Bruk ...
Brakk ...
"Arrghh ...."
"Ibiki-sama apa anda baik-baik sa ..." Ucapan Shisui seketika terhenti saat masuk ke dalam tenda dan melihat pria paruh baya itu sedang menahan tubuhnya yang tak memakai sehelai benang pun agar tak menimpa Hanare di bawahnya.
"Ibiki-sama, aku mendengar ..."
Shisui pun buru-buru menutup mata sang gadis musim semi yang baru masuk lalu berbalik memunggungi mereka, "Sakura sepertinya kita salah waktu. Ayo kembali ke kantorku,"
"Matte Shisui, ini tidak seperti yang kau fikirkan!" Teriak pria paruh baya itu sembari mengambil sebuah jubah untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
"Kami tidak melakukan apa-apa jadi tenanglah," Tambah Hanare yang terlihat langsung membereskan barang-barangnya yang terjatuh.
"Hah? Memangnya apa yang ..."
"Tidak ada apa-apa Sakura, Hanare sedang menyiapkan ramuan rahasia tadi. Sekarang kalian boleh berbalik," Sela Ibiki membuatnya semakin kebingungan.
Setelah Shisui memastikan pria paruh baya itu sudah memakai pakaian lengkap dan Hanare juga sudah kembali berkutat memeriksa setiap ramuannya. Ia melepaskan tangannya dari mata sang gadis musim semi yang langsung memperhatikan keadaan ruangan itu yang sangat berantakan.
"Ini ..."
"Ramuannya sudah selesai," Ucap Hanare sembari menunjukan sebuah tabung panjang berisi cairan berwarna abu, "Aku tadi sudah merubah Ibiki menjad anjing dan bisa berubah kembali menjadi manusia dalam waktu 13 menit,"
"Ohh ku kira kalian sedang nganu tadi," Celetuk Kakashi yang entah sejak kapan sudah ada di ambang pintu.
"Kakashi!" Teriak pria paruh baya itu membuat sang gadis musim semi yang tak tahu apa-apa semakin kebingungan, apalagi saat melihat wajah Ibiki begitu merah.
"Yare-yare kebiasaanmu berteriak tidak pernah berubah. Hanare cepat berikan ramuan itu, aku benar-benar sudah tidak tahan seperti ini,"
Sunggingan senyuman seketika terukir dari bibir wanita itu, "Bukankah kau sangat senang menjadi anjing kakashi?"
"Jika aku tinggal sendiri tentu aku akan sangat senang. Tapi kini aku tinggal dengan mereka yang setiap malam dan pagi bertempur hingga aku tak bisa tidur,"
Mendengar itu Sakura segera menundukan wajahnya yang kini semerah kepiting rebus. Shisui yang sudah kesal dengan mulutnya yang selalu seenaknya berbicara pun menyikut tangan Ibiki dan berbisik, "Anda punya lakban atau Solasi?"
"Hmm aku menemukannya di meja Hanare tadi. Apa kau ingin ..."
Shisui pun segera mengangkat telunjuknya, mengisyaratkan agar ia tak melanjutkan ucapannya. Ibiki yang mengerti apa yang di fikirkannya pun seketika menyeringai lalu memberikan lakban itu diam-diam dari belakang punggungnya.
Saat Kakashi tengah sibuk mengobrol dengan Hanare, pria paruh baya itu perlahan mendekatinya dan langsung mencengkram tubuhnya kuat-kuat, "Shisui sekarang,"
"Apa yang ..."
Hanare dan sang gadis musim semi seketika ternganga melihat kedua pria itu melakban Kakashi dari ujung kepala hingga ujung kaki hingga ia tak bisa bergerak sedikitpun, "Shisuiiiii! Ibikiiii!"
"Hanare cepat berikan ramuannya, aku akan melakban mulutnya sekarang,"
"Heh kalian benar-benar sudah kehilangan ot ... Ggrrr ..."
Begitu Hanare selesai meminumkannya sebuah ramuan, benae saja Ibiki langsung melakban mulutnya hingga kedua wanita itu terkekeh, "Shisui kita buang kemana terompet rombeng ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner Until Eternity
Fiksi PenggemarDahulu cinta itu seperti matahari yang membuatku selalu bersemangat dan memiliki tujuan untuk hidup. Tapi kini cinta hanyalah seperti langit malam yang gelap juga dingin. Sebagai partner hidupku, tolong tetap tuntun aku agar tidak lagi terjatuh dala...