.
.
.𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────Tadi pagi Mika baru pulang dari rumah sakit, oh iya rupanya kelas Mika sudah memasuki libur, biasanya anak kelas dua belas akan masuk ke sekolah tapi tidak belajar. Tapi karena masih masa pandemi, diliburkan. Mika sudah sembuh, hanya saja terkadang nyeri di lutut dan sikunya.
Mika pergi ke dapur dan mengambil salad buah beku. Dia berjalan ke arah ruang tamu, niatnya untuk menonton kartun pororo. Ketika ia menyendokkan satu suapan salad ke mulutnya, gadis itu mendapati Candra lengkap dengan seragamnya sedang menghadap ke arah laptop.
"Zoom pasti" gumam Mika.
Mika tetap menghampiri Candra walaupun dia sudah tahu bahwa pria itu sedang melakukan pembelajaran.
Entah Candra yang terlalu peka, ia melirik Mika yang sudah berada di sampingnya lalu menonaktifkan camera. Candra menghela nafas berat ketika Mika hanya memakai tanktop dan celana hitam pendek ketat.
"Lo gak liat gw lagi zoom? Itu juga kenapa make baju ketat - ketat. Mau ngegoda gw?" sarkas Candra.
"Ihh enak aja, gw emang gerah. Terus siku sama lutut gw kan masih luka. Gak bisa pake baju kaos sama celana panjang" jelas Mika lalu menyendokkan salad buah ke mulut Candra.
"Aaaa, ini enak loh" kata gadisnya.
Candra membuka mulutnya dan menerima suapan Mika. Terlihat yogurt yang bercampur susu itu berada di sudut bibir pria itu. Mika yang sudah berani terhadap Candra langsung mengecupnya guna menghilangkan cairan putih itu.
"Sial, jangan main cium gw" protes Candra.
Mika bodo amat, dia melanjutkan kegiatannya yaitu makan salad dan Candra yang sibuk mendengarkan materi yang diterangkan. Karena bosan, Candra menoleh ke arah Mika dan mengulurkan tangannya ke arah rambut Mika dan menidurkannya dipaha pria itu.
Candra sibuk mengusap rambut lembut Mika, terkadang juga pria itu mengecup pipi gadisnya. Tapi, yang namanya Candra ya tetap Candra. Si mesum cabul.
Tangan yang awalnya mengusap rambut kini sudah turun mengusap perut dan berakhir menyelinap ke dalam bra Mika. Mika memberikan tatapan protes yang tidak dihiraukan oleh Candra. Tangan pria itu meremas dan memelintir puting Mika. Dia melakukan pemanasan kepada dua buah bukit kembar itu, agar adil ya kan.
Bosan bermain di atas, tangannya seketika berpindah dan mengusap bagian sensitif Mika.
"Ash.."
Candra hanya melirik sekilas dan menyeringai, untung tadi dia sudah menoaktifkan perekam suara. Sekarang saatnya memberi pelajaran gadisnya. Sudah berapa kali ia dibuat khawatir dan hampir gila.
Tatapan sayu yang diberikan Mika untuk Candra, terlihat sangat panas. Cowok itu jadi gerah sendiri, dia segera menurunkan wajahnya dan menyesap bibir Mika yang terlihat menggoda.
"Kita butuh kamar."
***
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
25 DAY'S [ ✓ ]
Любовные романы18+ Warning : Adultromance Candra bersilang dada lalu menggigit bibirnya, "Gw pengen dijepit" ujarnya lalu menghampiri Mika dengan smirk andalannya. "Dijepit sama punya lo" #1 - Adkel ( 07/01/2023 ) #1 - Youngadult ( 29/07/23 )