"Waaaa, Sugoi-nee!" Pekik sang gadis musim semi begitu melihat tempat hiburan yang begitu megah di hadapannya.
Manik emeraldnya yang berbinar kini menoleh ke belakang dimana Shisui masih membeli tiket masuk. Dengan cepat ia berjalan ke arahnya dan memperhatikan apa yang sedang ia tulis, "Kau belum selesai?"
"Sudah. Pakai ini," Ucapnya sembari memakaikan sebuah gelang berwarna biru padanya.
Gadis itu kini memperhatikan gelang unik yang melingkar di pergelangannya. Sunggingan senyuman kembali terukit begitu ia melihat kerlip bulir pasir di dalam gelang itu, "Shisui, ini apa? Kau juga memakai gelang yang sama?"
"Ya, ini tiketnya,"
"Kalau begitu ayo masuk," Ucapnya dengan begitu bersemangat sembari terus menarik tangannya.
"Chotto, berdirilah di pintu masuk Sakura," Titahnya membuat gadis itu kebingungan, "Berdiri di pintu masuk? Tapi kenapa?"
Dengan senyum tipisnya Shisui menunjukan sebuah kamera berwarna hitam yang membuat gadis itu ikut tersenyum, "Kau dapat darimana kamera itu?"
"Sebelum pergi Kakashi meminjamkannya padaku. Ia sangat tidak percaya saat aku bicara akan membawamu berlibur. Jadi dia meminta bukti dengan kamera ini,"
"Pfft ... Hihi, memangnya dia fikir kita mau kemana hingga meminta bukti?"
Shisui yang masih sibuk membersihkan kamera itu nampak terdiam beberapa saat. Lalu berkata dengan datar, "Dia fikir aku akan membawamu pergi misi,"
"Pfft, kau sepertinya sangat gila bekerja hingga sensei tidak percaya kalau kau juga butuh liburan,""Hmm, sekarang berdirilah di sana cepat," Titahnya membuat gadis itu segera mengangguk.
Namun, saat ia baru akan melangkah pergi tiba-tiba seorang pria bersurai merah sebahu mendekati Shisui dan menepuk pundaknya dengan cukup keras, "Taichou! tumben anda ada di sini," Ucap suara baritonnya membuat Sakura terkejut hingga ia langsung menyembunyikan diri di belakang Shisui sembari menggenggam tangannya begitu melihat sosok sepenuhnya pria itu.
"Gorou? Kau benar-benar mengejutkanku. Kenapa kau bisa ada di sini?" Ucap Shisui yang terlihat begitu senang, sembari menjabat tangannya dan memeluknya singkat.
"Ini taman hiburanku. Tentu aku selalu ada di sini,"
Shisui maupun Sakura terlihat begitu terkejut akan penuturan pria bersurai merah itu. Sunggingan senyum senang kini terlukis pada bibir Shisui saat ia menepuk dadanya, "Jadi ini alasan sebenarnya kau tiba-tiba mengundurkan diri menjadi anak buahku saat itu?"
Kekehan tawa garing yang terdengar membuat Shisui seketika bersedekap, merubah raut wajahnya dengan ekspresi kesal sembari menatapnya dengan datar, "Sumimasen, Taichou. Jika teman-teman yang lain mendengar mereka akan menertawakanku. Jadi aku memberi alasan kalau gajiku kurang. Hehe, sumimasen taichou,"
"Haaaahh, alasan tidak masuk akalmu saat mengundurkan diri membuat Kakashi menyangka kalau aku korup tahu. Kau benar-benar menyebalkan,"
"Tapi teman-teman yang lain tidak mengira anda korup kan? Jadi ..." Ucapannya seketika terhenti saat melihat tatapan kesal Shisui semakin terpancar jelas.
Gorou terlihat begitu gugup sekarang dan suasana juga kini terasa semakin canggung. Sakura yang tak suka dengan keadaan seperti itu tiba-tiba mengguncang tangannya hingga pria itu terkejut lalu menoleh dengan tatapan tanya, "Jika kau sudah selesai bicara. Ayo kita masuk," Ucapnya dengan cukup pelan.
Manik merah muda Gorou seketika berbinar begitu melihat sang gadis musim semi di belakang Shisui. Saat ia akan berjalan mendekat, Shisui buru-buru melayangkan lagi tatapan tajamnya hingga ia mematung di tempat, "Di ... Dia adikmu, taichou?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner Until Eternity
FanfictionDahulu cinta itu seperti matahari yang membuatku selalu bersemangat dan memiliki tujuan untuk hidup. Tapi kini cinta hanyalah seperti langit malam yang gelap juga dingin. Sebagai partner hidupku, tolong tetap tuntun aku agar tidak lagi terjatuh dala...