H24 - Yeah

2.5K 67 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────

"Can, dengerin gw dulu. Gw mau ngomong penting" sentak Mika.

Candra memberikan tatapan judes, cowok itu sudah sangat telat untuk menghadiri latihan pramukanya. Dia tidak bisa menundanya lagi, latihan ini akan digunakan untuk besok.

"Gak bisa Ka, gw udah telat. Entar malem aja ngomongnya" tolak Candra.

Cowok itu selesai mengikat tali sepatunya lalu pergi, meninggalkan Mika yang memijat tulang hidungnya. Bukan itu masalahnya, Mika hanya sedang siap untuk membicarakan masalah perpindahannya.

Jika nanti malam, dia sudah tidak bisa. Karena kesiapannya tidak akan sematang sekarang, Mika sedikit menjambak rambutnya kasar. Benar - benar berantakan dan tidak sesuai rencana, sangat menyesalkan.

"Fuck"

Mika pergi ke kamar dan mengambil jaket hitamnya, dia berlari ke luar dan menelpon Pradnya untuk mejemputnya di depan rumah Candra.

Moodnya benar - benar hancur, rasanya dia ingin pergi sekarang saja. Agar Candra merasakan kehilangan dirinya, cowok itu benar - benar menghancurkan moodnya yang sudah siap dan matang.

"Seneng - seneng aja lo disana Can, terus besok lo liat gw udah gak ada dirumah lo" desis Mika.

Dia kesal, marah dan kecewa.

Bunyi klakson mobil Pradnya membuat cewek itu tersadar dan sedikit mengusap air matanya. Dia hanya ingin menangis dan menenangkan diri, dia ingin Candra.

Tapi pemikirannya berkata lain, Candra memang sangat sibuk. Dia harus menghadiri kemah wajib untuk para murid yang menjalani Mpls.

Mika menghembuskan nafasnya berat, dia menghampiri mobil Pradnya dan memasukinya.

***

Candra tengah berlatih membuat tenda, tapi entah kenapa dia merasakan feeling yang tidak enak. Dia bahkan beberapa kali berdehem untuk menghilangkan perasaan itu, Candra tidak sendiri. Tapi ada teman - temannya, karena itu sedari tadi dia sangat semangat.

Ya, kebersamaan kadang bisa melupakan seseorang.

Candra memulai latihan pramuka dari pukul 2 siang hingga 6 sore, Candra dan Sindy sempat membuat selfie. Dan Sindy yang mengeposkannya ke instagram pribadi milik Candra, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya.

Cowok itu berpamitan pulang, dan dia merasakan kantongnya terus bergetar ; seperti menampilkan banyak notifikasi.

Saat sudah sampai di halaman rumahnya, barulah disana ia membuka ponselnya. Matanya membulat ketika selfie dirinya dan Sindy terpostkan di instagramnya.

Sial, sial.

Dia arhh, Sindy anjg.

Dengan menyugar rambutnya kasar, dia memasuki rumah dan melihat Mika yang sudah bercucuran air mata dengan wajah yang merah.

"JADI INI YANG BUAT LO CEPET - CEPET KESANA!"

Candra terkejut ketika mendengar nada bicara Mika, sejujurnya dia lelah. Dan melihat kasus postingan instagram lalu sekarang nada tinggi kekasihnya.

Mata Candra menajam dan tangannya mengepal.

"Gak usah teriak - teriak" jawab Candra tenang.

Mika dengan sesegukan menunjukkan ponselnya, "Ini maksudnya apa? Kenapa lo nempel banget sama ni cewek."

"Dia temen gw Mika, lo udah tau itu"

Mika yang merasa tak puas dengan jawaban itu segera membuang mukanya, "Ya temen, temen tapi mesra kan?" sarkasnya.

Candra berusaha memejamkan matanya untuk meredam emosinya yang kini tengah meluap - luap.

"Pacar gw lo, Sindy tau itu"

Mika sedikit terkekeh kecil, "Mau dia tau lo pacar gw, tapi kalo lo ngasi jalan ke cewe lain. Bisa aja kan?!" tutur kata Mika sangat berantakan.

Dia baru saja menangis ketika melihat postingan Candra, dan melihat instagram kekasihnya yang mempostkan selfie dengan cewek lain membuatnya sakit.

Dia saja tidak pernah di publish.

"Udah, gw capek anjing!" Candra terpancing emosi dan tak sengaja mengumpat di depan Mika.

"YA CAPEK AJA TERUS, LAMA - LAMA GW PERGI DARI LO!!"

"Ya pergi aja sana, pergi yang jauh. Gw sama sekali gak butuh lo"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Candra berjalan melewati Mika yang syok. Candra gak sadar kan ngomong gitu? Atau memang itu tujuannya ; mempublish hubungannya dengan cewek lain agar hubungan mereka berakhir.

Mika tertunduk, dia entahlah.

Cewek itu pergi ke kamarnya dan menguncir pintu, lalu berdiam diri di atas kasur. Dia mengambil laptopnya dan mengetikkan sesuatu, setelah selesai mengetik dia mengemasi koper miliknya.

Pesawatnya akan berangkat pukul 1 pagi, dia juga akan diantar oleh Om Putra dan Tante Ayu. Dia menghela nafas berat dan menghapus air matanya, dia harus membereskan beberapa barangnya lagi.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
25 DAY'S [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang