4. Ratu Baru

406 92 1
                                    

"Namanya Erenne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Namanya Erenne."

Pagi itu Ilino bukan hanya dikejutkan dengan kemunculan sang ayah yang mendadak hadir di kamarnya, namun juga dengan sesosok perempuan cantik yang mendadak ikut bergabung dengan mereka di meja makan.

"Dia akan menjadi ibu sambungmu," tambah Sang Raja.

Anaknya itu tak menjawab. Ia hanya diam mematung di kursinya menatap perempuan yang baru saja digandang-gandang sang ayah sebagai calon permaisuri baru di kastil ini. Dan, mungkin juga akan menjadi ratu untuk menggantikan peranan sang ibunda yang telah tiada.

"Halo ..." Ia menyapa Ilino, membuat bocah usia hampir tujuh tahun itu terhentak sesaat, lalu memaksakan senyuman padanya.

"Kau manis," pujinya kemudian membuat Sang Pangeran tersenyum malu-malu.

"Terima kasih," jawab Ilino pelan.

"Kuharap kita akan akrab setelah ini," tambahnya, dan kalimat itu hanya disambut seulas senyuman. Karena entah kenapa Ilino merasa ada yang aneh dengan aura di sekeliling mereka.

🍎🍎🍎

Tak butuh waktu lama untuk menjadikan asumsi Ilino menjadi nyata. Di hari minggu yang cerah penuh bahagia, Erenne akhirnya dinikahi oleh sang ayah tepat di depan altar gereja. Ia tentu juga hadir di sana, mendampingi calon pengantin dengan menjadi bocah penabur bunga.

Dipoles riasan dan berbalutkan baju yang ditaburi berlian, Erenne tentu nampak cantik dan pantas untuk menyambut gelar ratu baru serta permaisuri. Namun, entah kenapa sepanjang jalan langkahnya menuju altar ia merasa jika semua pasang mata yang hadir tak menuju ke arahnya.

 Namun, entah kenapa sepanjang jalan langkahnya menuju altar ia merasa jika semua pasang mata yang hadir tak menuju ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa dari warga yang hadir terlihat tengah berbisik-bisik kecil sembari terus menatap ke belakang. Membuat Erenne diam-diam mencuri pandang dan menemukan Ilino yang tengah mengekorinya dengan tangan sibuk menaburkan kelopak bunga-bunga di sekitar mereka.

Anak itu manis.

Entah kenapa Erenne merasa cemburu dengan atensinya yang malah menyita mata para warga. Bukankah seharusnya hari ini mereka semua memusatkan pandangan untuknya yang sebentar lagi diberikan gelar istri raja?

The Prince, The Queen, and The Hunter [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang