Hello Queen?! Gimana? Masih semangat yang menjalankan puasa?
Hepi reding yaaa
Hari ini Zielle sudah dibolehkan untuk keluar dari lingkungan kerajaan dan berbaur dengan beberapa penduduk di ibu kota untuk mengikuti kegiatan mereka. Namun Zielle tidak bisa bebas memilih, ia sudah memiliki jadwalnya sendiri untuk hari ini.
Zielle juga mendapat kabar jika kerajaan Grazielle mengirim delapan ratus pasukan ke kerajaan Aisley untuk berjaga di ibu kota dan terbukti kala Zielle melihat begitu banyak penjaga di sekitaran ibu kota yang akan menjadi tempatnya berdiam.
Tadi Zielle sudah diantar sampai gerbang istana oleh Jimin dan ibu Ratu. Rasanya seperti saat ia akan pergi jauh saja sampai di antar ke depan gerbang. Padahal Zielle hari ini hanya akan membuat garam mandi dan juga belajar untuk merangkai bunga. Rencananya bunga itu akan ia hadiahkan untuk Jimin saat pulang nanti.
Di depan gerbang sudah ada para gadis bangsawan yang menunggu dirinya keluar. Jimin bilang, para keluarga bangsawan sudah meminta izin padanya supaya anak gadis mereka bisa ikut berkegiatan dengan Zielle. Jimin juga mengizinkan karena ia tahu jika Zielle juga membutuhkan sosok teman. Siapa tahu Zielle bisa memiliki teman setelah ini.
"Aku akan menunggu sore nanti untuk latihan memanah, pastikan dirimu tidak terlambat, Ratu."
Ucapan Jimin yang barusan itu membuat para gadis bangsawan dari berbagai klan itu terpaku. Bertanya-tanya apakah barusan Rajanya mengajak Ratunya sendiri untuk memanah? Tapi bukankah memanah itu bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan oleh perempuan?
Zielle menganggukkan kepalanya lantas sedikit menurunkan tubuhnya untuk memberikan salam jika dirinya akan segera pergi. Dan Jimin hanya bisa menatap kepergian Zielle dengan para gadis dan juga Jeongguk serta para dayang dan juga prajurit di belakangnya.
Hatinya resah dan ia sejujurnya tidak ingin mengizinkan istrinya itu pergi dan menjadi pusat perhatian orang lain. Jimin tidak akan percaya jika Zielle tidak menjadi pusat perhatian. Istrinya itu cantik dan sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya. Pun Zielle itu seorang Ratu di kerajaan Aisley dan martabatnya juga Jimin junjung tinggi. Tidak mungkin orang-orang abai pada Zielle.
Sementara Zielle kini berjalan bersama dengan para putri bangsawan yang mengajaknya berbicara sedari tadi. Meski begitu, Zielle juga tidak banyak menjawab dan lebih sering mendengarkan. Namun ia sama sekali tidak keberatan. Itu menyenangkan. Ia seperti tengah kembali saat masa-masa sekolah, saat dimana ia masih bisa bermain bersama dengan para putri dari kerajaan lain meski tidak sebanyak sekarang.
"Yang mulia Ratu? Bagaimana perasaan anda sekarang?" tanya Hyunae yang merupakan seorang putri bangsawan dari klan Hong yang berjalan di sebelahnya. Klan Hong adalah bangsawan kelas satu yang memang sudah banyak berkontribusi untuk kerajaan Aisley.
"Oh saya baik, bagaimana dengan kalian semua?" tanya Zielle balik bertanya.
"Kami semua baik, yang mulia Ratu. Kami sama-sama tidak bisa tertidur karena menunggu hari ini," jawab Areum dari klan Shin.
"Kenapa begitu?" tanya Zielle.
"Kami begitu merasa terhormat karena diizinkan untuk menemani yang mulia Ratu dan bahkan sekarang diizinkan berbicara dengan yang mulia Ratu," jawab Hyunae lagi.
Zielle tersenyum hangat. Ia lantas memegang lengan Hyunae dan Areum yang memang berdiri di sampingnya. Menatap mereka secara bergabtian dengan senyuman hangatnya dan spontan menghentikan langkahnya. "Katakan saja jika kalian ingin bertemu dengan saya, saya akan meluangkan waktu untuk sekedar mengobrol dengan kalian," ucap Zielle dengan suara agak besar supaya gadis bangsawan di belakangnya juga bisa mendengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
FALLACIOUS
Narrativa Storica(O N G O I N G) Ninth story' by : Jim_Noona Putri Zielle dari kerajaan Grazielle di anggap seorang putri yang membawa keberkahan karena memiliki kekuatan yang sangat membantu ekonomi kerajaan Grazielle yang akan mengadakan sayembara di usianya yang...