Heyoo sebelum lanjut klik bintang ya pren:v
Semoga kalian suka cerita aku.
Aamiin****
Suasana saat ini sungguh mencengkeram, bagaimana tidak. Melihat raut wajah milik Pak Tohir saja seperti melihat singa yang kelaparan karena 2 tahun gak dikasih makan. Ruang Bk, disini lah keempat murid itu mendudukkan dirinya sekarang.
Suara teriakan di kantin tadi adalah suara milik kepala sekolah ini. Fara meremas roknya. Ini kali pertama dirinya masuk ke dalam ruangan ini. Selama bersekolah disini dirinya sudah menghindari hal-hal yang akan menjerumuskan dirinya kedalam ruangan ini, dirinya takut jika nanti orang tuanya bakal dipanggil menghadap ke kepsek.
"Kalian tadi ngapain disana," Ucap Pak Tohir dengan dingin namun terlihat jelas jika dia sedang menahan amarahnya.
"Tidur. Ya makan lah pak namanya juga kantin." Jawab Adit enteng.
Fara, Nayla, dan Arga seketika melotot tidak percaya. Temannya ini memang hobi banget membuat masalah. Lihatlah mulut pedas miliknya harusnya di filter terlebih dahulu sebelum digunakan. Mereka bertiga bisa melihat bagaimana raut wajah Pak Tohir, bahkan sekarang jemari pria itu mulai mengepal kuat.
"Berani menjawab kamu ya!'' teriaknya dengan nada tinggi.
"Yakan tadi bapak tanya,ya saya jawab lah."
"Kamuu-"
Tok tok tok
Ketukan pintu terdengar membuat mereka semua sontak melihat siapa yang pelakunya. Mata Fara membulat badannya terasa lemas saat mendapati pria itu tengah berdiri di pintu Bk yang memang terbuka.
"Boleh saya masuk?" Tanya-nya.
Pak Tohir mulai menenangkan dirinya. "Silakan," Jawabnya.
Pria itu berjalan mendekati Pak Tohir, ia menatap sekilas murid yang tengah duduk didalam sana. Lalu pandangannya kembali fokus kepada kepsek itu. "Saya mau bicara tentang Bazar yang akan diadakan lusa."
Pak Tohir memijat pelipisnya yang terasa pening ia beberapa kali melihat ke arah murid-muridnya ini. "Baik nanti kita bicarakan. Saya harus mengurus hukuman buat mereka agar mematuhi peraturan disekolah ini."
Pria itu menatap Fara sebentar dan beralih menatap Adiknya. Dahinya berkerut seakan bertanya, apa yang mereka lakukan sehingga bisa masuk ke ruangan ini. Nayla yang seakan mengerti itu pun menyengir.
"Laper bang habis upacara. Mana tadi gak sarapan,jadi tadi sarapan dulu dikantin."
Nathan mengangguk paham lalu dirinya berdehem. "Ya udah kali ini kalian dimaafkan.Sekarang masuk ke kelasnya masing-masing."
Mereka berempat mengangguk. Sebelum Nathan berubah pikiran mereka langsung terbirit-birit keluar dari ruangan itu.
Mereka langsung masuk kedalam kelasnya mengingat amarah Pak Tohir tadi membuat 3 murid itu menciut. Kenapa 3? Ya karena si Adit biang kerok itu benar-benar tidak memiliki rasa malu, mungkin urat malu miliknya sudah putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Fans [ON GOING]
JugendliteraturFara Dasha Naviska. Gadis SMANSA yang menyukai laki-laki yang sedikit lebih dewasa darinya. Fara terus-menerus mengejar laki-laki itu, sehingga sering dibilang Fans. Kisah cinta nya tidak berjalan dengan sempurna, banyak sekali rintangan yang harus...