0.1REUNI(JaemRen x NoHyuck)

5.3K 600 40
                                    


Renjun keluar dari dari dalam Supermarket, dengan satu kantong Es krim di tangannya.
Pemuda itu menunduk untuk memastikan, apakah Es Krim miliknya dan Haechan sudah lengkap.Renjun hanya takut salah satu Es Krimnya tertinggal atau jatuh tanpa sepengetahuannya.Kan bisa rugi.

Saking sibuknya Renjun menunduk dengan kepalanya yang masuk kedalam kresek Es Krimnya-menghitung .
Renjun tidak sadar,seseorang pemuda lain mengikuti langkahnya sendari tadi dari belakang dengan jarak kurang lebih 5 meter.

Dia ....

Na Jaemin, dengan tatapan tajamnya tersenyum miring ,melihat bagaimana tingkah konyol yang Renjun lakukan di depan sana.

Tak berubah eoh? Kau masih tetap sama Renjunie-

Berhenti melangkah, ketika Renjun didepan sana nampak berdiam menatap ke arah ponselnya.

"Untuk apa dia menghubungiku? Aiss...."

Terdengar decakan kesal dari bibir tipis Renjun. Membuat Jaemin heran dan juga penasaran.

Siapakah gerangan orang yang telah menghubungi mantan kekasihnya itu,dan mengapa Renjun terlihat sangat kesal?.

1 minggu berlalu paska acara Reuni mereka.
Saat itu,Renjun dan Haechan benar-benar pergi begitu saja meninggalkan pesta,tanpa berbalik ataupun menyapa Jaemin dan Jeno saat itu.

Membuat Jaemin sedikit merasa kecewa,Renjunienya tak ingin lagi melihat ataupun menyapanya.

Jujur hatinya terasa sedikit tercubit.Jaemin sangat merindukan sosok Renjun.

Jaemin ingin menemuinya, meminta maaf karna telah meningalkan pemuda China itu.Untuk memfokuskan dirinya pada pendidikan.

Tetapi sayangnya ,keinginan hanyalah tinggal keinginan.
Renjun menghindarinya, Akan pergi begitu saja ketika dia datang menemuinya.
Berpura-pura tidak mengenal nya apabila keduanya saling berpapasan .Entah itu di jalan ataupun di dalam kantor.

Kantor?

Iya ,Huang Renjun.Mantan kekasih itu ternyata berkerja di Perusahan Neo NA Cooperation- milik keluarganya, menjadi salah satu karyawan.
Dan Na Jaemin adalah CEO nya sekarang,
menggantikan sang Kakak Na Jaehyun yang kini di tugaskan oleh sang Ayah-Na Suho memegang perusahan mereka yang ada di Kanada.

Jaemin binggung, dia merasa sangat frustrasi.Bagaimana caranya dia bisa berbicara dengan Renjun yang tak memberikannya kesempatan untuk mendekatinya.
Dan sekarang dia hanya bisa mengikuti pemuda Huang itu dari belakang seperti ini.

Menatapi punggu sempit yang dahulu sering dia dekap.

Ah ...Jaemin sangat merindukan masa-masa bahagia mereka ,katika mereka masih bersama.     

"Bogosippoyo-"




_



"Bagaimana? Renjun masih tidak mau bertamu dengamu?"

Lee Jeno menghempaskan tubuhnya di samping Jaemin yang memasang wajah masam,Segelas Red Wine berada di tangannya .Menganggur hanya ditatapi kosong oleh si pemuda Na.

"Haruskah, aku culik dia?"

Usul Jeno terkekeh geli.Jaemin mendongak.

"Jangan usik dia Jeno, ini urusanku. Biar aku yang mengurusnya"

Hardiknya kesal.Jaemin akhirnya meneguk Red Wine  di tangannya dengan sekali tegukkan.

Dan Jeno hanya mengangguk malas.

"Lalu-? Selanjutnya apa? Kau akan tetap mengikutinya secara diam-diam terus begitu?
Jika seperti itu kapan kau akan memperbaiki semuanya?"

"Sedang ku pikirkan!?" Geramnya menghempaskan tubuhnya kasar di punggung Sofa.

Jaemin mendongak keatas ,menatap langit-langit ruang Tamu Jeno dengan tatapannya yang sayu.

"Besok aku akan mencobanya lagi,dan ku harap Renjun tidak akan menghindariku"
Gumamnya pelan ,Jaemin menutup mata.

"Biar ku beri saran kau- ,Panggil saja dia ke ruanganmu, setelah itu kau kunci pintunya. Dan Renjun tidak akan pergi kemana-mana .Aku jamin"

Jeno tersenyum puas dengan Ide Berliannya.

"Dan membuatnya semakin marah dan membenciku begitu? Bagus sekali saranmu itu Lee Jeno"

Jaemin mendengus, dengan matanya yang masih tertutup.

"Ya-akukan hanya memberikan mu saran ,sebagai sahabat yang baik .Terserahmu saja lah ingin mengikutinya atau tidak"

Jeno mengangkat bahunya acuh, beranjak untuk membersihkan meja kacanya yang sedikit berantakan.

"Kau akan menginap?" Tanyanya pelan seraya berlalu menuju dapur.

Dan Jaemin hanya bergumam "Eum.."


_

"Jaemin masih mencoba untuk berbicara denganmu ,Renjunie?"

Haechan bertanya tanpa menatap lawan bicaranya. Pemuda Lee itu sibuk menatap ke arah Televisi dengan Es Krim di tangannya.

"Eum... Ya  begitulah"Renjun mengangkat bahunya acuh.

"Tidak ingin memberikannya kesempatan? "

Renjun menghentikan gerakan tangannya yang ingin kembali menjejalkan sesendok Es Krim ke mulutnya.

Renjun nampak berpikir.

"Aku belum siap,untuk berhadapan dengannya.
Terlalu menyakitkan, Aku takut air mataku akan tumpah"Lirih nya menunduk.

Haechan menoleh, Di tatapnya Renjun dengan tatapan sedih.Haechan bergerak mendekat dan mengusap punggung Renjun lembut.

"Kau masih menyukainya?"








"Aku tidak tau"


Haechan menghela nafas pendek.

"Kalau begitu pikirkan baik-baik dari sekarang, jika kau memang sudah tidak mencintainya.Setidaknya berikanlah Jaemin kesempatan untuk berbicara dengamu. Dengarkan apa yang sebenarnya ingin dia katakan kepadamu.
Menghindar tidak akan bisa membuat masalah di antara kalian selesai.
Kau hanya akan tambah terluka.

Kau merindukannya kan?"

"Lalu bagaimana dengamu? Kau juga tidak mau bertemu dengan Lee Jeno?!!"

Bukannya menjawab, Huang Renjun malah balik bertanya pada Haechan yang seketika terdiam.

Skakmat!














-

Ini akan jadi cerita dengan part yang sedikit panjang
Oh entahlah😪

Liat aja nanti
😏  

 



BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang