.
.
.𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────
Gw Mika, lebih tepatnya Mika Andela Prawati. Hari ini gw dianter orang tua buat nginep di rumah temen papa selama 25 hari. Buset dah, lo bayangin. Gw nginep di rumah sepupu aja kaga bebas, apalagi dirumah temen papa yang sama sekali gak gw kenal.
Tapi mau gimana lagi, orang tua gw lagi ada projek bisnis ke Thailand, dan mereka ga bisa bawa gw. Karena bulan ini udah bulan Maret, dimana gw harus nyiapin ujian kelulusan gw.
Ya, gw udah kelas 12 SMA, bentar lagi bakalan tamat terus jadi beban orang tua. Just kidding, santailah. Gw belum punya planning sih abis tamat SMA mau kuliah atau kerja. So, gw nikmatin dulu apa yang terjadi sekarang.
"Mika, ayo turun"
Oh, saking asiknya gw perkenalan. Ternyata udah sampe dirumah temen papa. Pas gw keluar, rumahnya gede juga. Ini kaya kontrakan gitu, tapi gede. Dan gw liat juga ada sepasang kaya papa sama mama diem di depan rumah itu.
Papa sama Mama kesana dengan gw jalan dibelakang mereka sambil ngeret koper. Gw senyum manis ke mereka, ini harus cuy karena bagaimanapun kita harus menunjukkan first impression yang bagus kepada orang - orang baru yang kita temuin.
"Eh, ini Mika ya? Udah gede ternyata dah gitu cantik banget lagi"ujar Tante yang diem di depan rumah itu.
Mamah langsung ketawa kecil dengerinnya, "Oh iya, aku titip anakku ya? Yang seperti kita bilang kemarin. Aku sama suami aku lagi ada projek bisnis di Thailand dan gak bisa ngajak Mika. Karena ini udah akhir semester"jelas Mamah panjang lebar.
Tante dan Om yang gw ketahui namanya, Ayu dan Putra itu hanya menggangguk dan tersenyum. Mereka mempersilahkan gw masuk, tapi sebelum itu.
"Hiks, mama sama papa cepet pulang ya. Awas aja lebih dari 25 hari, entar Mika samperin ke Thailand. Awas juga kalo sampe dateng - dateng bawa dedek bayi, entar Mika ngambek"ujar gw sambil nangis meluk papa mama.
Semua disana tersenyum dan terkekeh kecil.
Papa ngelus rambut gw, "Iya sayang, papa sama papa pasti balik secepatnya"setelah papa ngomong gitu dia nyium kening gw, begitupun mama.
Dan mereka ngelepas pelukannya, terus masuk ke dalam mobil. Gw cuman lambaikan tangan dan cemberut.
Tante Ayu nyuruh gw masuk dan Om Putra yang bawa koper gw.
***
Mika ikut masuk ke dalam rumah diantar oleh Ayu dan Putra. Sesampainya di ruang tamu ternyata sudah ada dua orang berbeda gender menunggu mereka.
Gadis dengan lesung pipi di kanan menoleh dan memberikan senyuman manis yang membuat Mika juga ikut tersenyum.
"Halo, gw Cintya Saraswati Sastra Andrena. Lo bisa panggil gw Cintya, salam kenal ya Mika. Btw, gw udah kuliah semester 4"Cintya memperkenalkan dirinya dengan lengkap lalu menghampiri Mika dan memeluknya.
Mika hanya membalas pelukan itu, masih terasa sangat canggung.
Cintya melepas pelukannya dan melirik ke arah adiknya yang duduk di sofa, "Oh iya, dia Candra"kata Cintya sembari menunjuk pria yang sedang memainkan ponsel.
Mika hanya merespon mengangguk, "Aku Mika, salam kenal semua" Entah kenapa aura dari pria bernama Candra itu membuatnya tidak nyaman atau lebih tepatnya, mengerikan. Membuatnya ingin pergi saja dari sini.
Setelah perkenalan itu, Cintya menunjukkan kamar yang akan digunakan Mika selama 24 hari ke depan. Mika hanya tersenyum dan berterimakasih.
Saat sudah sampai di kamarnya, Mika merapikan baju - baju dan juga buku pelajaran nya. Oh Tuhan, dia lupa. Bagaimana cara dia pergi jalan - jalan, jika papahnya tidak memberikan fasilitas mobil.
Shit-!
Dia benar - benar lupa akan hal itu. Dan sepertinya papanya sengaja melakukan ini, agar dirinya tetap stay dirumah tante Ayu.
Sudahlah, lebih baik dia memberaskan pakaian serta kebutuhan yang lain.
Candra, pria itu dari tadi diam di depan kamar Mika dan mengawasi gerak gerik gadis itu. Dia terkekeh kecil dan tersenyum miring. Tadi pintu Mika terbuka sedikit dan Candra tak sengaja lewat, dan dia penasaran karena Mika seperti sedang menggerutu.
"Lucu"
𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
Makan malam di keluarga itu pun tiba, dan Mika benar - benar harus mengakui bahwa masakan Tante Ayu sangat enak, melebihi masakan mamanya. Stt, jika mama Mika tau pasti dia akan mengomel hihi.
Dan ada satu masalah, sedari tadi adik dari Kak Chintya terus memperhatikan Mika. Well, awalnya Mika sangat terperangah melihat Candra. Karena wajah yang begitu tampan ditambah pria itu memiliki dua lesung di pipinya.
Tapi itu tidak membuat dirinya nyaman. Dia terus diperhatikan, seperti diawasi.
Makan malam selesai dengan hening, dan mereka kembali ke kamar dan tidur. Menyiapkan tenaga untuk menjalani aktivitas esok hari.
***
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 DAY'S [ ✓ ]
Romansa18+ Warning : Adultromance Candra bersilang dada lalu menggigit bibirnya, "Gw pengen dijepit" ujarnya lalu menghampiri Mika dengan smirk andalannya. "Dijepit sama punya lo" #1 - Adkel ( 07/01/2023 ) #1 - Youngadult ( 29/07/23 )