Ilino panik melihat pasukan berkuda hitam itu telah sampai di bibir hutan. Ia berusaha berlari sekencang yang ia bisa. Menerobos masuk melewati belas batang pepohonan dengan kayu-kayu hitam dan terus hingga ia terperangkap di sana tanpa adanya arah tujuan.Harus ke mana sekarang?
Ilino buta arah, dan tak tahu ia sudah berlari sejauh mana. Para prajurit dan lelaki yang mengejar dan terus menyerangnya dengan anak panah kini tak terlihat lagi, namun bukan berarti ia sudah bisa bernapas lega. Tersesatnya ia di hutan penuh mistis justru memperparah segalanya.
Pohon-pohon di sekitarnya terlihat menyeramkan, menjulang tinggi dengan dahan dan ranting mencuat ke mana-mana. Akarnya bagaikan kaki, keluar dari dalam tanah dan menghalangi jalan. Sesekali terdengar suara berderak seolah batang-batang kayunya bergerak.
Ilino mulai cemas, ia mengedarkan pandangan ke segala arah seraya mencari titik terang; harus keluar lewat mana. Namun rasa takutnya yang semakin bertambah seolah menjadi pedang bermata dua yang akan menyakiti dirinya sendiri.
Ia terdiam, berdiri sendirian di antara ribuan tumbuhan asing nan aneh. Napasnya memburu tatkala ia merasa ada sesuatu yang menggerayangi kakinya kini. Dengan wajah cemas ia pun memberanikan diri untuk merunduk ke bawah.
"Hhhhiiihhh ..." pekiknya ngeri saat mendapati seekor ular hitam besar tengah melilit kaki kanannya. Ia pun seketika menendang ular itu dan kembali berlari yang sialnya justru mengarah semakin ke dalam.
Panik dan cemas yang semakin menjadi membuatnya terperangkap dalam ilusi. Ada segerombolan burung gagak menyerangnya kini, membuatnya menjerit berusaha mengusir mereka. Namun tak sampai di situ, beberapa hewan melata lipan dan juga laba-laba yang entah muncul dari mana mendadak mengerumuninya.
"Aaaackk!!!"
Ilino menjerit-jerit ketakutan, upayanya untuk mengusir hewan-hewan itu tak membuahkan hasil yang sepadan, justru bertambah karena entah bagaimana ranting serta dahan pohon di sana ikut bergerak, menyergapnya, menahan dirinya, dan sulur-sulur aneh keluar dari tanah, membelitnya hingga jatuh terkapar sebelum pekatnya langit seketika menghitam, merenggut seluruh kesadaran yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince, The Queen, and The Hunter [Banginho]
Fanfiction[HIATUS] Namanya Alexander Ilino, satu-satunya Pangeran di Kerajaan Alzarneast. Sosok manis dengan kulit seputih salju, rambut sehitam kayu eboni, pipi merona semerah darah, dan manik mata sekelam malam. Perangainya murah hati, lemah lembut, dan ama...