dilempar.

Ia bahagia dengan vas bunga yang pecah berantakan dan gelas gelas yang bergulingan dengan wine yang berceceran di karpet.

Ia bahagia meski harus membayar mahal untuk mengganti semua perabot dan karpet yang mungkin rusak olehnya.


Taeyeon menyisir beberapa helai rambut hitam di depanya, rambut rambut nakal yang menghalangi pandangan dari wajah cantik tiffany.


Ia juga bahagia melihat wajah itu pagi ini.

Taeyeon pandangi setiap lekuk indah di depanya, hingga perlahan kelopak mata lentik itu bergerak.


Kini kebahagiaan itu memudar, perlahan berubahn menjadi panik. Apakah harus diam disitu, atau berlari pergi secepat mungkin, atau bersembunyi dibawah kolong?


Bersembunyi dibawah kolong adalah pilihan paling mudah. Tapi hingga mata tiffany terbuka, taeyeon malah membeku disitu, menatap lurus pupil coklat didepanya.


Pandangan tiffany yang masih kabur tampak bingung beberapa detik. Heran kenapa memimpikan wajah taeyeon? Di close up zoom pula.. Lalu setelah sadar itu bukan mimpi, tiffany langsung beringsut mundur.


"Fu..h.. kenapa kau disini??"

Taeyeon masih membeku. Kini plus membisu.


"Ken-kenapa-aku.. disin-- FUCK.. APA YANG TERJADI??"

Saat tiffany menyadari ia telanjang bulat.


"Ak-aku bisa jelaskan.." gagap perkataan taeyeon.

"Byuntae brengsek.. " muka tiffany memerah padam dan langsung menendang tubuh taeyeon yang berniat menggapai menenangkan, hingga taeyeon terjatuh begedebuk ke lantai.


"Hya jusim..!! " Teriak taeyeon dari bawah. Benar saja, begitu tiffany menurunkan kakinya dan melangkah cepat ke kamar mandi, kakinya menginjak beling vas yang berantakan.


"Auchhh.. what the hell.. apa yang terjadi? Apa kau memaksaku sampai berantakan begini?"

"Nooo.. itu.. ulah kita berdua.. aku tidak.. memaksamu.. "

H.W.A.N.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang