OF SHIT! :Lim Hera

458 71 8
                                    


"Yeonjun bilang ingin mengambil foto kita masing-masing, untuk di posting di Sosmed Resmi Universitas. Bagaimana menurutmu?"

Renjun tak merespon banyak ucapan Haechan, Hanya sebuah kedikkan bahu tak berarti. Haechan menatapnya dengan heran.

"Jadi...iya atau tidak?"

"Terserah kau saja, aku hanya ikut.."

"Eii... apa-apaan itu?! Kau kan Leadernya Jun!!"

"Dan kau wakilnya-"

Haechan berdecak, Renjun menghela nafas.

Menghentikan langkahnya ketika keduanya sudah sampai di depan pintu ruang sekretariat. Fakultas Teknik.

"Baiklah, kau tentukan saja waktu yang tepat" Renjun menghela nafasnya lelah.

"Jadi kau setuju?!!" Mata Haechan berbinar menatapnya.

"Menurutmu?"Renjun mendengus, Haechan menyengir.

"Ok!"

Keduanya masuk kedalam ruangan, setelah tadi Renjun mengetuk pintu dan menyerukan kata 'permisi'













Brak!!


Sebagian mahasiswa yang siang ini menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengisi perut di kantin menoleh. Dan sisanya mendengus kesal , merasa sangat terganggu.

Jaemin sepertinya berada di pihak yang terganggu. Sangat.

Terbukti dengan Tatapan matanya yang menajam serta garis rahangnya yang mengeras . Bergemelutuk geram.

Mendongak penuh amarah, menatap sang pelaku penggembrakan meja.

Yang nyatanya tak membuat seorang Lim Hera merasa takut atau terintimidasi.

Gadis itu malah mendecih, menatap sosok tampan Jaemin yang jelas menatapnya penuh dengki.

"Apa masalahmu Hera?!!!"

Nadanya rendah begitu dingin. Hingga mampu membuat beberapa orang yang tengah menatap kedua sejoli itu merinding ketakutan.

Jaemin jelas sekali tengah menahan amarahnya.

Lee Chan yang duduk tidak jauh dari tempat kedua Sejoli itu bersiul dengan seringai.

"Ini akan menarik" Lee Chan menopang dagu.

"Kau tanya apa masalahku?" Lim Hera sekali lagi berdecih.

Kedua tangannya terlipat di depan dada, berdiri angkuh tanpa rasa takut.
Yang mana hal tersebut mampu membuat Jaemin semakin tersulut emosi.

Kurang ajar!

"Katakan padaku, sayang kemana kau pergi semalam?

Aku pergi ke rumahmu, tapi apa?_ ibumu bilang kau pergi untuk menemuiku?

Cih! Pembohong!!"

Senyum miring Hera, membuat Jaemin terpaku.
Kedua tangannya yang terkepal erat dapat di liat dengan jelas oleh mata indah Hera. Senyum miring yang masih tersungging melebar.

"Ingat kesepakatan kita?"

Jaemin tidak menyahut, bungkam. Namun Tatapan dengkinya masih senan tiasa di pertahankan.

"Jika kau sekali lagi menemuinya, ataupun berniat untuk melihatnya - dari jauh sekalipun. Aku_

Tak akan segan-segan untuk menghancurkan kau dan Ibu kesayanganmu itu. Sayangnku "

Tubuh Lim Hera membungkuk, berbisik pelan.
Setelahnya satu kecupan kilas berhasil Hera layangkan dibibir Jaemin yang terpaku dengan bibir yang terkatup rapat.

Tatapan matanya melemah, nampak menyedihkan.
Apa lagi ketika tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan mata bulat jernih milik Renjun.

Yang berdiri di ujung sana dengan Haechan di sampingnya.

"Kau tau Jaemin sayang....aku sangat mencintaimu, hingga aku sanggup melakukan hal apapun itu. Asalkan kau berada dalam genggamanku"

Berputar, Lim Hera menatap Renjun yang masih berdiri di ujung sana dengan tatapan matanya yang tajam nan dingin.

"Jalang sialan!"

Setelah bergumam tanpa suara , Lim Hera melenggang pergi.


Selepas kepergian Hera, Jaemin berdiri dari tempatnya.

Terpaku tanpa bisa berbuat apapun, ketika melihat setetes air mata itu jatuh mengaliri pipinya yang bulat.

Sebelum akhirnya dia berputar dan melangkah menjauh.

Meninggalkannya sekali lagi,

Seorang diri, tanpa bisa bergerak untuk mencegah. Walau sebenarnya dirinya sangat ingin.

Tetapi......









Kuasa tak berpihak padanya.




Sial!

Of Shit ‼️

BEAUTIFUL TIME{JaemRen} ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang