His Past Story (Part 3)

15 3 1
                                    

Semenjak Indra Sailendra resmi menjadi Presiden baru ARCHANGEL, ia menjadi pusat perhatian media selama berminggu-minggu. Wajar saja karena ARCHANGEL adalah organisasi raksasa yang memiliki cabang di setiap benua, lalu tidak ada yang mengetahui kalau mantan Presiden ARCHANGEL memiliki seorang putra, dan juga umur Indra yang masih sangat muda yaitu 26 tahun sudah menjabat sebagai Presiden ARCHANGEL.

*Ooeeee... Ooeeee...
(Suara tangisan bayi)

Anak pertama Indra dan Reina telah lahir. Namun Indra tidak bisa menemani Reina saat melahirkan karena ada urusan yang sangat penting. Beberapa hari sebelumnya, Indra sudah membawa Reina ke Rumah Sakit tempat dulu mereka bekerja untuk berjaga-jaga. Saat ini Reina sedang menggendong sambil menyusui bayinya yang baru saja lahir beberapa jam lalu.

<Reina>
"Cup cup cup sayang... Syukurlah kamu terlahir sehat dan sempurna. Maaf ya, papah belum bisa melihat kamu sekarang"

Reina ingin menelpon Indra bahwa anak pertama mereka sudah lahir, namun pada akhirnya Reina hanya mampu menghubungi Indra melalui chat saja. Reina takut mengganggu pekerjaan Indra.

-Sementara itu di Markas ARCHANGEL-

Saat ini, Indra sedang membaca beberapa dokumen ayahnya di ruang kerjanya. Ia menemukan banyak dokumen-dokumen menarik, maka ia memutuskan untuk membacanya dulu. Ada map dokumen berwarna biru dengan judul Zero Drive System, ia memutuskan untuk membacanya. Isi dari dokumen Zero Drive System ini adalah tentang rencana pembuatan mesin percobaan perlintasan antara ruang dan waktu yang tentunya memerlukan relawan untuk menjadi manusia pertama yang mencoba mesin ini. Dan di halaman terakhir isi dokumen itu ditulis oleh ayahnya Indra beserta tanda tangannya atas hasil kerjasama dengan seorang ilmuwan jenius asal Jepang bernama Takahiro Inoue beserta tanda tangannya juga.

Indra tidak mengira kalau ayahnya memiliki rencana ambisius seperti ini. Kalau rencana Zero Drive System ini dijalankan dan berhasil, maka ARCHANGEL akan mencetak sejarah baru di dunia teknologi dan sains. Indra berpikir bahwa ia harus melanjutkan rencana ayahnya, ia anggap ini sebagai warisan. Ia pergi ke lobby untuk mencari kontak dari sang ilmuwan jenius Takahiro Inoue untuk melanjutkan rencana ini, ia tidak bisa menolak karena sudah ditandatangani olehnya.

Setelah selesai menyelesaikan pekerjaannya, Indra bisa mengunjungi istri dan anaknya. Ia dikawal oleh beberapa bodyguard saat memasuki ruangan.

<Indra>
"Mah! Gimana kondisi kamu?"

<Reina>
"Aku baik-baik aja kok, tapi jangan berisik ya... Dia sedang tidur"

Indra melihat ada ranjang kecil untuk bayi di samping kiri Reina, ia langsung menghampiri anaknya yang sudah lahir. Ia menggendong putranya sambil tersenyum bahagia.

<Indra>
"Terima kasih Ya Tuhan..."

<Reina>
"Dia ganteng, seperti ayahnya"

<Indra>
"Tapi dia mirip banget tau sama kamu, bener ya anak pertama laki-laki itu mirip ibunya"

<Reina>
"Kita mau namain dia apa?"

<Indra>
"Aku sebenernya nggak terlalu pinter kasih nama, kamu punya ide?"

<Reina>
"Dulu pas aku hamil, kalau anak kita perempuan aku mau namanya Amanda Diva dan kalau anak kita laki-laki namanya Tommy Anggara"

ULTRAMAN: The Project (ウルトラマン: サ。プロジェクト)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang