ZUSAMMEN FALLEN

97 24 2
                                    

Queen?! ini adalah part yang kalian tunggu!!!!

jangan lupa vote dan commentnya ya Queen!!!!





Esok adalah hari di mana sayembara di lakukan. Para Raja yang tidak memenuhi persyaratan tidak semuanya langsung pulang. Mereka penasaran Pangeran atau Raja mana yang mampu menjadikan Putri Zielle sebagai pendamping hidup sekaligus memenangkan Putri sejuta keajaiban itu.

Malam ini, delapan yang diantaranya ada Raja dan Pangeran yang diminta untuk berkumpul di sebuah taman yang Zielle miliki. Tepat di belakang istana. Ada sebuah taman yang jauh lebih indah daripada taman yang ada di depan istana.

Sejujurnya Raja Jimin merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran seorang pria yang pernah menjadi lawannya di medan perang. Seorang Pangeran dari kerajaan yang sempat menyerangnya. Kerajaan itu sudah kalah dan akhirnya menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Aisley. Pangeran Alfareezel Bentrand dari kerajaan Bentrand yang tunduk pada kerajaan Aisley. Kerajaan yang sama miskinnya namun memiliki tekad untuk memiliki kerajaan Aisley yang pada akhirnya kerajaan Bentrand yang tunduk pada kerajaan Aisley sebab Raja mereka sudah menyatakan kalah.

Pangeran Alfareezel jelas tidak mau menatap manik Jimin dan memilih untuk terus menunduk. Pangeran alfareezel tidak tahu jika Raja Jimin juga hadir dalam sayembara dan akan menjadi lawannya. Apalagi kala manik tajam itu terus menatapnya seperti tengah menginterogasinya.

Acara malam ini hanya dihadiri oleh keluarga inti Grazielle dan juga para Pangeran serta Raja yang diizinkan mengikuti sayembara. Kehadiran Putri Zielle masih belum terlihat. Raja Abraham berkata bahwa putrinya tengah bersiap dan akan menyusul.

Di meja makan sudah ada beberapa hidangan ringan untuk disantap sambil mengobrol. Raja Abraham menggelar makan malam bersama ini sebagai bentuk ucapan selamat karena delapan pria ini berhasil lolos dari syarat yang putrinya ajukan.

"Para Raja dan para Pangeran apakah sudah siap untuk acara besok?" tanya Raja Abraham kala mereka kini tengah berbicara tentang beberapa hal.

"Saya merasa tidak bisa melakukan itu, yang mulia Raja. Bagaimana jika tuan Putri malah terluka?" ucap Raja Jin Austin dari kerajaan Austin yang secara terang-terangan memang terlihat sangat takut jika pedangnya malah akan melukai calon istrinya.

"Benar yang mulia Raja. Apakah tuan Putri akan baik-baik saja?" tanya Pangeran Hope Jefford yang juga gelisah. Ia tidak ingin mengikuti sayembara ini jika ujiannya malah seperti ini. Hanya saja ia juga tidak bisa mendur begitu saja. Zielle begitu sayang untuk ia lewatkan.

"Tapi menurut saya yang mulia Raja, bukankah kala tuan putri sudah memutuskan hal itu, itu artinya tuan Putri sudah memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi?" itu suara Jimin yang mengudara.

Raja Abraham tersenyum lantas menganggukkan kepalanya membenarkan. "Yang dikatakan Raja Aisley benar. Putri Zielle selalu memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu. Sejujurnya aku sendiri tidak tahu menahu tentang kristal yang dia maksud. Aku percaya pada putriku, maka dari itu aku berharap agar para Raja dan Pangeran yang bisa mengikuti sayembara itu bisa mengikutinya dengan baik dan manfaatkan sebaik mungkin."

Setelah ucapan Raja Abraham selesai, detik itu juga Putri Zielle muncul dengan sebuah gaun berwarna putih dengan beberapa aksen bunga lavender ditaburi beberapa kristal muncul sambil tersenyum hangat.

"Salam Raja Cedric, Raja Stewart, Raja Dean, Raja Austin, Raja Aisley, Pangeran Leoline, Pangeran Bentrand, Pangeran Jefford."

Putri Zielle meberikan salam dengan menyebutkan satu persatu nama para Raja dan Pangeran yang hadir setelah ia mengucapkan salam pada ayah dan ibunya. Sebab bagi anggota kerajaan, diberi salam dengan menyebutkan satu-persatu anggota yang ada itu adalah bentuk suatu penghormatan yang sangat tinggi.

FALLACIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang