11

1.3K 17 0
                                    


Saya mempunyai seorang pembantu pria, namanya damis, ia seorang yang berbadan tinggi dan besar, apalagi dadanya bidang, mungkin karena telah terbiasa melakukan pekerjaan yang berat.

Yang saya paling suka darinya adalah, dia suka sekali memamerkan kontol miliknya kepada pembantu perempuan saya. di rumah saya yang bertingkat, kamar mandi pembantu terletak di lantai tiga, dan hanya satu, jadi bila pembantu saya ingin mandi, biasanya mereka mandi secara bergantian, lagipula di rumahku hanya ada dua pembantu perempuan dan satu pembantu laki-laki. biasanya damis mandi paling pertama, baru kemudian disusul oleh pembantu perempuan yang lain. jadi ketika pembantu perempuan yang lain sedang menunggu di luar kamar mandi, damis kadang-kadang keluar hanya dengan berbalutkan handuk kecil di pinggangnya, hanya untuk menutupi kontolnya, walaupun kadang-kadang hal ini malah membuat kontolnya yang besar dan panjang itu makin tergambar dengan jelas. kadang-kadang dia keluar telanjang bulat, tanpa menggunakan sehelai benangpun. ia merasa bangga bila pembantu perempuan yang lain melihat kontolnya itu.

Kadang-kadang saya suka menunggu hingga damis mandi, kemudian ketika dia keluar dari kamar mandi, saya berlagak ingin cuci tangan hanya untuk sekedar mengagumi kontolnya yang besar itu. kadang-kadang saya juga suka mengintipnya dari atas kamar mandi yang terbuka. pernah beberapa kali saya memergokinya sedang mengocok kontolnya itu. damis sudah menikah, walaupun usianya baru 21 tahun dan telah mempunyai seorang anak bayi. istrinya tinggal di kampung untuk menjagai anaknya. damis pulang 3 bulan sekali untuk menengok anak dan istrinya. namun untuk seseorang yang mempunyai nafsu besar sepertinya, 3 bulan adalah waktu yang terlalu lama. hampir tiap hari ia mengocok di kamar mandi, ataupun di kamar tidurnya.

Suatu hari, karena banyak pekerjaan, damis baru mandi setelah pembantu perempuan yang lain selesai mandi. ketika itu saya sedang berada di ruangan komputer yang terletak di lantai yang sama dengan kamar mandi itu. waktu itu saya sedang horny, karena habis membaca cerita-cerita gay yang erotik dan berbahasa indonesia yang ada di men on the net. tapi tiba-tiba komputer saya hang, sehingga saya tidak dapat lagi menikmatinya. ketika saya akan keluar, saya mendengar suara damis di kamar mandi. karena di atas sudah sepi, dan kontol saya masih ngaceng, saya amat butuh pelampiasan. saya mencoba mengetuk pintu kamar mandi tanpa bersuara. ternyata damis mengira yang mengetuk pintu adalah pembantu perempuan saya, sehingga dia sengaja membiarkan kontolnya menegang, dan tanpa ditutupi sehelai benangpun ia membuka pintu kamar mandi itu. bahagianya hati saya melihat hal itu. saya langsung masuk ke dalam kamar mandi itu dan langsung berlutut di hadapannya. saya memegang kontolnya yang tegang itu dan mulai menjilati bagian kepalanya yang membonggol seperti kepala jamur yang amat besar dan merah warnanya. damis mulanya kaget melihat saya melakukan hal ini, namun karena saya melakukannya terus menerus tanpa henti, dia menyukainya. walaupun dengan pintu yang terbuka saya tetap menjilati kontolnya itu, bahkan hingga masuk ke bagian batangnya. semakin lama saya berusaha semakin memasukkan batang kontolnya yang panjang itu. mula-mula saya agak tersedak, habis kepala kontolnya besar sekali, ukurannya kurang lebih segenggam tangan, tapi akhirnya seluruh kontolnya masuk ke dalam mulut saya, semuanya lho, kurang lebih 20 cm panjangnya. sampai-sampai bulu jembutnya yang lebat nempel di hidung saya.

Setelah beberapa saat, saya mengeluarkan kontolnya dari mulut saya. damis yang merasa keenakan merasa heran, namun saya bilang kepadanya kalo saya bisa melakukan yang lebih asik lagi di dalam kamar tidurnya. dia pun tertarik dan dengan bertelanjang bulat dia menarik tangan saya ke atas, ke dalam kamar tidurnya. sesampainya di kamarnya, saya langsung membuka pakaian saya, semuanya hingga ke celana dalam karena kontol saya sudah tidak tahan lagi berada di dalamnya, sudah mau keluar dari tadi. kemudian dia langsung naik ke ranjang, dan saya menyuruhnya untuk tidur telentang. perlahan-lahan mulai dari kakinya saya jilati, naik ke paha dan betisnya yang berbulu lebat, kemudian ke buah pelernya yang juga berbulu lebat. saya hisap kedua buah pelernya yang sebesar buah apel dengan rakusnya, sementara damis menggelinjang kenikmatan. kemudian saya naik ke kontolnya yang masih ngaceng dan saya hisap dua kali, kemudian saya tetesi dengan air liur saya, sebagai pelicin, kemudian saya naik ke pusarnya, menjilati lubang pusarnya, dan naik lagi ke dadanya. ketika pantat saya sudah berada di atas kontolnya, saya menyuruhnya untuk memegang kontolnya. saya mencoba mengarahkan lobang pantat saya ke atas kepala kontolnya, dan ketika sudah tepat, saya menyuruhnya untuk melepasnya kembali, kemudian saya mulai menuruni pantat saya, memasuki kontolnya yang besar itu. pada awalnya memang terasa sakit, karena hal ini merupakan yang pertama bagi saya, namun karena nafsu saya yang menggelora waktu itu, saya tetap menuruni pantat saya semakin dalam. lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang amat sangat sehingga saya semakin cepat menurunkan pantat saya.

Akhirnya seluruh kontol damis masuk ke dalam pantat saya, sampai-sampai bulu jembutnya yang lebat berasa di pantat saya. kemudia saya mulai bergerak maju mundur di atas tubuh damis, sambil menjilati dadanya yang atletis. kemudian saya juga mengigit puting susunya yang sekarang sudah menegang dan warnanya semakin merah. kelihatannya damis sudah terangsang sekali dan dia menikmati permainan ini. dia juga bergerak semakin cepat mendorong kontolnya yang ada di dalam pantat saya, sementara saya menjilati ketiaknya yang berbulu itu. bau ketiaknya membuat saya semakin terangsang, apalagi kami berdua sudah basah dengan keringat. akhirnya damis makin cepat mendorong pantatnya maju mundur sampai akhirnya dia mendesah kenikmatan. pejunya menyemprot dengan kuat di dalam lubang pantatku, sampai kemudian keluar menetes melalui batang kontolnya. banyak sekali peju yang disemprotkannya, karena yang keluar menetes juga banyak. sementara kontol saya sendiri tak lama kemudian juga menyemprotkan peju ke arah dadanya. padahal saya tidak mengocok kontol saya. mungkin karena waktu itu saya sedang horny berat dan saya amat menikmati permainan ini. setelah selesai menyemprotkan peju yang terakhir, saya mencium bibirnya dalam-dalam kemudian saya berbaring di atas dadanya yang bidang dan tertidur. sementara damis yang juga kelelahan langsung membalas ciuman saya dan tertidur pula. malam itu saya tidur di atas dadanya dengan kontolnya masih ada di dalam pantat saya.

Hal itu berlanjut lagi pada keesokan paginya, malam berikutnya, dan sekarang sudah menjadi suatu kebiasaan.

PKPWhere stories live. Discover now