H13 - Special Part

4.1K 80 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────

Aku menggenggam tangan Mika, menyuruhnya mengikuti langkahku yang langsung dituruti olehnya. Wajah mika tampak kebingungan, pasalnya aku membawa ia ke parkiran mobil. Aku mengambil kunci mobil dari saku, lalu membuka pintu mobil dan memberinya kode untuk masuk ke dalam mobil.

Dia menggeleng pelan dan mengernyit, "Katanya lo punya kapas, ngapain malah kesini?" ujarnya protes lalu menunjukkan raut muka, enggan memasuki mobil.

Aku memasang raut wajah datar dan berusaha meyakinkan dirinya, "Kapas gw ada di dalem tas, masuk dulu, entar gw bantu bersihin."

"Tinggal ambil Can, ngapain juga gw harus masuk ke dalem?!" sewotnya.

Aku mengeraskan rahang, tanda tak terima. Mataku melirik keadaan sekitar, dan ternyata sepi. Aku mendorong paksa tubuh gadis itu ke dalam mobil dan duduk di jok mobil. Tak mempedulikan dengan ringisan dan umpatan yang dikeluarkan dari mulut gadis itu.

Aku segera masuk ke dalam dan sesegera mungkin menutup lalu mengunci pintu mobil menggunakan remote control yang berada di genggaman tanganku, "Brisik, diem bentar bisa?"

"Adek kelas brengsek, enyah lo bajingan" umpat Mika yang nampak panik namun tidak bisa berbuat apa -apa. Aku menarik nafas pelan untuk mengatur kekesalanku yang sudah diujung tanduk.

Aku tersenyum manis padanya lalu tanganku merambat ke arah tengkuk lehernya, dengan cepat aku mendekati wajahnya dan berbisik tepat ditelinganya, "Why you too rude, mmm?" tanyaku dengan nada rendah.

Aku menjauhkan wajahku lalu menatap intens gadisku, wajah yang dipoles bedak dan eyeshadow yang nampak senada dengan pakaian yang dikenakannya membuat dia tampak cantik dan bersinar. Oh ya, jangan lupakan tempat favoritku, ya bibir manis Mika yang dilapisi lipbalm tipis.

For God shake! Bisakah aku memilikinya hari ini saja?

Siapapun tahu, apa maksudku. Jika aku mengatakan, 'Lipstick mu terlalu tebal.' Itu hanya akal - akalan diriku untuk dapat berdua dengan dirinya, mengingat aku tidak terlalu suka keramaian. Aku mengusap surai hitamnya, bola mata gadis itu begitu indah. Ibu jariku bergerak ke arah bibirnya, lalu tanpa aku sadari jarak kami mulai mendekat.

Kami sama - sama terdiam dan itu adalah kesempatan bagus untuk diriku. Dia terlihat seperti bidadari, begitupun dengan diriku. Pangeran yang tampan, bukankah kami berdua adalah pasangan yang sangat cocok.

Aku terkekeh kecil dan mengambil tas yang berada di jok depan lalu mengambil kapas dan pembersih make up. Dengan teliti aku menuang air itu ke arah kapas lalu membersihkan semua riasan yang terdapat di wajahnya. Jujur, aku lebih menyukai wajahnya yang alami, karena terlihat seperti anak kecil.

25 DAY'S [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang