Braaakk!
"Anataaaa aku bawa ... Ehh?" Teriakan sang gadis musim semi seketika terhenti begitu ia melihat Shisui tengah tertidur di kursinya sembari bersedekap.
Perlahan ia pun menutup pintu itu lalu berjalan mendekatinya. Beberapakali ia melambaikan tangannya di depan wajah pria itu, namun ia nampak tak bergeming sedikitpun. Bahkan saat Sakura mengguncang bahunya ia hanya sedikit menggeram lalu kembali tenang hingga membuatnya sedikit kesal.
"Anataaa!" Teriaknya lagi sembari mengguncang-guncang bahunya, "Ahh Ibiki-sama, rupanya anda datang juga,"
Begitu mendengar nama pria paruh baya itu di sebut, Shisui sontak membuka matanya lalu berlutut di sana, "Hai' Ibiki-sama,"
"Pfft ahaha, akhirnya kau bangun juga,"
Menyadari ia baru saja di tipu oleh istrinya sendiri, Shisui pun segera bangkit lalu memeluk Sakura dengan erat lalu menggelitiknya, "Ohh jadi kau sekarang berani mengerjaiku hmm?"
"Pfft ahaha ampun ... Ampun, salah sendiri kau sangat sulit di bangunkan haha!" Teriaknya sembari terus melepaskan diri dari pria itu.
"Mattaku," Gumamnya membuat Sakura semakin cekikikan, saat ia baru kembali duduk dan akan kembali tidur, gadis musim semi itu tiba-tiba duduk di pangkuannya dengan kencang hingga Shisui langsung berdesis ngilu, "Hisshh Sakura, apa kau tidak akan kembali ke rumah sakit? Waktu istirahatmu tinggal 5 menit lagi itu,"
"Tidak, Shisou bilang hari ini aku hanya bekerja setengah hari jadi ayo jalan-jalan," Ucapnya dengan begitu senang namun perasaan bahagianya tak bertahan lama karena Shisui ternyata diam-diam sudah kembali tidur.
Plak!
"Hoy!" Teriaknya sembari menggeplak bahu pria itu hingga ia membuka kelopak matanya, "Hmm?"
"Kau dengar tidak sih apa yang ku katakan shannaro!"
Shisui yang sudah benar-benar mengantuk itu nampak terdiam beberapa saat, mengingat apa yang di katakan Sakura barusan, "Uhmm nanti malam saja kita menebang pohon bambunya,"
"Hah? Menebang pohon bambu? Aku mengajakmu jalan-jalan bukan menebang bambu shannaro,"
"Hmmm nee, nanti malam saja kita jalan-jalannya," Ucapnya dengan cukup pelan karena kesadarannya perlahan mulai menghilang.
"Haa? Kau ingin jalan-jalan atau uji nyali Shisui! Mana ada ... Aishh Shisui!" Teriaknya membuat pria itu menjengit kaget dan langsung melayangkan sorot mengantuknya, "Apa lagi sayangku? Kalau kau ingin jalan-jalan sekarang ajak saja Ino atau Temari-san. Aku benar-benar mengantuk, sudah 2 hari aku tidak tidur dan langsung over shift. Nanti setelah shift ku selesai aku akan langsung menemuimu,"
"Tapi ..."
"Kode brankas 281931, ambil saja sesukamu," Selanya sembari bersedekap lalu bersandar, memalingkan wajahnya ke arah lain lalu kembali tidur dengan begitu cepat.
"Haa padahal aku sengaja memotong waktu kerjaku agar bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu. Uhmm ya sudahlah." Gumamnya sembari mengambil tasnya di meja, saat ia akan bangkit berdiri sebuah ide jahil seketika terbesit pada benaknya saat ia melihat masker wajah berwarna hitam pekat pemberian Lee.
Ia pun segera meletakan kembali tasnya lalu membuka bungkus masker itu dengan sepelan mungkin, "Tadi pagi kau mengganti bedakku dengan terigu agar aku terlihat lebih cantik. Sekarang lihat saja aku akan membuat wajahmu lebih tampan dengan masker seribu derita ini." Gumamnya sembari mengikat rambut atas Shisui lalu mengoleskan masker yang begitu lengket itu sepelan mungkin agar ia tak bangun.
Setelah selesai Sakura pun buru-buru mencuci tangannya karena akan sangat sulit di lepaskan jika sudah mengering. Melihat Shisui yang tak bergerak sedikitpun gadis musim semi itu pun semakin gatal ingin menjahilinya lagi, ia pun mengambil sebuah bando telinga kucing lalu memasangkannya pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner Until Eternity
FanfictionDahulu cinta itu seperti matahari yang membuatku selalu bersemangat dan memiliki tujuan untuk hidup. Tapi kini cinta hanyalah seperti langit malam yang gelap juga dingin. Sebagai partner hidupku, tolong tetap tuntun aku agar tidak lagi terjatuh dala...