14

1.1K 218 2
                                    

"Lo lama-lama posesif ngalahin nyokapnya Namra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo lama-lama posesif ngalahin nyokapnya Namra."

Komentar Nayeon saat Suhyeok tak membiarkan seorang pun mendekati Namra.

"Gue punya alasan."

Alasan Suhyeok tentu menjaga Namra dari orang-orang yang hanya akan menyakitinya. Karena ia tahu Namra yang terlihat kuat sebenarnya rapuh.

"Gue cuma mau ngajak Namra pulang bareng nanti," jelas Nayeon. Masa begitu saja Suhyeok melarang.

"Namra pulang sama gue."

"Rumah lo beda arah."

"Nggak apa-apa, anggap aja gue jalan-jalan sekalian cari angin."

"Mana ada."

Nayeon hampir frustasi. Padahal ia ingin tahu apa yang terjadi hingga suasana di kelas terasa tidak nyaman.

Sejak pagi, Suhyeok pindah ke bangku kosong yang ditinggalkan Heesu tepat di belakang Namra. Ia terus menghalangi siapa pun yang mengajak Namra bicara dengan alasan Namra sedang tidak bisa diganggu. Dan memang Namra terlihat lebih dingin dari hari-hari terakhir kemarin.

Siangnya saat istirahat, Cheongsan tiba-tiba marah ke Suhyeok entah apa penyebabnya.

Siangnya saat istirahat, Cheongsan tiba-tiba marah ke Suhyeok entah apa penyebabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Onjo yang berganti marah ke Cheongsan hingga mereka jadi bertengkar.

"Kenapa belain dia?"

"Gue nggak belain Suhyeok."

"Lo belain dia."

"Nggak."

"Suhyeok suka Namra."

"Tau."

Sampai Isak akhirnya turun tangan membawa Onjo menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai Isak akhirnya turun tangan membawa Onjo menjauh. Tapi masih sempat ia melirik sinis pada Jimin seolah menyalahkan. Lalu setelah itu Jimin berkali-kali minta maaf pada Cheongsan yang Nayeon tidak mengerti karena apa.

"Kenapa jadi lo yang minta maaf?" herannya.

Namun tidak ada jawaban. Semua sibuk masing-masing seperti sedang terjadi perang dingin. Karena itu Nayeon jadi kesal sendiri. Terlebih saat Gyeongsu mengajaknya bicara.

"Lo nanti pulang bareng gue aja, kan kita juga tetangga."

"Nggak! Lo rakyat jelata."

Tentu saja langsung ditolak. Gyeongsu memang bertetangga dengannya dan Namra, tapi bagi Nayeon mereka beda kasta.

Dan sorenya, Namra benar-benar pulang bersama Suhyeok padahal rumah mereka beda arah. Bahkan Namra pikir tadi Suhyeok cuma asal bicara untuk membohongi Nayeon.

"Gue bisa pulang sendiri."

Menurut Namra dengan Suhyeok mengantarnya pulang hanya akan buang-buang waktu karena rumah mereka berlawanan arah.

"Gue cuma mau mastiin cewek gue baik-baik aja."

Tapi alasan sederhana Suhyeok selalu bisa meluluhkan hati Namra.

"Pantes Onjo suka," gumamnya menyindir.

Sebenarnya Namra memang cemburu tapi ia tidak mau menunjukkannya pada Suhyeok. Meski kini Suhyeok justru membahasnya.

"Soal itu, tadinya mau cerita tapi udah janji sama Cheongsan jadi gue anggap selesai. Lagian gue nggak punya perasaan apa-apa sama Onjo."

"Oh."

Tanggapan Namra yang terlalu singkat membuat Suhyeok jadi berniat untuk menggodanya.

"Cemburu?" tanyanya.

"Nggak."

Namra langsung menyangkal. Namun ia yang mempercepat langkah justru menunjukkan bahwa ucapan Suhyeok benar.

"Cemburu aja nggak apa-apa, gue suka."

"Sedikit."

"Cemburu ada takarannya? Bisa dihitung pakai rumus fisika?"

Dan baru kali ini Namra si ranking satu seperti kehabisan kata-kata.

BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang