Bab 9 { Straighten the Relationship }

626 97 14
                                    

"Jantung berdegup kencang ... Check. Wajah memerah ... Check. Pupil melebar ..." Gumaman pria itu seketika terhenti begitu membaca baris ketiga buku icha-icha di tangannya.

Dengan begitu dalam ia menatap bayang dirinya pada cermin, sembari membelalakan matanya. Dan tiba-tiba ia membanting buku itu hingga beberapa peralatan makeup di sana jatuh, "Ckk, bodohnya aku. Kenapa aku harus memeriksa pupil mataku juga. Memangnya aku burung hantu yang akan melebarkan pupil matanya saat jatuh cinta," Gerutunya sembari kembali merapihkan barang-barang itu.

Baru saja ia akan selesai, manik sehitam malamnya kini mengunci beberapa baris kalimat pada halaman yang di tulis dengan tinta tebal. Perlahan ia mengambil kembali buku itu lalu mengernyit dengan begitu dalam saat membacanya, "Cinta hadir dari mata juga interaksi berlebihan dengan lawan jenis," Gumamnya dengan raut yang begitu serius lalu menutup buku itu.

"Wakatta, itu berarti aku harus menghindar dan menjaga jarak dari Sakura agar perasaan ini tak semakin besar juga dalam,"

Srak!

Mendengar suara pintu kamar itu tergeser, Shisui pun buru-buru membungkus lagi bukunya dengan kain biru lalu meletakannya di laci paling bawah meja rias itu.

Jantungnya kembali berdegup kencang melihat Sakura di belakangnya tengah memilah-milah pakaian. Walau ia tak bertingkah aneh atau membuat pose sexy, tetap saja rasanya ia ingin menerkamnya. Apalagi saat ini gadis itu hanya memakai handuk selutut untuk membalut tubuhnya yang basah, setelah mandi.

Saat gadis itu akan membuka handuknya, ia tiba-tiba menoleh ke arah Shishui yang langsung membuang mukanya ke arah lain. Dengan begitu panik ia bersembunyi di salah satu pintu lemari, karena tak menyadari kehadiran pria itu sedari tadi.

"Shi ... Shisui? Sedang apa kau duduk di sana?" Tanyanya membuat pria itu mulai gugup, selain karena tak terbiasa melihat seorang gadis seperti itu. Ia juga begitu gugup karena jika Sakura tahu ia menyimpan dan membaca buku sesat itu, riwayatnya sudah pasti akan tamat.

Diam-diam Shisui melirik ke setiap sudut penjuru kamar itu, untuk mencari alasan yang pas. Tatapannya kini terkunci pada Bomber dan Alpha yang tengah tidur di ranjang mereka, "Uhmm aku ingin tidur, tapi aku tidak tega membangunkan mereka. Jadi aku tunggu saja," Ucapnya membuat Bomber membuka sebelah matanya.

"Wuff!" Gonggong anjing itu sembari mengangkat kepalanya, membuat Alpha juga terbangun.

"Wuff ... Wuff ..." Gonggong keduanya sembari mendekat pada pria itu lalu menyeruduk kakinya, mengisyaratkan agar ia bangkit berdiri.

"Hey, kalian mau mengajakku kemana hmm?"

Alpha tiba-tiba kembali mendorong kaki pria itu dengan kepalanya hingga ia terbawa keluar kamar. Sementara Sakura terlihat bingung melihat sikapnya yang seolah tak perduli atau acuh dengan kesempatan emas di hadapannya.

Biasanya Shisui akan menggoda atau menjahilinya jika melihatnya seperti ini. Ia pun buru-buru mengenakan pakaiannya lalu merias diri sebelum turun ke bawah menyusul pria itu.

Sunggingan senyuman manis kini terukir pada bibirnya saat ia melihat Shisui tengah bermain Frishbee dengan kedua anjingnya di taman belakang. Begitu melihatnya mendekat Shisui tiba-tiba kembali memalingkan wajahnya, membuat gadis itu mengernyit bingung dan memilih tak memperdulikannya, karena ia berfikir mungkin Shisui tak sengaja melakukannya.

"Shisui, apa aku boleh mencobanya?" Tanyanya yang membuat pria itu segera mengangguk.

Melihat tawa juga kebahagiaan Sakura dengan kedua anjingnya yang begitu menyenangkan. Membuat Shisui hampir saja lupa jika ia harus menghindari Sakura, agar perasaan di dalam hatinya bisa ia redam.

My Life Partner Until EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang