Sweet First Love 04

1.3K 208 18
                                    





















Ketika Renjun berjalan sendirian melewati lapangan sepak bola, dengan beberapa tumpukan lembaran kertas gambar. Tiba-tiba sebuah bola melambung ke arahnya dan mengenai tangan Renjun. Hingga membut semua kertas gambar itu berhaburan jatuh ke atas lantai semen yang kasar.

Renjun yang kaget pun juga di buat terjatuh, Siku tangannya yang tak terlapisi jas kebanggan sekolah lecet, sampai mengeluarkan sedikit darah.

Renjun meringis kesakitan.

"Hei! Bocah? Bisa lempar bola kami ?"

Renjun mengalihkan perhatiannya ke arah sumber suara.

Seseorang siswa dari kumpulan orang yang tadi bermain bola di lapangan, Kini telah berdiri berkacak pinggang di pinggir lapangan sepak bola.

Di menatap ke arah Renjun dengan senyum miring. Seolah Menatapnya remeh.

"Kenapa hanya bengong? Kau tuli atau apa? Aku bilang! Kemarikan bolanya . BODOH!!"

Dia nampaknya sudah mulai kesal. Itu di karenakan Renjun yang hanya diam dan menatapnya dengan datar.

"Sialan! Kau-"

"Kenapa aku harus menuruti perintah mu?
Itu salahmu ! Karna menendang bola dengan sembarang. Jika kau meminta dengan sopan-aku pasti akan mengambilkannya untukmu"Renjun berdiri, dia sedikit menepuk celananya yang sedikit berdebu akibat jatuh tadi.

"Seharusnya kau mengucapkan permintaan maaf kepadaku- Jisung~si! "

Katanya seraya tersenyum miring.

Dia Park Jisung- Renjun mengenalnya. Mereka berada di tingkat yang sama , namun mereka berada di  kelas yang berbeda.

Entah apa kesalahan yang pernah di buat oleh Renjun kepada Jisung, Sejak pertama kali dia masuk ke sekolah ini. Jisung selalu saja berusaha untuk mencari masalah dengan dirinya.

Renjun di buat tak mengerti.

Apa ia pernah berbuat salah tanpa di sengaja pada Jisung?

Menghebuskan nafasnya secara perlahan. Renjun membungkukkan tubuhnya dan mulai memunguti lembar demi lembar kertas gambar miliknya yang berserakan.

Jisung di tempatnya merasa sangat geram, dengan kesal dia mendekati Renjun dan mendorong kasar tubuh Renjun, hingga membuat Renjun kembali terjatuh dan mendapatkan luka baru di siku tangannya.

"Akh!!"

Setelah mendorong Renjun sampai terjatuh, Jisung menarik kerah seragam Renjun dan memaksanya untuk bangun.

Mereka saling beradu pandang. Tajam.

"Kau bajingan BRENGSEK! Jangan berani memintaku untuk meminta maaf, Itu hanya akan ada di dalam mimpimu- dan satu lagi!! Jauhi Chenle!!"

Alis mengerut, Renjun menatap Jisung.

"Jadi...apa kau benci padaku karena aku dekat dengan Chenle?"

Chenle- Zhong Chenle adalah teman satu kelasnya.
Mereka cukup dekat memang.
Tetapi tenang saja tak ada hubungan yang spesial di antara mereka.

Renjun Tersenyum tipis.

Ketika menyadari Sumber masalah yang membuat Jisung memusuhinya.

Ia salah paham.

Renjun melepaskan cengkraman tangan Jisung dari kerahnya dan terkekeh .

"Kau salah paham Jisung.."

Bukan rahasia lagi, kalau Park Jisung si berandalan sekolah menyimpan Perasaan lebih kepada salah satu siswa teladan sekolah. Zhong Chenle.

Karna Memang Jisung menunjukkan perasaannya Secara terang-terangan.

"Aku dan Chenle..kita cuma temenan kok. Lagian.. Chenle itu juga suka sama kamu"

Yang ngebuat Jisung ngeblank.

Hendak membuka suaranya, tetapi....

"Ada apa ini?"

Kedua pemuda itu sama-sama menoleh ke sumber suara.

Jaemin dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam kantung celananya, kini tengah berdiri angkuh . Menatap Kearah Mereka penuh intimidasi.


"S-sunbae..."

Jisung terbata, menjauhkan sedikit tubuh dari Renjun. Jisung Menunduk takut.

Keringat dingin mengalir di pelipisnya, ketika Jaemin dengan aura dinginnya mendekat dan berdiri tepat di depannya.

Jaemin Melirik kearah sekitarnya, ada begitu banyak kertas yang berhamburan juga bercak darah.

Jaemin mengeryit, dia kemudian menelisik tubuh Jisung dan Renjun dari atas sampai ke bawah.

Mencari tau , siapakah di antara mereka berdua yang mendapatkan luka.

Sampai kemudian, tatapannya jatuh ke arah siku tangan Renjun.

"Park Jisung-"

"Y-ya-  Sunbae"

"Kembali kekelasmu"

Jisung segera menganggukkan kepalanya, setelah membungkukkan tubuhnya ke arah Jaemin barulah setelah itu Jisung berlari meninggalkan tempat.
Menyisakan Renjun dan Jaemin yang kini saling berhadapan.

"K-kau...tidak apa-apa?"

Renjun menghela nafas panjang. Dan menggeleng kecil.

Membungkukkan badannya, Renjun kembali memunguti kertas gambar miliknya.

Jaemin diam mengamati.

"Tanganmu-"

Renjun menegakkan tubuhnya setelah berhasil memunguti semua kertas gambar miliknya.

Dia memutar tubuhnya menghadap Jaemin.

"Tidak apa-apa , ini hanya luka kecil. Sunbae"

"Tapi harus tetap di obati. Renjun? Ikut denganku"

Jaemin mendekati Renjun, dan tanpa persetujuan dari Renjun.

Jaemin menyeret lembut lengan atas Renjun untuk mengikutinya menuju ke UKS.




....




"Akh! Pelan ...ini sakit"







Renjun tak henti-hentinya meringis kesakitan, ketika Jaemin berusaha untuk membersihkan luka Renjun dengan kapas yang sudah dia lumuri alkohol.

"Aku bahkan belum menyentuhnya Renjun" Ujar Jaemin datar.

Lalu tanpa aba-aba, Jaemin menekan kapas itu ke luka Renjun dengan keras.

Renjun memekik kesakitan. Hingga Membuat Renjun tanpa sengaja memegang bahu Jaemin dan merematnya cukup kuat.

"Pelan-pelan-"

Renjun masih dengan ringisannya.

Jaemin terdiam. Dia Melirik kearah cengkraman tangan Renjun di bahunya.

"Maaf-"

Setelah mengatakan itu, Jaemin kembali membersihkan luka Renjun. Kali ini dengan pergerakkan yang seberusaha mungkin Jaemin buat selembut mungkin.

Sembari mengulum senyum.

"Lucu sekali_"













Jaemin pelan ² ngobatinnya 😣

BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang