Warning 18+
Buat pembaca di bawah umur, bijaklah membacanya. Karena author udah meminimalisir kata-kata yang nganu semaksimal mungkin ampe puyeng gimana ngakalinnya😆Kalau ga bisa membacanya, skip aja ya. karena bab ini ga semuanya tentang nganu😄
Seperti biasa, kalau ada yang kurang bisa komen ya ga usah sungkan. Semoga suka dan selamat membaca😊******
Dalam kegelapan tak terbatas, di iringi suasana yang begitu hening. Tatapan yang begitu lekat nan dalam dari manik sehitam malam sang serigala merah membuat Sakura semakin tersipu malu.
Jantungnya seketika berdegup kencang saat pria itu menurunkan tangannya yang menutupi setengah wajahnya. Sebuah kecupan lembut yang meggores tangannya membuat perasaan gadis itu semakin tak karuan, apalagi saat manik matanya kembali melirikan tatapan berkilat penuh misteri.
"Wajahmu begitu merah, apa yang tengah kau fikirkan hmm?" Godanya sembari menyingkirkan helaian rambutnya yang berantakan, menutupi paras indah gadis itu.
"Ti ... Tidak ada shannaro," Tepisnya sembari menyingkirkan tangan pria itu dari bibirnya.
Hembusan nafas hangat pada telingannya membuat gadis itu seketika menggeliat geli dan reflek mendorong mundur dada pria itu. Melihat tatapannya yang kini terlihat begitu kesal, Shisui pun semakin gatal ingin terus menggodanya, "Apa kau sudah tidak sabar untuk mempraktikan isi dari buku icha-icha?" Bisiknya membuat manik emerald itu terbelalak.
"Kau ... "
"Hmmm kenapa? Jika kau ingin protes aku akan tidur saja,"
Sakura yang tak punya pilihan lain pun hanya bisa menggulirkan tatapannya ke arah lain lalu mengalungkan tangannya pada leher pria itu, "Lakukan apa yang kau mau. Aku tidak akan mengomel,"
Mendengar itu Shisui seketika menyunggingkan senyum lebarnya, "Kau yakin?"
"Hmmm,"
Tanpa banyak berbasa-basi, Shisui kembali mencium bibirnya dengan begitu hangat juga dalam. Rasa manis pada lidah pria itu membuat Sakura mulai candu dan ingin melahapnya lebih dalam.
Perasaan yang begitu kuat kini melanda Shisui. Sensasi kenikmatan yang tak pernah ia rasa kini berkelebat, menyambar sekujur tubuhnya dan membuatnya hampir lupa daratan.
Sakura yang tak siap dengan serangan dadakan yang di layangkan Shisui di tengah ciuman membara mereka pun, segera mendorong mundur bahu pria itu, karena kepalanya mulai terasa pening, kekurangan oksigen.
Hasratnya yang kian memercik dan membakarnya membuat Shisui semakin kesulitan menahan diri. Jemarinya mulai meremas ujung seprai dengan kuat untuk menahan lonjakan nafsunya yang semakin membuncah.
Hingga beberapa saat menunggu, akhirnya gadis itu mengalungkan tangannya kembali pada leher Shisui sembari mengangguk pelan. Mengisyaratkan jika ia sudah siap melakukannya lagi.
Tanpa banyak berfikir Shisui pun mulai kembali mengecup dan menelusuri lekuk-lekuk leher gadis itu dengan bibirnya. Saat ia akan menggigitnya, untuk memberi tanda merah. Tiba-tiba Sakura kembali menahan pundaknya sembari bergumam, "Jangan berani-berani tertawa, shannaro,"
"Kenapa? Apa deru nafasku saat tertawa membuat sesuatu dalam dirimu bergejolak," Bisiknya sembari dengan sengaja mengembuskan nafas hangat sekaligus lembut pada lekukan leher dan bahunya, hingga gadis itu menggeliat.
"Shisui!" Panggilan peringatan yang terdengar cukup keras itu nampak sia-sia saja. Karena pria itu malah semakin berani menggerakan tangannya, menjelajahi setiap inchi tubuh Sakura sembari mengecup dan menggigit kecil beberapa titik sensitifnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner Until Eternity
FanficDahulu cinta itu seperti matahari yang membuatku selalu bersemangat dan memiliki tujuan untuk hidup. Tapi kini cinta hanyalah seperti langit malam yang gelap juga dingin. Sebagai partner hidupku, tolong tetap tuntun aku agar tidak lagi terjatuh dala...