OF SHIT! : Mantan

851 128 14
                                    


































"Aku datang!"

Renjun berlari dengan nafas yang sedikit tersendat.
Menghampiri para sahabat seperjuangannya yang sudah menunggu di depan gedung Fakulitas.

"15 menit , ck!" Lee Haechan menggelengkan kepalanya.

Renjun menyengir.

"Maaf"

Setelah itu, Renjun dan kedua sahabatnya- Haechan dan Lee Chenle masuk bersama seraya berbincang ringan.

"Oh iya Ge, ku dengar dari Jeno Hyung- kau putus dengan si anak teknik itu?"

Tanya Chenle yang di anggukki Renjun dengan ekspresi wajah dingin.

"Wah!! Ku kira kalian akan tetap bersama! Berati aku kalah taruhan dong?" Chenle menghela nafas wajahnya cemberut, Sedangkan Haechan  hanya tertawa.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku?" Renjun menunjuk dirinya sendiri. Haechan dan Chenle kompak mengangguk.

"Baik tentu saja!. Ini sudah lewat 1 bulan. Apa kalian berpikir hidupku hanya berporos padanya saja, begitu?" Ungkapnya dengan nada ketus.

Chenle merangkul pundak Renjun. Senyum bangga terukir menghias wajahnya yang tampan.

"Kau benar!, kenapa harus membuang-buang waktu hanya untuk menangisi Mantan huh?!!
Hiduplah seperti sahabatku Huang Renjun!. Jangan menoleh ke belakang dan teruslah melangkah ke depan dan tinggalkan kenangan suram seperti kehidupan Lee Jeno dibelakang hehe...."

Renjun hanya tertawa.

Ketiganya sampai di ruang kelas. Dan percakapan mereka berakhir.

............





"Kau kenapa?"

Jaemin menoleh kesamping dan menemukan sahabatnya- Lee Chan atau yang kerap disapa Dino - yang telah duduk di sampingnya dengan cola dingin di tangannya.

"Eh!"

Chan mendelik , begitu cola dinginnya kini telah berpindah tangan. Si sialan Na Jaemin ini bukannya menjawab pertanyaannya , malah merampas cola miliknya tanpa rasa bersalah.

Benar-benar!!!

"Kau terlihat kacau Man!!,   Ada apa?"

"Tidak ada!" Jaemin meremas kaleng colanya. Dan melarikan tatapannya ke sepenjuru lapangan.

Tatapan Jaemin jatuh pada kerumunan orang-orang di depan sana- di tengah lapangan.

Keningnya mengerut.

"Itu ada apa?"Tunjuknya menggunakan dagu. Lee Chan mengikuti arah yang di tunjuk Jaemin.

"Oh itu!! , Kau tidak tau?" Jaemin mengedikan bahunya acuh. Lee Chan mendengus.

Menghela nafas pelan , kemudian menjelaskan "Acara musik 2021 -tahun ini akan di selenggarakan di fakultas kita.
Ku rasa mereka adalah para panitia yang bertanggung jawab untuk acara"  Lee Chan mengangkat bahunya- kurang yakin dengan apa yang dia jelaskan sendiri. Sebenarnya.

"Mereka dari fakultas apa?"

"Kesenian lah!! Kau bodoh sekali" Lee Chan dengan lancang menoyor kepala Jaemin.

Jaemin mendelik.

Sebenernya Jaemin sangat kesal dan ingin membalas perbuatan Sahabatnya ini. Tapi....

Begitu mendengar orang-orang itu ternyata dari fakultas kesenian. Otak Jaemin Secara otomatis mengingat sosok itu - Pria yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya _ yang sudah hampir 1 bulan lebih tak pernah dia lihat lagi Sosoknya.

Huang Renjun.

Mantan kekasihnya.





Entah kenapa ketika mengingatnya Membuat hatinya berdesir aneh.

Jujur........dia merasa rindu? . Mungkin.

Hah!

-tidak-tidak!! Apa yang baru saja kau pikirkan? Na?!-

" Dia hanya mantanmu-"

"Ku rasa 'Dia' akan ikut berpartisipasi" Lee Chan mengusap dagunya. Tatapannya menerawang.

Jaemin menolehkan kepalanya, dan mengeryit kening.

"Dia...? Siapa?"

"Si mantan lah!"

"Huh?"

Jaemin mengerjapkan matanya- bingung(?).

"Renjun ? "

Lee Chan mengangguk malas.

"Siapa lagi? Hanya dia yang selalu melekat di ingatanku" Lee Chan tersenyum aneh.

Dia penggemar berat Huang Renjun ngomong-ngomong.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya? ...Oh!!!" Lee Chan membekap mulutnya- ekspresi wajahnya begitu mendramatis .

"Jangan bilang kalau kau tidak tau?" Lee Chan menatap Jaemin syok.

"Apa- apa?!, Bisa kau berbicara dengan lebih jelas?!!" Jaemin begitu kesal. Menatap sang sahabat dengan tatapan menuntut.

"JELASKAN!"

" Huang Renjun,

Dia itu adalah salah satu anak yang paling populer di fakultasnya dan circlenya itu merupakan yang terbaik" Lee Chan mengungkapkannya dengan penuh semangat.

"Kau akan menyesal karena telah melepaskannya.

Lim Hera itu tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Huang Renjun!"

"Omong kosong!!"

Jaemin mendengus dengan nafas yang memburu.

Sial!




Haiiii gue balik 😆

BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang