15. Jepit Rambut

374 94 1
                                    

"Nutty berhentilah merengek!" hentak Neo karena sudah tak tahan lagi mendengar suara gerutu si bungsu yang berjalan di belakangnya sembari menghentak-hentakkan kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nutty berhentilah merengek!" hentak Neo karena sudah tak tahan lagi mendengar suara gerutu si bungsu yang berjalan di belakangnya sembari menghentak-hentakkan kaki.

"Kau menyebalkan!" pekik Nutty tak kalah kencang, bahkan suaranya terdengar sampai menggema di sekitar hutan, membuat beberapa pohon mistis berderak menggerakkan ranting dan dahan mereka.

"Kamu baru sadar?" Itu Nicky yang menyahuti.

"Sebaiknya kalian berdua diam, atau Nathan akan mengeluarkan belatinya untuk memenggal urat nadi kalian," ancam Nico yang mulai lelah melihat perdebatan antar dua bungsu di antara mereka.

Neo dan Nutty tak lagi ada yang saling melempar argumen setelah kakak keduanya mengancam, namun bukan berarti pertengkaran yang dilandasi alasan sepele tadi sudah usai. Perjalanan menuju rumah rasanya semakin jauh saat hati tengah marah, tapi tatkala mereka menyeberangi sungai yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah mendadak Noel di depan menjerit kencang.

"PANGERAN!"

Tentu saja suaranya itu membuat keenam saudaranya terhentak kaget, dan semakin menjadi tatkala netra-netra itu menangkap figur remaja lelaki tengah berbaring di sisi rumah, terkapar di tanah. Seketika itu juga semuanya berlari berhamburan untuk menolongnya.

"Astaga! Apa yang terjadi?!"

"Pangeran, bangunlah!"

Kurcaci-kurcaci itu bingung bukan main, mereka ketakutan dan panik tak karuan karena tak tahu harus apa yang dilakukan.

Wajah Ilino terlihat pucat pasi, bibirnya membiru, tubuhnya juga dingin sekali karena terlalu lama berbaring di atas tanah. Entah apa yang terjadi sebelum ini, ketujuhnya berusaha untuk membuatnya sadar kembali dengan segala cara; menepuk pipinya, mengguncangkan tubuhnya, menyebut namanya berulang-ulang, namun hasilnya tetaplah sama, nihil.

Sampai mendadak Noel menemukan ada yang janggal dan ia berseru dengan lantang, "Itu! Apa itu?!" Tangannya terangkat, menunjuk kepala Sang Pangeran yang tengah dipangku Nathan.

"Di rambut Pangeran!" pekik Neo.

"Aku tak ingat Pangeran memakai benda seperti itu pagi tadi," sambung Nutty.

Noah yang berada di dekat Noel segera bergerak, ia mengambil benda yang menjepit helai surai Ilino. "Apa ini?" tanyanya bingung.

"Itu seperti jepit rambut," jawab Nicky.

"Buang, Noah!" titah Nico yang diangguki oleh saudaranya yang lain.

Merasa jika benda itu bukanlah benda biasa, Noah pun segera membantingnya ke tanah dengan kuat.

Blusshhh!

Mendadak jepit rambut tersebut seperti mengeluarkan asap hitam saat membentur tanah, dan bukan hanya itu rupanya yang semua berbentuk kupu-kupu pun berganti menjadi seekor laba-laba hitam dengan corak merah; beracun, yang terlihat merayap di antara dedaunan kering hendak pergi, mungkin berupaya melarikan diri.

The Prince, The Queen, and The Hunter [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang