LA FRAYEUR

80 19 0
                                    

Perjalanan kembali dilanjutkan setelah mereka beristirahat satu malam di tengah hutan. Zielle tidak lagi membawa Lucy karena kuda itu juga sudah di bawa pulang kembali ke kerajaan Aisley untuk mendapatkan penanganan.

Kereta kuda yang Jimin minta juga sudah disiapkan dan akhirnya Zielle memilih untuk menurut saja karena tidak mau lebih banyak membebani. Ia juga diminta untuk beristirahat saja.

Namun Zielle tidak benar-benar beristirahat. Mana bisa ia melewatkan pemandangan Jimin yang menunggangi Alley di samping kereta kuda yang ia tumpangi. Zielle suka sekali memandangi Jimin yang nampak siaga dan fokus sambil terus mensejajarkan laju Alley agar bisa terus berlari disamping kereta kuda yang Zielle naiki.

Zielle bahkan kini membuka jendela kereta kudanya agar ia bisa melihat Jimin tanpa terhalang oleh kaca yang terpasang.

Jimin juga menyadari jika ia terus ditatap oleh istrinya. Namun Jimin tetap tidak menoleh. Ia tetap menghadap ke arah depan. Bukan tidak ingin menoleh untuk sekedar memberikan senyuman, hanya saja Jimin sedang mati-matian menahan dirinya agar tidak memutuskan untuk menaiki kereta kuda bersama Zielle juga.

Perjalanan memakan waktu cukup lama. Mereka dua kali mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat dan mengisi tenaga. Sampai akhirnya pagi ini rombongan kerajaan Aisley sampai di pusat kota kerajaan Grazielle. Bendera yang semua terdapat warna ungu kini berganti menjadi warna emas sepenuhnya. sebab kini warna itu tersemat pada bendera kerajaan Aisley.

Pagi ini Zielle tidak naik di atas kereta kuda. Ratu Jimin itu meminta agar dirinya bisa naik bersama apda Alley. Untung saja Alley perkasa, jadi tidak keberatan untuk menampung dirinya juga. Ungtung juga Jimin mengizinkan karena karena dirinya terus memaksa meski kakinya sedang tidak baik-baik saja.

Bagi Zielle, melakukan banyak skinship dengan Jimin itu adalah hal paling menyenangkan. Ia menggunakan waktunya di atas Alley dengan baik. Ia begitu merasakan aura dominan yang Jimin miliki karena pria itu duduk di belakangnya. Kedua tangannya memegang tali Alley sekaligus menjaga dirinya agar tidak jatuh. Wajahnya juga berada di samping Zielle.

Zielle terus mematri senyumannya kala banyak warga ibu kota yang menanti kehadirannya. Zielle juga mendapatkan banyak salam dari warga ibu kota yang mengucapkan salam padanya. Meski banyak warga ibu kota yang terkejut melihat kondisi kakinya yang terbalut oleh kain khusus.

Suasana kerajaan Grazielle tidak berubah. Masih sama seperti yang terakhir kali Zielle ingat. Mungkin saja ada perubahan kecil, namun Zielle tidak menemukan perubahan yang signifikan.

Gerbang kerajaan Grazielle sudah terbuka lebar. Sudah ada anggota keluarga kerajaan yang berdiri untuk menyambut kedatangan Zielle dan Jimin. termasuk ayahnya. Raja Abraham Grazielle. Ayah yang sangat Zielle cintai dan sangat ia rindukan.

Melihat ayahnya yang berdiri untuk menyambut dirinya membuat manik Zielle memanas. Ia benar-benar merindukan ayahnya itu. ia sangat rindu dipeluk oleh sang ayah. Peluk yang Jimin berikan utnuknya jelas berbeda dari peluk yang diberikan oleh ayahnya.

Zielle kini turun dari Alley setelah Jimin lebih dulu turun. Ia turun dibantu oleh Jimin yang kini mengangkat tubuhnya dan menggendongnya dalam dekapan. Jimin sama sekali tidak menurunkan Zielle karena Zielle juga belum bisa berjalan. Jimin berjalan ke arah ibu Zielle yang kini ada di paling depan. Memegang sekalung bunga yang siap dikalungkan sebagai ucapan selamat datang.

Zielle dan Jimin kini sampai di depan ratu Ellena. Wanita itu nampak tersenyum dan mungkin bertanya-tanya karena kaki Zielle yang sekarang memang menjadi sorotan. Ellena mengalungkan karangan bunga itu pada leher Jimin dan Zielle secara bergantian kemudian memeluk Jimin dan Zielle secara bersamaan seraya mengucapkan selamat datang.

FALLACIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang